Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bagaimana badak Sumatera bisa ditemukan di Kalimantan?

Bagaimana badak Sumatera bisa ditemukan di Kalimantan? Anak Badak. ©2012 Merdeka.com/dwi narwoko

Merdeka.com - Kemarin ada berita mengejutkan soal satwa lindung badak Sumatera. Ternyata, setelah sekian puluh tahun tak pernah menampakkan culanya, baru-baru ini tim monitoring gabungan antara World Wildlife Fund (WWF) Indonesia dan Pemda Kutai Barat serta mitra lainnya kembali berhasil mendapatkan bukti fisik keberadaan badak sumatera di Kutai Barat Kalimantan Timur melalui video trap.

Gambar video itu didapatkan oleh tim monitoring gabungan setelah meneliti dengan memasang 16 video jebak (videotrap) yang dioperasikan selama tiga bulan. Video diambil dari beberapa lokasi yang berbeda dan hasilnya cukup mengejutkan sekaligus menghadirkan bukti baru, visualisasi video pertama keberadaan badak sumatera bercula dua (Dicerorhinus sumatrensis) di Kalimantan.

Gambar yang terekam pada video perangkap tersebut salah satunya menunjukkan aktivitas sehari-hari badak yaitu berkubang untuk menurunkan suhu tubuhnya. Gambar lain yang didapatkan adalah aktivitas badak yang sedang berjalan dan mencari makan.

Pertanyaanya, bagaimana bisa badan Sumatera berada di Kalimantan?

Menurut Direktur Konservasi WWF-Indonesia, Nazir Foead, sebenarnya sebaran badak Sumatera bukan hanya di pulau Sumatera saja, tapi di beberapa wilayah Indo China; mulai dari Sumatera, Kalimantan sampai Semenanjung Malaysia. Badak, kata dia, dalam catatan-catatan sejarah, terakhir kali terlihat di Kalimantan Barat dan Tengah pada 1930-an.

"Setelah sekian puluh tahun, sekarang muncul lagi. Pada 1990-an saya pernah merantau dan bekerja di pedalaman hutan Kalimantan, waktu itu orang-orang dayat pedalaman bilang terakhir kali melihat badak diburu dan diambil culanya oleh pemburu pada 1970-an," kata Nazir kepada merdeka.com, Rabu (2/10) malam.

Dia menjelaskan, di dunia ini sebenarnya hanya ada 5 jenis badak. Tiga jenis badak di antaranya ada di Asia, yakni Badak Sumatera (Sumatran Rhino) bercula dua atau Dicerorhinus Sumatrensis (Fischer, 1814), Badak Jawa (Javan Rhino) bercula satu atau Rhinocerus Sondaicus (Desmarest, 1822), dan Badak India (Indian Rhino) bercula satu atau Rhinocerus Unicornis (Linnaeus, 1758).

Badak Sumatera ini merupakan badak paling langka di dunia. Sebutan aslinya itu 'badak bertubuh kecil bercula dua', tapi karena nama terlalu panjang, akhirnya disebut badak Sumatera.

Di Sumatera saja, menurut Nazir, populasinya diperkirakan kini kurang dari 200 ekor. Wilayah sebaranya meliputi hutan Aceh, hutan Gunung Lautser, Way Kambas, dan Bukit Barisan. Populasinya juga terus menurun karena perburuan, kerusakan lingkungan hutan, ditambah lagi proses reproduksinya yang terbilang lambat.

"Di Semenanjung Malaysia kabarnya juga masih ada. Dan terakhir kali terlihat di pedalaman hutan Kalimantan, dari enam videotrap yang kami pasang, hanya tiga video yang berhasil merekam. Tapi hasil videotrap itu tidak bisa dijadikan dasar untuk menghitung atau memperkirakan data populasi," ujarnya.

Badak bercula dua di dunia ini hanya ada di Afrika dan kawasan Asia Tenggara, tapi jenis mereka berbeda. Sementara badak bercula satu ada di India dan Jawa, juga dengan jenis yang berbeda. Badak bercula satu, dulu sebaranya mulai dari Solo, Jawa Tengah terus ke barat sampai hutan Ujung Kulon.

"Tapi sekarang hanya ada di Ujung Kulon, mereka diburu. Nasib badak Sumatera bercula dua juga mirip. Dulu populasi mereka besar di Sumatera, Kalimantan dan Semenanjung Malaysia, tapi sekarang sudah terancam punah karena aktivitas perburuan," ujarnya.

"Kini tim gabungan Pemda, RPU, dan WWF telah melakukan patroli secara rutin di areal penting itu. Kami menyerukan kepada semua pihak, di Indonesia maupun seluruh dunia untuk segera turut ambil bagian menyelamatkan badak Indonesia, khususnya badak sumatera di Kalimantan," ujarnya menegaskan.

