Ayah Tega Cabuli Anak Tiri saat Rumah Sepi

Merdeka.com - Entah apa yang ada di dalam pikiran MU (24 tahun). Pria asal Kecamatan Sukosari, Bondowoso, Jawa Timur ini tega mencabuli S, yang tak lain merupakan anak tirinya sendiri yang masih berusia 8 tahun.

Peristiwa nahas itu terjadi beberapa minggu yang lalu. Korban kemudian berani mengungkapkan apa yang dialaminya kepada sang ibu. Tak pelak, mendapat laporan dari buah hatinya tersebut, sang ibu langsung melaporkan suaminya ke Polres Bondowoso.

"Kejadian pada Oktober 2020 itu diketahui si ibu dan dilaporkan ke Polres," ujar Kapolres Bondowoso, AKBP Erick Frendriz saat dikonfirmasi pada Kamis (10/12).

Kepada ibunya, S mengaku dicabuli ketika sedang berada di rumah sedang sepi. Sang ibu sedang berada di luar rumah karena bekerja mencari nafkah dengan membantu menumbuk biji kopi hasil panen perkebunan milik sang tetangga.

"Pelaku memanfaatkan situasi rumah yang sedang sepi untuk melakukan perbuatan pencabulan pada anak tirinya," lanjut Erick.

Mendapat laporan tersebut, polisi langsung bergerak cepat dengan membekuk pelaku di rumahnya. Polisi juga telah mengumpulkan sejumlah barang untuk alat bukti. "Kita juga telah memintakan visum et repertum untuk korban di RS Bhayangkara," lanjut Kasat Reskrim Polres Bondowoso AKP Agung Wibowo.

Polisi mengenakan pasal berlapis untuk menjerat pelaku. Yakni Pasal 81 ayat (1),(2),(3) Jo Pasal 76 D subsider Pasal 82 ayat (1),(2) Jo Pasal 76E UU RI No. 17 Tahun 2016 tentang Penetapan Perpu 1 tahun 2016 tentang perubahan kedua atas UU RI No 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak menjadi UU.

"Ancaman hukumannya 15 tahun penjara," pungkas Agung.

Kasus kekerasan seksual di Bondowoso mulai mendapat sorotan sejak setahun terakhir. Yang paling menonjol adalah pada bulan Oktober 2020. Saat itu, dalam sepekan, Satreskrim Polres Bondowoso menangani tiga kasus kekerasan seksual.

Dari tiga kasus tersebut, dua di antaranya korban masih di bawah umur. Selain itu, dari tiga kasus tersebut, dua diantaranya juga berujung kehamilan pada korban. Ketiganya memiliki kesamaan, yaitu pelaku merupakan orang dekat korban, mulai dari tetangga hingga kerabat.