Bacakan pledoi, Rita Widyasari teringat ayahnya saat terjerat kasus korupsi
Merdeka.com - Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) non aktif, Rita Widyasari menjalani sidang kasus dugaan suap dengan agenda pembacaan pledoi di Pengadilan Tipikor pada PN Jakarta Pusat, Senin (2/7). Dalam kasus ini, Rita diduga menerima suap sebesar Rp 6 miliar Direktur Utama PT Sawit Golden Prima, Hery Susanto Gun alias Abun untuk pemberian izin lokasi untuk keperluan inti perkebunan kelapa sawit di Desa Kupang Baru, Kecamatan Muara Kaman, Kutai Kartanegara.
Sejak awal membacakan pembelaan pribadi, Rita tak kuasa menahan tangis karena teringat ayah, suami serta anak-anaknya. Ia pun sempat beberapa saat berhenti karena menahan tangis dan tak bisa melanjutkan membaca pembelaan.
Dalam pembelaannya, Rita menceritakan awal kiprahnya menjadi politikus yang dimulai sebagai Anggota DPRD Kukar. Ia mengatakan ayahnya, Syaukani Hasan Rais yang juga pernah menjabat Bupati dan menjadi terdakwa kasus korupsi, yang menginspirasinya terjun ke dalam dunia politik.
-
Apa yang membuat Rita rindu? Memilih untuk menetap di Belanda, tidak mengherankan jika Rita Sugiarto kadang-kadang merasa kangen dengan anak, menantu, dan cucunya.
-
Siapa yang sering kangen ayahnya? ‘Dante habis main sama Bapak dan menginap di rumah Bapak. Dante jarang bertemu jadi Dante suka kangen, dan Dante sekarang senang banget,' tambah Wani.
-
Bagaimana reaksi sang putri terhadap ayahnya? Beberapa kali, sang putri membalas pertanyaan sang ayah dengan gerakan menggeleng. Beberapa kali, gadis tersebut nampak menghapus air mata sembari mengusap wajah sang ayah.
-
Apa yang ditulis Siti Rukiah Kertapati? Sampai akhir hayatnya, ia telah membuat puluhan karya sastra termasuk fokus mengembangkan cerita anak yang di tahun 1950 sampai 1960-an masih jarang digeluti.
-
Siapa yang merasakan sedihnya ibu? Anak-anak memiliki tingkat sensitivitas emosional yang sangat tinggi, terutama terhadap perasaan ibu mereka. Mereka secara alami dapat mendeteksi perubahan emosi dan energi yang dirasakan oleh orang tua. Ketika kamu mengalami kesedihan atau kemarahan, anak-anak akan merasakan ketidaknyamanan tersebut dan berusaha untuk meringankan perasaanmu.
-
Siapa yang ditikam mantan ayah tiri? Seorang remaja putri M (19) tewas setelah ditikam mantan ayah tirinya, SE (53). Sang ibu SR (53) juga terluka parah ditusuk mantan suaminya itu.
Rita menceritakan saat ayahnya mencalonkan diri sebagai cabup Kukar beberapa tahun silam, ia berperan sebagai tim khusus wanita dan bendahara umum ayahnya. Dari sanalah ia mulai dikenal masyarakat. Saat ayahnya menghadapi kasus besar, ia mengaku sangat terpuruk dan putus asa melihat keadaan ayahnya.
"Saat saya di Polda, di sana ada Khairudin yang juga sedang membesuk ayah saya. Saat itu ayah saya masih sehat. Beliau berpesan kepada saya dan Khairudin untuk melanjutkan perjuangan beliau untuk membangun Kutai Kartanegara dengan lebih baik," ceritanya.
"Masih terngiang ucapan ayah saya itu, 'Rita, kamu harus menjadi anggota DPR dan kamu harus saling mendukung.' Mulai saat itu Khairudin meyakinkan saya untuk maju di DPR tahun 2009 di dapil dia menang yaitu di Dapil tiga," lanjutnya.
Walaupun ia dan Khairudin sama-sama menjadi caleg, Rita mengatakan Khairudin lebih sering turun ke dapilnya berkampanye di tengah masyarakat. Karena kiprah Khairudin itulah ia menaruh hormat kepada Khairudin. Kemudian mereka sering turun ke dapil tiga berbarengan menjumpai masyarakat.
"Saat itu ayah saya sudah tidak lagi menjabat sebagai Bupati Kutai Kartanegara dan menjadi narapidana yang sedang diurus grasinya kepada Presiden," ujarnya.
