Baasyir dipindahkan ke Lapas Gunung Sindur? keluarga tak diberitahu
Merdeka.com - Beredarnya kabar pemindahan terpidana teroris Abu Bakar Baasyir dari LP Pasir Putih Nusakambangan ke Lapas Gunung Sindur, Bogor, pagi ini sampai ke telinga keluarga di Solo. Namun pihak keluarga belum mendapat pemberitahuan terkait rencana pemindahan pendiri Pondok Pesantren Al-Mukmin Ngruki, Cemani, Sukoharjo, tersebut.
Pengakuan tersebut disampaikan putra Baasyir, Abdul Rochim Baasyir atau akrab disapa Iim saat dihubungi wartawan, Sabtu (16/4) pagi. Iim mengaku mengetahui kabar tersebut dari media.
"Saya belum menerima pemberitahuan apapun, lawyer kita juga tidak diberitahu," ujarnya, Sabtu (16/4).
-
Bagaimana Ba'asyir sampaikan dukungannya? 'Sebenarnya beliau tidak berniat untuk menyebarkan secara khusus hal itu. Jadi itu hanya jawaban dari jamaah terus jamaah tersebut memberikan pada teman-temannya akhir tersebar, mungkin seperti itu,' ungkapnya.
-
Kapan Baim berencana membuka rahasia ayahnya? 'Karena ada sesuatu dan ini nggak bisa aku buka semua karena emang harus step by step, bahkan aku membuka ini saja butuh waktu 2 tahun buat aku keluarin ini. Ya aku bakal tetep keluarin semuanya pasti dalam waktu dekat ini,' jelas Baim.
-
Apa yang diungkapkan Ba'asyir tentang pilpres? Ba'asyir mengatakan bahwa pasangan calon yang paham Islam adalah paslon nomor urut 01, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar.
-
Dimana Bawor dikurbankan? Dia mengkurbankan Bawor hari ini, Kamis (29/6) di salah satu masjid, Kota Medan, Sumatera Utara.
-
Kenapa Baim memilih untuk meninggalkan Ibukota? Tahun berganti, Baim ternyata memilih untuk meninggalkan Ibukota dan kembali ke kampung halamannya di Malang, Jawa Timur.
-
Kenapa Baim baru bicara sekarang? 'Baim mengungkapkan, 'Alasan aku baru berbicara sekarang adalah karena selama dua tahun terakhir, aku selalu berharap dia kembali padaku dan menunjukkan tanggung jawabnya.''
Iim mengatakan, pada Rabu lalu ia sempat menjenguk ayahnya ke LP Pasir Putih Nusakambangan. Saat itu, kata Iim, ayahnya sama sekali tak bercerita tentang pemindahan tersebut. Namun ia menduga saat itu ayahnya belum diberitahu.
"Keluarga memang tidak pernah diberitahu kalau ayah saya akan dipindahkan. Pemerintah biasanya baru memberitahu setelah dipindahkan," keluhnya.
Iim dan keluarga menyesalkan sikap pemerintah tersebut, ia dan keluarga merasa seperti tidak pernah dianggap. Dia menambahkan, saat menjenguk ayahnya, Ba'asyir nampak menerima beberapa tamu, di antaranya dari BNPT.
"Saya tidak tahu apa yang dibicarakan, mungkin terkait rencana pemindahan atau mungkin yang lain," katanya.
Kendati demikian, jika benar dipindahkan, ia berharap di Lapas yang baru nanti, ayahnya diperlakukan lebih manusiawi dan diperbolehkan menjalankan ibadah dengan tenang.
Pada kunjungan saat itu, tambah Iim, Baasyir mengeluh tidak diperbolehkan lagi menjalankan salat berjemaah dan salat Jumat. Larangan itu, lanjut dia, sudah keterlaluan.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya