Bacakan pleidoi, pengacara sebut tuntutan mati Aman tak sesuai fakta sidang
Merdeka.com - Pengadilan Negeri Jakarta Selatan kembali menggelar sidang kasus terorisme yang melibatkan Oman Rochman alias Aman Abdurrahman alias Abu Sulaiman, Jumat (25/5). Agenda hari ini adalah pembacaan nota pembelaan terdakwa atau pleidoi.
Dalam membacakan pleidoi, pengacara Asludin Hatjani lebih dulu membacakan surat Ar-Rahmaan. Menurut dia, ayat itu dijadikan inspirasi dalam pembuatan pleidoi.
"Perkenankan kami penasihat hukum terdakwa terlebih dahulu membacakan ayat suci Alquran yaitu surat Ar-Rahmaan," ujar dia.
-
Apa yang akan dilakukan di sidang perdana? Lebih lanjut, Fajar menyebut pada sidang perdana merupakan pemeriksaan pendahuluan, agendanya akan menyiapkan permohonan pemohon untuk menyampaikan pokok-pokok permohonan.
-
Apa yang ditayangkan di persidangan? Rekaman CCTV tersebut tidak boleh dibagikan kepada pihak ketiga, termasuk media.
-
Siapa yang hadir di persidangan? Soraya Rasyid tiba di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, terlihat mengenakan pakaian serba hitam. Perhatian media dan fotografer segera tertuju pada kehadirannya, yang memang sudah datang untuk mengikuti jalannya persidangan.
-
Kapan tersangka Tamron disidang? Kejaksaan Agung (Kejagung) melimpahkan tahap II, menyerahkan tersangka dan barang bukti kasus korupsi pengelolaan tata niaga komoditas timah di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah Tbk tahun 2015 sampai dengan 2022.
-
Kapan sidang MK dijadwalkan? Sejumlah skema pengamanan telah disiapkan aparat kepolisian menjelang pembacaan putusan Perselisihan hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pilpres 2024 di Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta Pusat, Senin (22/4) hari ini.
-
Apa yang Ramzi lakukan di Pengadilan Negeri Jakarta Timur? Ramzi menyatakan niatnya untuk pergi ke Cianjur pada hari Sabtu, 30 Agustus 2024, sebagai bagian dari langkah-langkah pencalonannya. Salah satu kegiatan utama yang akan dilakukannya adalah melakukan pemeriksaan kesehatan di Bandung. 'Ramzi menyatakan, 'Insya Allah, besok tanggal 30 saya akan berangkat kembali ke Cianjur untuk melanjutkan perjalanan ke Bandung guna melakukan pemeriksaan kesehatan bagi calon bupati dan calon wakil bupati.''
"Dalam mengajukan pleidoi mengutip Alquran sebagai ruh dan inspirasi," sambung dia.
Asludin mengatakan, hukuman mati yang dituntut Jaksa Penuntut Umum tidak sesuai dengan fakta hukum. Menurut dia, Aman Abdurrahman sama sekali tidak terlibat dalam serangkaian aksi teror yang didakwakan JPU.
"Kalau kita membaca dakwaan tidak ada keterlibatan terdakwa dengan persidangan ini. Penerapan pasal yang dinyatakan terbukti meragukan," ujar dia.
Asludin mengatakan, hukuman mati yang dituntut Jaksa Penuntut Umum tidak sesuai dengan fakta hukum. Aman Abdurrahman sama sekali tidak terlibat dalam serangkaian aksi teror yang didakwakan JPU.
"Tuntutan hukuman mati terhadap Aman tidak memakai fakta-fakta hukum yang terungkap di persidangan sebagai dasar tuntutan," ujar dia.
Asrudin menyatakan, keterangan Aman saat diperiksa sebagai terdakwa dalam persidangan. Sama sekali tidak dipertimbangkan dalam tuntutan jaksa. "Keterangan terdakwa dan saksi yang meringankan tidak dipertimbangkan," kata Asludin.
Selain itu, dia menyatakan penerapan pasal terhadap terdakwa dinilai meragukan. "Kalau kita membaca dakwaan tidak ada keterlibatan terdakwa dengan persidangan ini," tukas dia.
Aman Abdurrahman alias Oman Rochman didakwa sebagai aktor intelektual di balik serangkaian teror di Indonesia, termasuk teror Bom Thamrin yang terjadi awal Januari 2016.
Ada lima teror yang dibeberkan jaksa di persidangan di mana Aman ada di balik aksi keji tersebut, seperti Bom Gereja Oikumene di Samarinda tahun 2016, Bom Thamrin (2016) dan Bom Kampung Melayu (2017) di Jakarta, serta dua penembakan polisi di Medan dan Bima (2017).
Atas serangkaian teror itu, Jaksa menuntut terdakwa Aman Abdurrachman dengan hukuman mati karena dinilai terbukti bersalah melanggar pasal 14 juncto Pasal 6 dan Pasal 14 juncto Pasal 7 Perppu Nomor 1 Tahun 2002 yang telah ditetapkan menjadi UU Nomor 15 Tahun 2003 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme
Reporter: Ady Anugrahadi
Sumber: Liputan6.com
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mereka pun meminta agar diberikan kesempatan waktu selama dua pekan.
Baca SelengkapnyaPengadilan Negeri Jakarta Timur (PN Jaktim) kembali menggelar sidang kasus pencemaran nama baik Luhut Binsar Pandjaitan.
Baca SelengkapnyaMengacu pada pasal-pasal yang didakwakan, Praka RM, Praka HS dan Praka J terancam hukuman mati.
Baca SelengkapnyaAiman bakal diperiksa terkait penyeberan berita bohong netralitas Polri di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaSaat ini penyidik telah menindaklanjuti rekomendasi hasil gelar perkara yang dimaksud.
Baca SelengkapnyaAmmar Zoni tak bisa hadir di persidangan, jadi dia memilih mengikuti sidang dari Rutan Salemba melalui zoom.
Baca SelengkapnyaMomen panas terjadi ketika penjelasan Halilul Khairi, ahli Prabowo dipotong Bambang Widjojanto
Baca SelengkapnyaSidang dengan terdakwa Fatia Maulidiyanti (Koordinator KontraS 2020-2023) dan Haris Azhar (Pendiri Lokataru) kembali digelar.
Baca SelengkapnyaSidang lanjutan gugatan Pilpres 2024 kembali digelar Mahkamah Konstitusi (MK) pada Senin, 1 April 2024
Baca SelengkapnyaSaat itu, salah satu Oditur Militer II-07 Jakarta, Letkol Chk U.J Supena melontarkan sejumlah pertanyaan kepada Khaidar.
Baca SelengkapnyaKubu pelaku meminta jaksa menjawab eksepsi tersebut sehingga tidak terjadi kekeliruan dalam persidangan.
Baca SelengkapnyaSidang lanjutan gugatan Pilpres 2024 kembali digelar Mahkamah Konstitusi (MK) pada Senin, 1 April 2024
Baca Selengkapnya