Ayah pukul kepala anak pakai triplek karena hilangkan ikat pinggang
Merdeka.com - I Komang Heriawan (35), karyawan bengkel motor asal Lingkungan Ketugtug, Kelurahan Loloan Timur, Kecamatan Negara, Jembrana, Bali Terpaksa diamankan jajaran Reskrim Polres Jembrana karena menganiaya anak kandungnya sendiri, Sabtu (24/10).
Penganiayaan tersebut terjadi tadi pagi saat korban Ni Kade Cuci Aulia Agustina (10), siswa kelas 5 SDN 2 Tegal Badeng Timur, hendak berangkat ke sekolah. Namun ikat pinggangnya hilang.
Saat itulah pelaku yang juga ayah kandungnya marah-marah dan memukul kepala korban dengan menggunakan triplek hingga kepalanya benjol.
-
Siapa yang terdampak membentak anak? 'Anak yang sering dibentak bisa tumbuh dengan harga diri yang rendah serta kekurangan rasa percaya diri,' jelas Dr. Mehta.
-
Siapa yang ditikam mantan ayah tiri? Seorang remaja putri M (19) tewas setelah ditikam mantan ayah tirinya, SE (53). Sang ibu SR (53) juga terluka parah ditusuk mantan suaminya itu.
-
Siapa yang mengalami kekerasan? Kekerasan ekonomi terjadi ketika pelaku KDRT menguasai aspek keuangan korban untuk mengendalikan dan merugikannya.
-
Siapa yang kena dampak buruk dari membentak anak? Anak-anak yang sering dibentak cenderung mengalami gangguan kecemasan, kurang percaya diri, kesulitan bersosialisasi, dan bahkan bisa menjadi pembully. Terlebih lagi, beberapa anak dapat mengalami depresi sebagai respons terhadap bentakan yang terus-menerus.
-
Apa dampak pukul anak? Mereka juga memiliki risiko lebih tinggi mengalami gangguan kesehatan mental dan harga diri yang lebih rendah. Jadi, pemukulan tidak hanya tidak efektif dalam mengubah perilaku anak, tetapi juga dapat merusak kesejahteraan mental dan emosional mereka.
-
Apa yang membuat anak terluka? 'Sayangku, ibu minta maaf jika ucapan dan tindakan ibu sebelumnya membuat hatimu terluka. Ibu ingin kamu tahu bahwa ibu selalu mencintaimu tanpa syarat, dan ibu berjanji akan berusaha lebih baik lagi untuk memahami perasaanmu.'
"Mendapat pukulan dari ayahnya, korban menangis hingga tetangga berdatangan termasuk Babinkamtibmas," terang Kasat Reskrim Polres Jembrana AKP Gusti Made Sudarma Putra, Sabtu (24/10) di Jembrana.
Mengetahui ada kejadian penganiayaan tersebut menurut Sudarma Putra, Babinkamtibmas Aiptu Heri Winarto Misran langsung melaporkan ke Polres Jembrana.
"Pelaku langsung kita amankan dan saat ini masih kita minta keterangannya di Mapolres Jembrana," pungkasnya.
Sementara itu, diketahui Ni Kade Cuci Aulia Agustina ternyata sering mendapat perlakukan kasar dari kedua orang tuanya.
Bahkan siswi berwajah manis sering matanya lebam dan mulutnya berdarah karena dihajar kedua orangtuanya.
"Korban memang sering dianiaya kedua orangtuanya. Semua tetangga juga tahu karena jika korban mendapat perlakukan kasar selalu menjerit dan nangis," terang Hery, tetangga korban.
Menurut Hery, hampir tiap hari korban mendapat perlakukan kasar dari kedua orangtuanya. Bahkan korban pernah ke sekolah dengan kondisi mata bengkak dan bibir berdarah karena dipukul oleh bapak dan ibunya.
"Tetangga sudah sering memperingatkan kedua orangtuanya agar jangan kasar terhadap anak, tapi siapapun yang mengingatkan selalu dimusuhi," sambung Hery.
Bahkan menurut Hery beberapa tahun yang lalu dirinya pernah menegur dan mengingatkan bapak korban karena menganiaya anaknya. Namun bapak korban tidak terima dan melaporkan dirinya ke polisi atas tuduhan mencampuri urusan rumah tangga orang lain.
"Karena saya dilaporkan padahal niat saya baik, akhirnya saya cuek saja meskipun saya lihat pelaku menganiaya anaknya. Tapi karena terlalu sering berbuat kasar kepada anaknya, terpaksa saya laporkan perbuatannya ke polisi," ucapnya.
Hal senada juga diungkapkan korban saat sejumlah warga menanyai korban pagi tadi di sekolahnya. Korban mengaku memang sering mendapat perlakukan kasar dari kedua orangtuanya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
M, pelaku dan ibu korban merupakan pasangan baru. Mereka baru menjalin biduk rumah tangga sekira 5 bulan.
Baca SelengkapnyaUsai melakukan mencekik korban di dalam kamar, pelaku sempat keluar rumah dan merokok.
Baca SelengkapnyaSi Pria yang merupakan anak korban mengaku tega memukul sang Ayah yang sudah pikun karena kesal meninggalkan rumah.
Baca SelengkapnyaHingga kini, kepolisian masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut kaitan dengan kejadian itu.
Baca SelengkapnyaKekerasan dalam rumah tangga (KDRT) itu pertama kali dilaporkan oleh anak korban pada keluarga besar.
Baca SelengkapnyaSaat ini korban takut bertemu dengan ayah kandungnya dan sempat tidak ingin berkomunikasi dengan ibunya.
Baca SelengkapnyaTetangga mengaku sempat mendengar adanya benturan ke dinding dan guyuran air dari dalam kontrakan yang dihuni oleh pelaku.
Baca SelengkapnyaKasus ini terungkap setelah ayah kandung korban mencari anaknya.
Baca SelengkapnyaOrang tua korban sudah ditetapkan sebagai tersangka atas kematian anak kandungnya.
Baca SelengkapnyaPelaku kini telah mendekam di balik jeruji guna mempertanggung jawabkan perbuatan kejinya
Baca SelengkapnyaAksi biadab dilakukan seorang anak terhadap ibu kandungnya sendiri di Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat, Selasa (9/4/2024) lalu.
Baca SelengkapnyaAyah di Muara Baru Banting Anaknya di Tengah Keramaian hingga Meninggal
Baca Selengkapnya