Ia mengaku memiliki beban yang cukup berat saat itu. Ia pun sering bertanya berbagai hal terkait politik kepada Khairudin karena menilai Khairudin adalah seniornya di DPRD. Saat pemilihan ia mendapat suara terbanyak di Kukar dan termasuk suara tertinggi di Kalimantan Timur. Karena itulah kemudian ia menjabat Ketua DPRD.
Saat Pilkada 2010, ia dipaksa maju mencalonkan diri. Saat rapat internal Partai Golkar, ia menyatakan tak bersedia dan mengajukan dua nama lain.
"Namun semua tak menyetujuinya dan meminta saya untuk maju pada pemilihan itu. Padahal di Partai Golkar saya termasuk orang baru dan saya lebih banyak berada di luat Kalimantan Timur sehingga saya tidak banyak mengenal orang di Kalimantan Timur. Saya hanya mengenal Khairudin yang punya banyak tim di sana dan hampir semua orang Golkar adalah sahabat karibnya," ceritanya.
Ia mengatakan saat berhasil menang Pilkada, ia mengaku kesulitan menjadi seorang kepala daerah. Selain sibuk dengan urusan pemerintahan, ia juga harus mengurus permohonan grasi ayahnya dan melunasi kewajiban uang pengganti kerugian negara sebesar Rp 15 miliar lebih. Ia pun kemudian menjual beberapa aset pribadi seperti emas dan tanah.
Dalam berkiprah di dunia politik, ia belajar dari kesalahan dan kebaikan ayahnya yang pernah menjadi Bupati Kukar. Ia juga mengatakan sangat bersyukur telah dibesarkan oleh ayah dan ibu yang penyayang dan penuh cinta kasih.
"Dari ayah saya, saya belajar arti melayani rakyat. Bahwa kita tidak akan bermanfaat jika kita tidak bermanfaat bagi orang lain," ujarnya.
Rita juga menyampaikan terima kasih kepada suami yang telah setia mendampinginya di saat dirundung masalah dan memberi semangat kepadanya. "Suami saya bahkan rela pensiun dari pekerjaan hanya untuk mengurus dan menjaga anak-anak saya yang menempuh pendidikan di Jakarta sebelum saya menjadi seorang bupati. Untuk itu saya sangat berterima kasih kepada anak-anak dan suami saya dan minta maaf atas waktu yang tak pernah cukup untuk bersama," ungkapnya.
Rita meminta kepada majelis hakim agar diberikan hukuman seringan-ringannya. Ia beralasan anak pertamanya berusia 15 tahun dan anak kembarnya berusia 14 tahun masih membutuhkan perhatian ibunya karena sedang dalam masa pertumbuhan.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tangis Mario Dandy pecah saat peluk sang ayah Rafael Alun yang sedang menjalani sidang lanjutan di Pengadilan Tipikor.
Baca SelengkapnyaReaksi Ristya Aruni, ibunda Tamara Tyasmara disorot. Terhadap kejadian yang menimpa Dante, ia begitu menggebu-gebu.
Baca SelengkapnyaTamara Tyasmara, yang sempat menjadi sorotan publik atas kematian tragis putranya, Dante, hadir dengan penuh kesedihan dalam rekonstruksi kejadian tersebut.
Baca SelengkapnyaIndira Chuanda Thita Syahrul, anak SYL dicecar soal stem cell Rp200 juta yang dibayari Kementan
Baca SelengkapnyaBerikut ini foto-foto Yudha Arfandi saat kembali menjalani persidangan kasus meninggalnya Dante, anak Tamara Tyasmara.
Baca SelengkapnyaTernyata ada hal menarik yang menjadi penyebab mahasiswi menangis.
Baca SelengkapnyaBerikut cerita sedih seorang wanita ditinggal wafat sang ayah tepat di hari wisudanya.
Baca SelengkapnyaDi usia 15 tahun Rara Lida harus kehilangan ayah yang sangat dicintainya.
Baca SelengkapnyaSejak nama putrinya, Wanda Tri Agustini dipanggil, ayahnya tampak berjalan mewakili putrinya wisuda dengan langkah yang berat.
Baca SelengkapnyaBerkas kasus anak bunuh ibu di Cimanggis dinyatakan lengkap atau P21. Tersangka Rifki Azis (23) dan barang bukti pun diserahkan polisi ke jaksa.
Baca Selengkapnya