Ayan kambuh, tukang becak di Purwokerto meninggal di sungai
Merdeka.com - Carim (55), warga RT 04 RW 02, Desa Banjarsari Kulon, Kecamatan Sumbang, Banyumas, berprofesi sebagai tukang becak ditemukan tewas di Sungai Pelus. Korban ditemukan oleh seorang warga yang sedang memancing di sungai. Penyebab kematian korban diduga karena sakit ayan kambuh.
"keberadaan korban di Sungai Pelus pertama kali diketahui oleh seorang pemancing," kata Koordinator Taruna Siaga Bencana (Tagana) Banyumas, Heriyana Ady Candra di Purwokerto, Senin (15/2).
Heriyana mengungkapkan, korban diketahui berangkat pada pukul 05.00 WIB untuk menarik becak di Purwokerto dan biasanya pulang sore hari.
-
Mengapa korban diduga meninggal? Diduga kuat, korban meninggal karena sakit karena tidak ditemukan luka akibat kekerasan.
-
Apa yang menyebabkan kampung di Jakarta Barat ini tenggelam? Ditambahkan Ji’I, jika salah satu pemicu daerah tersebut tergenang adalah masifnya pembangunan yang tidak memperhatikan kondisi lingkungan. Diceritakan jika tahun 1988 sebuah kompleks pergudangan dibangun hingga mengorban resapan air. Akibatnya air saat hujan jatuh dan menggenangi kampung tersebut sehingga terkumpul.
-
Di mana penyakit ini terjadi? Lebih dari 95 siswi di SMU St. Theresa's Eregi Girls Ibu Kota Nairobi, Kenya menderita penyakit misterius sehingga sekolah terpaksa ditutup sementara.
-
Siapa yang sedang sakit? Sule menyempatkan diri untuk menjenguk Adzam yang sedang sakit di tengah-tengah kesibukannya sebagai seorang publik figur.
-
Siapa yang sakit? Ibunda Nia Ramadhani, Chanty Mercia kini tengah terbaring di rumah sakit.
-
Bagaimana korban meninggal? 'Dalam proses dari Lampung ke Jakarta ini (korban) pendarahan hebat. Pelaku juga mengetahui bahwa si korban sedang pendarahan. Pelaku ini mengetahui bahwa korban sedang pendarahan hebat, namun dibiarkan saja, sehingga korban kehabisan darah dan meregang nyawa,' kata dia.
"Korban diketahui punya riwayat penyakit ayan sehingga kami menduga saat sedang mandi, penyakitnya kambuh hingga akhirnya ditemukan meninggal dunia," ungkapnya.
Penemuan korban bermula saat si pemancing tersebut menemukan baju dan kartu tanda penduduk (KTP) korban. "Karena curiga, pemancing tersebut segera mendatangi rumah keluarga korban sesuai dengan alamat yang tercantum pada KTP," ujar dia.
"Pemancing itu bertemu dengan anak korban, Wartim. Dia pun menceritakan tentang penemuan baju dan KTP atas nama Carim. Wartim bersama temannya, Taryono, langsung mendatangi lokasi penemuan baju dan KTP milik ayahnya di Sungai Pelus," imbuhnya.
Menurut dia, warga segera menyusuri Sungai Pelus dan setelah berjalan sekitar 100 meter dari lokasi penemuan KTP, Carim ditemukan sudah tidak bernyawa.
Setelah divisum oleh dokter dari Puskesmas Sumbang, jenazah korban diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan di pemakaman umum Desa Banjarsari Kulon. Seperti dikutip Antara. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saksi berusaha mencari korban namun takut turut dimangsa.
Baca SelengkapnyaBeberapa jam kemudian, mayat korban ditemukan tak jauh dari TKP.
Baca SelengkapnyaHamid diterkam buaya diperkirakan pukul 18.00 Wita, Senin (4/11).
Baca SelengkapnyaKorban diduga dalam kondisi mabuk saat berada di pinggir sungai
Baca SelengkapnyaPasien tersebut meninggal di RSUD Fatmawati, Solo, Kamis (21/3).
Baca SelengkapnyaSosok pria ditemukan tergeletak tidak bernyawa di kolong jembatan Kali Bekasi.
Baca SelengkapnyaJasad korban ini tidak dibawa ke puskesmas atau RSUD, tetapi langsung dibawa ke rumah duka.
Baca SelengkapnyaRangga nampak sedang bermain bersama teman-temannya di sekitar kolam ikan.
Baca SelengkapnyaJenazah diketahui berinisial S, usia 57 tahun asal Tambak Wedi Baru Barat, Surabaya.
Baca SelengkapnyaSeorang warga, MB (53) selamat dari serangan buaya muara sepanjang tiga meter usai berjibaku melawan.
Baca SelengkapnyaAN, dukun pengobatan alternatif sudah ditangkap dan dimintai keterangan
Baca SelengkapnyaPemerintah desa setempat sebelumnya pernah mengusulkan pembuatan penangkaran buaya ke pihak BKSDA Bengkulu.
Baca Selengkapnya