Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Badai di kavling C1 Jalan Rasuna Said Kuningan

Badai di kavling C1 Jalan Rasuna Said Kuningan Gedung KPK. ©2014 merdeka.com/dwi narwoko

Merdeka.com - Tepat di salah satu pusat perkantoran elite di Jakarta ada sebuah gedung sangat tersohor ke seluruh pelosok negeri. Persisnya di kavling C1 Jalan H.R. Rasuna Said, Kuningan Jakarta Selatan.

Di bagian pojok kanan atas gedung itu, tepatnya menghadap ke arah barat, ada jalinan huruf berupa akronim lembaga membikin bangga negeri ini dan membuat ketar-ketir para pelanggar hukum. Para pelintas hendak menuju arah Mampang pasti pernah melihatnya atau paling tidak melirik sekilas tulisan itu, meski kadang tertutup ranting pohon.

KPK, Komisi Pemberantasan Korupsi, begitu bunyi tulisannya. Dengan lambang Burung Garuda berlatar merah putih di dalam segi enam mengiringi. Di dalam gedung itu konon segala tindak-tanduk berjalan sangat tertutup. Pokoknya serba rahasia. Di sana bercokol para petarung dan pejuang bercita-cita menghapuskan penyakit menahun diidap bangsa ini.

Melawan jejaring korupsi memang tak mudah. Lantaran dianggap sudah menggurita, cara biasa pun sepertinya tak mempan. Dengan terobosan, satu-persatu pelaku rasuah dibuat menyerah, masuk penjara mereka.

Lembaga itu berdiri lantaran amanat reformasi. Memberangus korupsi supaya Indonesia semakin mandiri. Lima orang pimpinan atau komisioner menjadi ujung tombak. Tetapi, dalam perjalanannya tak selalu mulus. Bumbu gesekan antarpimpinan atau dengan bawahan selalu muncul.

Seperti kabar mengejutkan belum lama ini mampir ke para pewarta. Sebenarnya hal ini sudah tercium beberapa waktu lalu. Internal Komisi tegang.

Menurut sumber, jika dirunut ke belakang gesekan itu muncul menjelang pesta demokrasi baru. Semakin menjadi selepas pemilihan presiden. Selentingan menyebut konflik muncul akibat ada kepentingan politik mulai merasuk. Mereka yang tak rela lembaga itu dipecah belah kepentingan mempertahankan kekuasaan buru-buru bertindak.

Salah satu imbasnya adalah soal agenda pemeriksaan lesu. Kondisi sudah berlangsung lebih dari dua bulan ini diduga disebabkan oleh konflik internal antara pegawai dan pimpinan lembaga antirasuah itu. Para pegawai menentang sikap pimpinan dianggap melenceng dengan menyatakan surat meminta penjelasan.

"Bukan mosi tidak percaya. Kalau wadah pegawai tidak mengeluarkan mosi. Tapi surat meminta penjelasan," kata sumber itu di KPK pada Selasa lalu.

Sumber itu memang mengakui kondisi ini sudah berlangsung sejak beberapa waktu lalu. Tetapi, dia enggan membeberkan pemantik gesekan antara kedua belah pihak itu. Yang pasti, lanjut dia, hal itu ada hubungannya dengan proses pemilihan Jaksa Agung beberapa waktu lalu.

Ketika diminta memaparkan berapa banyak pegawai meminta ketegasan sikap pimpinan, sumber itu nampak enggan membeberkan. Dia memina supaya hal itu jangan dibesar-besarkan.

"Saya tidak tahu," ujar sumber.

Saat dikonfirmasi oleh awak media soal kabar itu, Ketua KPK Abraham Samad menjawab enteng. Menurut dia hal itu hanya isapan jempol.

"Itu cuma gosip murahan," tulis Abraham melalui pesan singkat kepada awak media, Rabu lalu.

Samad juga enggan menanggapi lebih jauh soal kisruh internal itu. Dia malah tertawa ketika diminta ketegasan apakah betul ada dugaan transaksional buat mengisi posisi Jaksa Agung.

"Hehehehehe," lanjut Samad.

Kabar perpecahan internal itu juga diungkap oleh salah satu calon pimpinan KPK, Robby Aryabrata. Dia mengaku pernah mendapat pesan singkat dari seorang pimpinan KPK menyatakan saat kondisi KPK memang sedang goyah.

"Saya justru menduga ada masalah internal di KPK. Buktinya, belum lama ini saya menerima SMS dari petinggi KPK (yang belum terlalu saya kenal) yang mengatakan dia dan kawan-kawan di KPK berharap agar saya yang terpilih sebagai Pimpinan KPK untuk memperbaiki dan memperkuat KPK," tulis Robby melalui surat elektronik kepada awak media.

Juru Bicara KPK, Johan Budi, langsung bereaksi terhadap kabar soal adanya konflik internal antara pegawai dan pimpinan di lembaga itu. Dia menyatakan sampai saat ini kondisi lembaga itu semuanya berjalan normal.

"Berita bahwa ada mosi tidak percaya pada pimpinan saya kira tidak benar," kata Johan kepada awak media di Gedung KPK, Jakarta, kemarin.

Johan menyangkal bila ada pengajuan mosi tidak percaya dari para pegawai kepada pimpinan KPK. Dia masih menyatakan kepemimpinan KPK saat ini masih kompak. Sayangnya, Johan mengaku belum mengkonfirmasi soal itu kepada pimpinan.

