Bahan baku narkoba cair di diskotek MG berasal dari Malaysia
Merdeka.com - Kasat Narkoba Polres Metro Bekasi AKBP Ahmad Fanani mengatakan, jaringan Malaysia menyelundupkan barang mentah untuk produksi sabu. Bahan itu juga dipakai oleh pemilik diskotek MG untuk membuat sabu cair.
"Ini bahan baku yang sama yang digunakan untuk pembuatan narkoba cair di MG," ungkap Fanani di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (27/12).
Hal itu terungkap setelah Polres Metro Bekasi menangkap seorang pengedar inisial MA alias D. Dia tewas setelah timah panas lantaran petugas menembus tubuhnya lantaran berusaha melawan ketika dibawa menunjukkan gudang milik komplotannya.
-
Dimana kasus narkoba jaringan internasional ini dibongkar? Ditresnarkoba Polda Metro Jaya berhasil membongkar kasus peredaran narkoba jaringan internasional yang beroperasi di Malaysia-Riau-Jakarta.
-
Narkoba apa yang disita? 'Barang bukti yang disita sebanyak 16 paket sabu, bong, pipet, gunting, senjata tajam dan barang lainnya,' ujar Komandan Tim Patroli Brimob Polda Sumut Iptu Edward Sardi di Medan.
-
Dimana lokasi pabrik narkoba di Malang? Pabrik narkotika sintetis yang ditengarai terbesar dan tercanggih di Indonesia ini terletak di kawasan Jalan Bukit Barisan Kota Malang, Jawa Timur.
-
Siapa yang ditangkap dalam kasus narkoba ini? Sejumlah orang yang diduga terlibat sebagai kurir narkoba telah ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka.
-
Bagaimana WN Malaysia mengendalikan pabrik narkoba? WN Malaysia itu memandu para pekerja membuat narkoba hanya lewat video conference.
-
Apa saja barang bukti yang disita dalam kasus narkoba ini? Dari pengungkapan kasus tersebut, Ditresnarkoba Polda Metro Jaya berhasil menyita sejumlah barang bukti narkoba, seperti 117 kg sabi-sabu dan 90.000 butir pil ekstasi.
Pelaku menerima 2,5 kilogram dan 100 gram mdma atau bahan mentah untuk membuat sabu dari narapidana penghuni lapas. Bandar tersebut terkait jaringan internasional asal Malaysia.
Fanani mengatakan, jaringan Malaysia memasok bahan mentah itu melalui jalur Medan. Bahan tersebut akan diolah kembali menjadi sabu atau berbentuk pil kemudian diedarkan di Indonesia.
"Sabu didatangi dari Malaysia, ke sini diolah lagi," kata dia.
Sementara itu, polisi tengah menyelidiki gudang penyimpanan serta pabrik narkoba. Keberadaan gudang tersebut diakui pihak kepolisian telah teridentifikasi.
"Jaringan ini punya gudang, dalam pendalaman penyidik gudang di mana," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pengungkapan itu dilaksanakan melalui operasi gabungan antara Bareskeim Polri, Bea Cukai Jabar, beserta Dirjen Bea dan Cukai.
Baca SelengkapnyaNarkotika yang juga biasa disebut dengan sebutan magic drugs itu, lanjut Dedi, peredarannya banyak ditemukan di tempat hiburan malam.
Baca SelengkapnyaPabrik tersebut sudah beroperasi selama kurang lebih 2 bulan di Kota Malang.
Baca SelengkapnyaPara tersangka sebagai peracik mayoritas berusia masih muda. Dalam kegiatan peracikannya, mereka dipandu WN Malaysia lewat video confrence.
Baca SelengkapnyaAdapun modus operandi pemasarannya menggunakan jaringan hydra Indonesia atau darknet untuk memasarkan produk ganja hidroponik.
Baca SelengkapnyaDari komunikasi di media sosial, biasanya pelaku akan mengirimkan barang haram ke Jakarta.
Baca SelengkapnyaPil ekstasi sebanyak 7.800 diamankan sebagai barang bukti kejahatan
Baca SelengkapnyaBareskrim Polri mengungkap pabrik narkoba berkedok kantor EO di Malang. Pabrik ini dikendalikan warga negara Malaysia yang masih buron.
Baca Selengkapnyaterdapat barang bukti sabu seberat sekitar 5 kilogram dan 20 ribu butir pil ekstasi
Baca SelengkapnyaBarang bukti tersebut terdiri dari 50 kilogram yang berasal dari Malaysia dan 107 kilogram dari Myanmar.
Baca SelengkapnyaPenyelundupan narkoba tersebut masuk melalui jalur laut Aceh
Baca SelengkapnyaLab milik jaringan narkotika China-Indonesia ini memproduksi narkotika jenis tembakau gorila, ekstasi, dan xanax
Baca Selengkapnya