Selamat memperingati hari Badak. Semoga kabar keberadaan badak Sumatera di Kalimantan tidak lantas membuat para pemburu cula badak ke Kalimantan. (mdk/mtf)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
22 September Hari Badak Sedunia, Kementerian LHK Ajak Masyarakat Melestarikan
22 September Hari Badak Sedunia, Kementerian LHK Ajak Masyarakat Melestarikan

Tanggal 22 September 2023 diperingati sebagai Hari Badak Sedunia.

Baca Selengkapnya
Potret Habitat Pertama Harimau Jawa, Begini Kondisinya Sekarang
Potret Habitat Pertama Harimau Jawa, Begini Kondisinya Sekarang

Pada awal abad ke-19 harimau ini masih banyak berkeliaran di Pulau Jawa.

Baca Selengkapnya
Arkeolog Temukan Fosil Badak Berbulu Berusia 32.400 Tahun Terkubur di Lapisan Es, di Punggungnya Ada Punuk
Arkeolog Temukan Fosil Badak Berbulu Berusia 32.400 Tahun Terkubur di Lapisan Es, di Punggungnya Ada Punuk

Terawetkan dalam lapisan es selama ribuan tahun, makhluk purba ini telah memberikan wawasan berharga tentang spesies yang telah punah.

Baca Selengkapnya
Resmi Dinyatakan Punah Akibat Ulah Manusia, Ini Fakta Menarik Ikan Pari Jawa
Resmi Dinyatakan Punah Akibat Ulah Manusia, Ini Fakta Menarik Ikan Pari Jawa

Keberadaan hewan ini terkahir kali diketahui sudah lebih dari 150 tahun yang lalu.

Baca Selengkapnya
Mengenal Orang Utan Tapanuli, Spesies Jenis Baru di Hutan Sumatra
Mengenal Orang Utan Tapanuli, Spesies Jenis Baru di Hutan Sumatra

Orangutan Tapanuli, Spesies baru yang diumumkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada tahun 2017. Selain spesies baru, satwa ini juga menjadi paling terancam kepunahannya seiring hilangnya habitat dan perburuan liar.

Baca Selengkapnya
Kawasan Rajamandala Jadi Bukti Bahwa Bandung Dulunya Lautan, Ini Fakta-faktanya
Kawasan Rajamandala Jadi Bukti Bahwa Bandung Dulunya Lautan, Ini Fakta-faktanya

Siapa yang menyangka bahwa Bandung dahulunya merupakan lautan. Ini buktinya.

Baca Selengkapnya
Kabar Gembira, Seekor Badak Sumatera Lahir di Taman Nasional Way Kambas
Kabar Gembira, Seekor Badak Sumatera Lahir di Taman Nasional Way Kambas

Ini merupakan kelahiran bayi badak sumatera keempat di Suaka Rhino Sumatera Taman Nasional Way Kambas (SRS TNWK).

Baca Selengkapnya
Seekor Badak Sumatera Lahir di Zona Khusus Taman Nasional Way Kambas
Seekor Badak Sumatera Lahir di Zona Khusus Taman Nasional Way Kambas

Penghuni Suaka Rhino Sumatera Taman Nasional Way Kambas bertambah. Seekor badak sumatera (Dicerorhinus sumatrensis) lahir di sana, Sabtu (25/11).

Baca Selengkapnya
Ilmuwan Ungkap Hewan-Hewan Aneh Ini Pernah Hidup di Indonesia 12.000 Tahun Lalu
Ilmuwan Ungkap Hewan-Hewan Aneh Ini Pernah Hidup di Indonesia 12.000 Tahun Lalu

Ilmuwan mengungkap hal ini melalui kumpulan fosil yang ditemukan di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Ternyata Bukan Banyuwangi, Ini Sejarah dan Pesona Titik Paling Ujung Jawa Timur
Ternyata Bukan Banyuwangi, Ini Sejarah dan Pesona Titik Paling Ujung Jawa Timur

Banyak yang mengira Banyuwangi adalah titik paling ujung di Jawa Timur.

Baca Selengkapnya
Deretan Fakta Menarik Bukit Barisan, Jajaran Gunung yang Membentang di Pulau Sumatra
Deretan Fakta Menarik Bukit Barisan, Jajaran Gunung yang Membentang di Pulau Sumatra

Bukit Barisan dengan gagah membentang di sepanjang pulau Sumatra ini memiliki deretan fakta unik yang belum banyak orang ketahui.

Baca Selengkapnya
Telah Dinyatakan Punah, Sehelai Rambut ini Ungkap Tabir Keberadaan Harimau Jawa
Telah Dinyatakan Punah, Sehelai Rambut ini Ungkap Tabir Keberadaan Harimau Jawa

Sehelai rambut buktikan Harimau Jawa masih ada meski telah dianggap punah puluhan tahun lalu.

Baca Selengkapnya