Badan Restorasi Gambut bakal pulihkan 2 juta hektare kerusakan hutan
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) membentuk Badan Restorasi Gambut (BRG) sebagai upaya mengatasi kerusakan lahan dan hutan akibat kebakaran yang terjadi pada tahun 2015 lalu. Upaya ini dilakukan juga sebagai salah satu langkah meyakinkan dunia internasional bila Indonesia tidak main-main dalam mengatasi kebakaran hutan dan lahan.
"BRG adalah badan nonstruktural yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada presiden," kata Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya di Istana, Jakarta, Rabu (13/1).
Walaupun keberadaan badan ini langsung di bawah Presiden, tetapi tetap berkoordinasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Siti menjelaskan, BRG bertugas menjalankan fungsi-fungsi pelaksanaan koordinasi dan penguatan kebijakan pelaksanaan restorasi gambut. Kemudian perencanaan pengendalian dan kerjasama penyelenggaraan restorasi gambut.
-
Mengapa kebakaran hutan menjadi isu penting? Kebakaran hutan menjadi fenomena yang tidak bisa dihindari ketika musim kemarau datang, terutama di pulau Sumatra dan Kalimantan.Bahkan sampai menimbulkan bencana kabut asap yang bisa sampai ke negara lain. Dampak dari pencemaran dan kerusakan lingkungan akibat kebakaran hutan sudah tidak bisa dihitung lagi.
-
Bagaimana cara mencegah kerusakan lingkungan di Indonesia? Meskipun tidak mungkin mengatasi keenam masalah utama lingkungan tersebut, setidaknya harus dicari solusi untuk mencegah bertambah buruknya kondisi bumi.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas pencemaran lingkungan akibat kebakaran hutan? Penyelidikan mengenai satu di antara faktor kebakaran hutan adalah membakar lahan secara langsung oleh pemilik perusahaan sawit dengan tujuan pembukaan lahan baru.
-
Bagaimana Kementerian LHK memperkuat hutan karbon? Langkah ini juga upaya menurunkan gas rumah kaca hingga 30 persen sesuai dengan progam Aspirasi Keberlanjutan Astra 2030.
-
Mengapa reboisasi dan konservasi hutan penting untuk mengatasi pemanasan global? Hutan memainkan peran krusial dalam menjaga keseimbangan iklim global. Mereka bertindak sebagai penyerap karbon alami, menyerap CO2 dari atmosfer melalui proses fotosintesis. Oleh karena itu, reboisasi (penanaman kembali hutan) dan konservasi hutan yang ada merupakan strategi penting dalam mengatasi pemanasan global.
-
Kenapa hutan di Klaten terbakar? AR berusaha melepas kail namun gagal. Ia pun kemudian membakar alang-alang di sekitar kail yang tersangkut agar kail mudah diambil. Namun pelaku lupa mematikan api sehingga api menyebar cepat dan menyebabkan hutan terbakar.
Tugas selanjutnya adalah melakukan pemetaan dan penetapan zonasi lindung dan fungsi budi daya. Berikutnya pelaksanaan konstruksi infrastruktur pembatasan gambut dan segala perlengkapannya. Serta penataan ulang pengelolaan area gambut yang terbakar, pelaksanaan sosialisasi dan edukasi dalam rangka restorasi gambut.
"BRG terdiri dari kepala, sekretaris badan, 4 deputi. Dalam melaksanakan tugas, BRG didukung tim pengarah teknis dan kelompok ahli. Pengarah teknis adalah para gubernur yang terlibat, serta para deputi dan dirjen yang relevansi tugasnya masuk di sini lebih dari 26 dan bisa bertambah," jelasnya.
Kelompok ahli BRG ini berasal dari perguruan tinggi, lembaga penelitian, profesional, dan masyarakat. Badan ini memiliki masa tugas hingga 31 Desember 2020.
"Kita memang memproyeksikan untuk mengelola dan ekosistem lahan gambut ini pada sekitar 2 juta hektare, dan memang diproyeksikan akan diawali dari 4 kabupaten, di Pulang Pisau Kalteng, Ogan Komering Ilir, Musi Banyuasin, dan Meranti di Riau," ucap Siti.
Kerusakan hutan terutama lahan gambut karena dampak dari kebakaran tahun 2015 kemarin dinilai perlu untuk membentuk Badan Restorasi Gambut. Luas lahan gambut dampak kebakaran hutan yang akan dipulihkan kurang lebih 2 juta hektar dalam kurun waktu sekitar 5 tahun.
Presiden Jokowi menunjuk Nazir Foead sebagai Kepala Badan Restorasi Gambut. Nazir berlatarbelakang kerja banyak aktif di NGO atau LSM.
"Dua tahun terakhir saya banyak bekerja di lembaga donor. Lembaga donor tidak langsung kerja tapi beri dana untuk NGO, bekerja, perguruan tinggi, kelompok masyarakat dan masyarakat adat. Sebelum itu saya bekerja lama sekali di WWF Indonesia. Mulai karier dari staf lapangan di hutan yang kalau dari Jakarta ke camp saya itu butuh seminggu pake pesawat, speed boat dan long boat," jelas Nazir.
"Selama 3 tahun, kemudian lanjutkan tugas-tugas lain di WWF di bidang kebijakan dan masyarakat adat, bekerja dengan perusahaan dunia usaha. Saya juga menyampaikan kerja sama dengan kelompok masyarakat adat, LSM dan dunia usaha kan jadi poin penting untuk kerja BRG," tutupnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Bank Dunia Ajay Banga memulai kunjungan ke Indonesia selama 4 hari.
Baca Selengkapnya"Jangan sampai hal kecil seperti karhutla menyebar ke negara tetangga membuat harga diri bangsa jatuh,"
Baca SelengkapnyaMenurut Ganjar, moratorium deforestasi merupakan langkah penting untuk menghentikan deforestasi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaDalam pembangunan IKN, Basuki menerapkan prinsip-prinsip ketat terkait kualitas, estetika, dan keberlanjutan.
Baca SelengkapnyaMenteri LHK Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Kawasan Gunung Bromo mencapai 989 Hektare.
Baca SelengkapnyaWilayah lereng yang paling banyak terbakar di Kecamatan Kubu, Karangasem Bali, dan untuk di Kecamatan Abang
Baca SelengkapnyaIndonesia lebih awal menginisasi beberapa aksi pengendalian perubahan iklim.
Baca SelengkapnyaTema debat kali ini, pembangunan berkelanjutan, sumber daya alam, lingkungan hidup, energi, pangan, agraria, masyarakat adat dan desa
Baca SelengkapnyaJokowi telah memerintahkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit dan Panglima TNI Laksamana Yudo Margono untuk menangani kabut asap.
Baca SelengkapnyaAirlangga mengaku kehadirannya dalam masalah ini karena menyangkut banyak hal dalam perekonomian.
Baca SelengkapnyaMeski penurunan sudah cukup signifikan, KLHK tidak memungkiri masih marak penebangan hutan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaJokowi menekankan pentingnya menjaga kelestarian bumi.
Baca Selengkapnya