"Masalahnya saya belum menanyakan ke pimpinan. Kemarin saya nanya ke wadah pegawai enggak ada," ujar Johan.

Johan menampik lesunya agenda pemeriksaan lantaran adanya ketegangan internal. Menurut dia, hal itu tidak terkait sama sekali. Begitu juga dengan kabar ada unsur pimpinan yang mulai merapat ke kekuatan politik tertentu.

"Wah kalau itu enggak, itu enggak ada hubungannya. Saya kira sangat salah kalau itu dihubungkan ke sana. Enggak ada hubungannya antara penanganan perkara dengan mosi tidak percaya," sambung Johan.

KPK adalah salah satu lembaga menjadi idola rakyat saat ini. Alangkah kurang baik bila institusi memupuskan mereka hanya lantaran tawaran politis.

(mdk/cob)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Analisis Penyebab Konflik Internal KPK, Ada 2 Faktor
Analisis Penyebab Konflik Internal KPK, Ada 2 Faktor

Hubungan antara Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron dengan Dewas KPK kian memanas.

Baca Selengkapnya
KPK: Konflik Kepentingan Itu Embrio Tindak Pidana Korupsi
KPK: Konflik Kepentingan Itu Embrio Tindak Pidana Korupsi

Jika dibiarkan, hal ini bisa menurunkan kualitas pelayanan publik dan merusak kepercayaan masyarakat.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Novel Sindir Ketua KPK Punya
VIDEO: Novel Sindir Ketua KPK Punya "Ilmu Ninja", Main Badminton Saat Panas Kasus Basarnas

Novel lantas menyindir Ketua KPK Firli Bahuri yang meresmikan sekaligus main badminton di Manado.

Baca Selengkapnya
Ketua KPK Wanti-Wanti Pejabat Negara soal Konflik Kepentingan: Itu Wujud Nyata Korupsi!
Ketua KPK Wanti-Wanti Pejabat Negara soal Konflik Kepentingan: Itu Wujud Nyata Korupsi!

"Conflict of interest (benturan kepentingan) bukan lagi sekedar embrio korupsi melainkan wujud nyata perilaku korupsi itu sendiri," kata Nawawi.

Baca Selengkapnya
Cak Imin Diperiksa Terkait Kasus Sistem Proteksi TKI, Murni Penegakan Hukum atau Politisasi?
Cak Imin Diperiksa Terkait Kasus Sistem Proteksi TKI, Murni Penegakan Hukum atau Politisasi?

Cak Imin buka suara soal panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi.

Baca Selengkapnya
Usut Kasus Dugaan Korupsi di Kemnaker ketika Dipimpin Cak Imin, KPK Minta Tak Dikaitkan dengan Politik
Usut Kasus Dugaan Korupsi di Kemnaker ketika Dipimpin Cak Imin, KPK Minta Tak Dikaitkan dengan Politik

KPK meneruskan pengusutan dugaan korupsi yang terjadi saat Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menjabat Menteri Tenaga Kerja.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Cak Imin Bongkar Isi Pemeriksaan KPK Soal Kasus Korupsi di Kemenaker
VIDEO: Cak Imin Bongkar Isi Pemeriksaan KPK Soal Kasus Korupsi di Kemenaker

Usai diperiksa, Cak Imin menegaskan mendukung penuh KPK dalam upaya pemberantasan korupsi.

Baca Selengkapnya
Penampakan Rumah Mewah di Medan Terkait Korupsi Lahan Rorotan
Penampakan Rumah Mewah di Medan Terkait Korupsi Lahan Rorotan

KPK belum mengungkapkan nilai rumah mewah itu dan proses pendataan terhadap aset tersebut masih berlangsung.

Baca Selengkapnya
Respons Cak Imin Soal Dugaan Isu Politisasi Pemanggilan KPK
Respons Cak Imin Soal Dugaan Isu Politisasi Pemanggilan KPK

Cak Imin besok Kamis berencana akan memenuhi panggilan KPK

Baca Selengkapnya
KPK Sebut Korupsi Pengadaan Sistem Proteksi TKI di Kemnaker Terjadi 2012, Saat Cak Imin jadi Menteri
KPK Sebut Korupsi Pengadaan Sistem Proteksi TKI di Kemnaker Terjadi 2012, Saat Cak Imin jadi Menteri

Cak Imin menjabat sebagai Menaker pada 22 Oktober 2009 sampai 1 Oktober 2014.

Baca Selengkapnya
KPK Geledah Kantor Kemenaker Terkait Kasus Korupsi Pengadaan Sistem Proteksi TKI
KPK Geledah Kantor Kemenaker Terkait Kasus Korupsi Pengadaan Sistem Proteksi TKI

KPK juga menggeledah sebuah rumah di Perum Taman Kota Blok B2 Nomor 9, Bekasi, Jawa Barat

Baca Selengkapnya
Geger Blok Medan Seret Bobby-Kahiyang Keluarga Jokowi, Ungkit Reinkarnasi Korupsi di Istana
Geger Blok Medan Seret Bobby-Kahiyang Keluarga Jokowi, Ungkit Reinkarnasi Korupsi di Istana

Ramai isu soal istilah 'Blok Medan' yang dikaitkan dengan anak-menantu Presiden Jokowi, Kahiyang Ayu dan Bobby Nasution.

Baca Selengkapnya