Badan pesawat Lion Air JT610 jatuh di Karawang belum ditemukan
Merdeka.com - Badan pesawat Lion Air JT610 yang jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, hingga kini belum ditemukan. Pesawat yang mengangkut 189 penumpang beserta awak kabin hilang kontak setelah 15 menit lepas landas dari Bandara Internasional Soekarna-Hatta.
"Sampai saat ini body pesawat belum ditemukan, masih pencarian oleh Basarnas. Yang ada di TV kita lihat itu baru serpihan pesawat," kata Bagus Sanjoyo, Kepala Otoritas Bandara Soekarno-Hatta, Senin (29/10).
Begitu juga dengan black box atau kotak hitam pesawat Lion Air masih dalam pencarian petugas Basarnas di lokasi yang diduga tempat jatuhnya pesawat. Hal tersebut sudah dikoordinasikan dengan petugas KNKT dan Basarnas yang ada di lokasi kejadian.
-
Di mana pesawat jet itu hilang? Pesawat itu hilang di daerah danau 50 tahun lalu.
-
Di mana Lion Air melakukan perawatan pesawat? Batam Aero Technic (BAT) menjalankan proses MRO secara transparansi dan kepatuhan terhadap standar internasional.
-
Siapa yang bertanggung jawab untuk merawat pesawat Lion Air? Sebagai contoh Batik Air, perhitungan dan perencanaan perawatan yang cermat merujuk kepada Maintenance Program Batik Air yang disahkan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara.
-
Bagaimana Lion Air memastikan pesawat mereka aman? Pesawat memasuki bengkel atau hanggar untuk menjalani proses Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO) karena alasan krusial yang berkaitan dengan keamanan, kinerja, dan keandalan pesawat.
-
Kapan pesawat jet itu hilang? Pesawat menghilang tak lama setelah berangkat dari Burlington pada 27 Januari 1971, dalam perjalanan menuju Providence, Rhode Island.
-
Di mana pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? Pesawat AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
"Petugas KNKT dan Basarnas pun memastikannya demikian, badan pesawat dan black box belum ditemukan," ujar Bagus.
Pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkal Pinang diketahui membawa 189 orang, termasuk penumpang dan kru pesawat. Penumpang terdiri dari 178 orang dewasa, 1 anak-anak, dan 2 bayi (infant) sementara kru pesawat terdiri dari 2 kokpit kru dan 6 orang awak kabin.
Pesawat tersebut dilaporkan hilang kontak 13 menit setelah take off dari Bandara Soekarno Hatta pada 06.20 WIB. Basarnas telah mengonfirmasi jatuhnya pesawat di perairan Tanjung Karawang.
Dirjen Perhubungan akan tetap membuka posko informasi mengenai perkembangan data kecelakaan Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkal Pinang di Ruang VIP Terminal 1B Bandara Soekarno-Hatta.
"Ini tetap buka, 24 jam bahkan. Segala perkembangan informasi akan kami sampaikan di sini," ujar Kepala Otoritas Bandara Soekarno Hatta, Bagus Prayogo.
Keluarga korban juga dibolehkan menginap di Ruang VIP tersebut. Selain memberikan kabar yang sebisa mungkin menenangkan keluarga korban dan data dari lapangan, petugas yang siaga di posko pun memfasilitasi keluarga korban dengan makanan dan minuman.
Namun, saat ditanya apakah keluarga korban akan diberi fasilitas penginapan di hotel, Bagus mengaku pihaknya akan berkordinasi kembali dengan pihak maskapai. "Kalau itu nanti dibicarakan dulu dengan Lion Air. Yang pasti posko ini buka 24 jam," ujarnya.
Terlihat, petugas pun ada yang menempelkan nama-nama 178 penumpang yang menjadi korban dalam kecelakaan tersebut, di papan informasi posko. Sehingga memudahkan keluarga untuk memastikan nama anggota keluarganya tertera sebagai penumpang di pesawat tersebut.
Reporter: PramitaSumber : Liputan6.com
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Informasi Basarnas, pesawat Smart Air diawaki pilot Kapten M. Yusuf serta seorang Engineer on Board (EOB) bernama Deni S.
Baca SelengkapnyaTim SAR Gabungan menghadapi kendala saat mengevakuasi korban pesawat kargo Smart Aviation di Hutan Kaltara.
Baca SelengkapnyaBelum diketahui kondisi pilot dan jumlah penumpang pesawat tersebut.
Baca SelengkapnyaPilot pesawat kargo milik PT Smart Aviation ditemukan selamat di Hutan Long Liku, Nunukan, Kalimantan Utara.
Baca SelengkapnyaBaru beberapa bagian dari dua bangkai pesawat telah berhasil dievakuasi dari lokasi kecelakaan.
Baca SelengkapnyaKNKT akan memeriksa seluruh serpihan dan menganalisis percakapan pilot dengan petugas pengaturan lalu lintas udara untuk mengetahui penyebab jatuhnya pesawat.
Baca SelengkapnyaMengenai kronologi kecelakaan, otoritas di Kementerian Perhubungan masih mengumpulkan informasi mengenai kejadian tersebut.
Baca SelengkapnyaJenazah Mayor Purn Suwanda dibawa pihak keluarganya ke Cirebon, Jawa Barat, untuk dimakamkan.
Baca SelengkapnyaBasarnas Tarakan saat ini melakukan koordinasi dengan Airnav, Bandara, MAF, Polri dan instansi terkait lainnya.
Baca SelengkapnyaUpaya tim gabungan menyusuri lokasi yang diperkirakan sebagai titik jatuh pesawat kargo Smart Air yang hilang kontak belum membuahkan hasil.
Baca SelengkapnyaTim TNI Angkatan Udara (AU) sedang berkonsentrasi mencari data recorder di lokasi jatuhnya dua pesawat Super Tucano di Pasuruan, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan memutuskan pencarian pesawat kargo Smart Air yang hilang kontak sejak Jumat (8/3) pagi, akan dilanjutkan pada Sabtu (9/3) besok.
Baca Selengkapnya