Bahas gigitan ular, ilmuwan se-Asia Tenggara kumpul di Unibraw
Merdeka.com - Para ilmuwan, pecinta lingkungan dan praktisi medis dari sejumlah negara di Asia Tenggara berkumpul di Universitas Brawijaya Malang dalam rangka membahas gigitan ular dan penanganannya secara medis. Ratusan karya ilmiah selama tiga hari, 28 sampai 30 Agustus 2015 akan dibahas.
"Acara ini diikuti oleh peneliti herpetologi, praktisi medis, termasuk pecinta lingkungan," kata Nia Kurniawan selaku Ketua Panitia di Universitas Brawijaya, Minggu (30/8).
Berdasarkan tagline acara Species Diversity and Animal Bites of Emergency Medicine, ada dua besaran tema yang dibahas yaitu kekayaan spesies dan penanganan gigitan binatang. Khusus untuk ular menjadi pembahasan panjang karena memang memiliki rantai pembahasan cukup luas, sekaligus dampaknya pada kehidupan manusia.
-
Siapa yang digigit ular? Seorang anak berusia tujuh tahun dari Gilbert, Arizona, Amerika Serikat, hampir kehilangan kakinya akibat gigitan ular derik. Allie Brasfield, yang merupakan siswa kelas dua SD, harus menunggu selama 30 jam sebelum menerima perawatan yang tepat untuk luka gigitannya.
-
Dimana kejadian ular gigit orang? Warga di Distrik Korba, Chhattisgarh, India, membakar seekor ular setelah reptil tersebut menggigit seorang pemuda hingga tewas pada Sabtu malam (21/9).
-
Siapa yang menemukan ular? Ular yang panjangnya tak sampai satu meter itu ditemukan di sebuah rumah warga yang terendam banjir.
-
Spesies ular apa yang ditemukan? Temuan didokumentasikan dalam jurnal Animals. Memiliki Kebiasaan Khusus ‘Kebiasaan khusus ini juga memberi mereka keuntungan yang signifikan dalam ceruk tersebut, sehingga mereka menempati wilayah yang luas dari Sundalandia hingga India timur laut dan Tiongkok selatan.'
-
Dimana ular ditemukan? Brooke Bonilla, wanita asal Texas ini kebelet untuk ke kamar mandi pada tengah malam. Tetapi, alangkah kagetnya Brooke saat membuka penutup WCnya, ada ular sedang mengawasinya.
-
Siapa yang meneliti ular? Dalam sebuah penelitian terbaru yang dilaporkan Scientific American, Senin (24/7), bisa disimpulkan bahwa ular menggunakan pendengarannya untuk menginterpretasikan dunia terhadap suara di udara. Penelitian ini melibatkan 19 ular berbeda dari tujuh spesies.
Para pakar ular membeberkan sejumlah presentasi di antaranya pertolongan pertama saat digigit ular oleh Tri Maharani (Indonesia), penanganan korban dengan aneka ular berbisa oleh Ruth Sabrina bt Safferi (Malaysia), selain itu juga dibahas produksi antibisa ular dan penerapannya oleh Taksa Vasaruchapong (Thailand) serta study tentang antibisa ular milik Indonesia oleh Tan Choo Hock (Malaysia).
Selain itu juga dipresentasikan beberapa pengalaman penanganan medis korban gigitan dan semburan ular cobra, serta ular hijau. Termasuk presentasi 'Desa Siaga Gigitan Ular' pengalaman penanganan korban gigitan ular berbisa oleh komunitas pencinta ular.
Sementara terkait keanekaragaman juga dipresentasikan aktivitas konservasi keanekaragaman hayati oleh Djoko Tjahyono Iskandar (Indonesia), Pergerakan Amphibi di Sulawesi oleh Jimmy A MacGuire (Amerika) dan lain-lain.
Acara yang digelar oleh Himpunan Herpetologi Indonesia (HPI) sekaligus menjadi The First Symposium South East Asia and Envenomation (Seashe) sekaligus Kongres Herpetologi Indonesia ke-4.
"Semua materi dalam konteks konservasi alam, termasuk pembicaraan persoalan gigitan ular. Karena salah pemahaman, setiap ular yang mengigit manusia selalu dibunuh, ular diburu dan lain sebagainya," katanya.
Hasil simposium akan menjadi rekomendasi yang akan diberikan ke sejumlah kalangan. Pihaknya berharap, semua temuan bisa menjadi provokator untuk peduli pada konservasi keanekaragaman hayati. (mdk/has)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jangan percaya menaburkan garam atau cairan pembersih bisa terhindar dari gigitan ular
Baca SelengkapnyaTerdapat berbagai fakta menarik tentang ular yang jarang diketahui.
Baca SelengkapnyaAda banyak jenis ular hitam yang tersebar di berbagai lingkungan. Namun, tidak semua ular hitam ini berbahaya dan berbisa.
Baca SelengkapnyaUntuk proses pemulihan, orang dewasa dibutuhkan waktu sekitar 3 minggu dan anak-anak selama 2 minggu.
Baca SelengkapnyaKemunculan ular tersebut sontak menghebohkan warga sekitar.
Baca SelengkapnyaAda Iin Ayu, Panji Petualang hingga Joe Fernando Quillilan dari Filipina.
Baca SelengkapnyaPetugas pemadam kebakaran nampak 'bertarung' dengan ular tersebut di atas atap.
Baca SelengkapnyaDi antara lebih dari 3.000 jenis ular, sekitar 600 berbisa. Sejumlah kecil dari mereka memiliki tingkat bisa ekstrem yang sulit dipercaya.
Baca SelengkapnyaSeorang pria di Bihar, India, digigit oleh ular berbisa jenis Russell’s Viper dan membawa ular tersebut ke rumah sakit.
Baca SelengkapnyaUlar sawah menjadi penyeimbang ekosistem sawah karena bisa memangsa tikus karena tergolong hama yang merusak tanaman.
Baca SelengkapnyaKetahui jenis ular yang sering masuk rumah berikut ini, ternyata ada yang berbisa tinggi.
Baca SelengkapnyaAwalnya saat bangun dan digigit semut, ia membunuh semut tersebut. Namun ternyata hal itu justru membuat semut-semut lain mengejarnya.
Baca Selengkapnya