Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bahas kasus dengan Ketua DPR, Jaksa Agung dicecar Politikus PDIP

Bahas kasus dengan Ketua DPR, Jaksa Agung dicecar Politikus PDIP Jaksa Agung HM Prasetyo di KPK. ©2015 merdeka.com/dwi narwoko

Merdeka.com - Ada yang menarik dalam rapat kerja antara Kejaksaan Agung dengan Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Dalam rapat tersebut, anggota Komisi III Masinton menanyakan tentang tujuan Ketua DPR Setya Novanto memanggil Jaksa Agung, HM Prasetyo. Pemanggilan itu dilakukan sehari setelah Kejaksaan Agung menggeledah kantor PT Victoria Sekuritas Indonesia.

"Pada saat Kejaksaan Agung dipanggil ketua DPR, siapa saja yang hadir, apa saja yang dibicarakan. Apa berkaitan dengan kasus Victoria," kata Masinton di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (7/9).

Menurut dia, pemanggilan secara resmi oleh lembaga DPR melalui mekanisme dan aturan yang jelas. Politisi PDIP ini menilai, pemanggilan Setya Novanto kepada Jaksa Agung kuat akan muatan politis dan kepentingan.

"Kalau dipanggil DPR melalui mekanisme paripurna untuk membicarakan kasus tersebut. Karena menyangkut Victoria, pada 2003 saya menemukan perusahaan itu dan ada orang bernama Setya Novanto. Saya tidak tahu itu Setya yang jadi pimpinan kita sekarang atau bukan," jelasnya.

Namun, pertanyaan dari Masinton tidak langsung dijawab oleh Jaksa Agung HM Prasetya. Dia justru enggan menjawab pertanyaan tersebut secara langsung dan cenderung mengalihkan ke hal yang lain.

"Soal Victoria kita tidak tebang pilih. Karena kasus ini memanfaatkan krisis ekonomi 98. Kita melakukan penggeledahan sesuai mekanisme," jawabnya.

Seketika itu, Masinton langsung bereaksi meminta jawaban pertanyaan tersebut secara terbuka dan jelas.

"Kok nggak dijawab. Luar biasa ini. Jaksa Agung diundang Ketua DPR bukan lembaga DPR. Minta laporan biar jelas ngapain dan siapa saja yang berada pada pertemuan tersebut," jelas.

Pimpinan sidang Benny Kabur Harman langsung menengahi keduanya. Agar tak terjadi, interupsi dan saling tanya ketika rapat tersebut. "Sudah, tidak usah dijawab biar menjadi masalah internal saja," kata Benny.

Diketahui, perkara ini bermula saat sebuah perusahaan bernama PT Adistra Utama meminjam Rp 469 miliar ke BTN untuk membangun perumahan di Karawang seluas 1.200 hektare sekitar akhir tahun 1990. Saat Indonesia memasuki krisis moneter 1998, pemerintah memasukan BTN ke BPPN untuk diselamatkan.

Sejumlah kredit macet kemudian dilelang, termasuk utang PT AU. PT Victoria Sekuritas Indonesia membeli aset itu dengan harga Rp 26 miliar.

Seiring waktu, PT AU ingin menebus aset tersebut dengan nilai Rp 26 miliar. Tapi, PT VSI menyodorkan nilai Rp 2,1 triliun atas aset itu.

Tahun 2012, PT AU kemudian melaporkan PT VSI ke Kejaksaan Tinggi DKI atas tuduhan permainan dalam penentuan nilai aset itu. Saat ini, kasus tersebut diambil alih oleh Kejaksaan Agung. (mdk/rnd)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kejagung Tahan Diduga Anggota DPR Terkait Kasus Pemalsuan Dokumen Tambang
Kejagung Tahan Diduga Anggota DPR Terkait Kasus Pemalsuan Dokumen Tambang

Kejagung menyebut sosok high profile atau tokoh penting terkait kasus dugaan pemalsuan dokumen pertambangan.

Baca Selengkapnya
Giliran Politikus PDIP Riyan Dediano Diperiksa KPK, Dicecar soal Pengaturan Lelang Kasus DJKA
Giliran Politikus PDIP Riyan Dediano Diperiksa KPK, Dicecar soal Pengaturan Lelang Kasus DJKA

Riyan diperiksa sebagai saksi. Pemeriksaan dilkukan pada Senin (26/8) kemarin.

Baca Selengkapnya
VIDEO: DEBAT PANAS! DPR Vs Menkominfo Budi Arie Sampai Ngegas Tarik Urat Soal PDN Bocor
VIDEO: DEBAT PANAS! DPR Vs Menkominfo Budi Arie Sampai Ngegas Tarik Urat Soal PDN Bocor

Terjadi debat panas ketika Menteri Budi Arie dicecar tajam terkait kebocoran tersebut.

Baca Selengkapnya
TOP NEWS: Arteria Vs Sahroni Ribut Adu Mulut di DPR | Fraksi PDIP Sewot Semprot Kapolri 'Istimewa'
TOP NEWS: Arteria Vs Sahroni Ribut Adu Mulut di DPR | Fraksi PDIP Sewot Semprot Kapolri 'Istimewa'

Keributan itu antara Arteria Dahlan dengan Ahmad Sahroni selaku pimpinan rapat.

Baca Selengkapnya
KPK Usut Korupsi Pengadaan Rumah Dinas, Sekjen DPR Indra Iskandar Ajukan Praperadilan
KPK Usut Korupsi Pengadaan Rumah Dinas, Sekjen DPR Indra Iskandar Ajukan Praperadilan

Adapun tergugat dalam permohonan praperadilan Indra Iskandar adalah KPK RI.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Rapat Komisi X Panas! Anggota DPR Sampai Melotot Minta Nadiem Cs 'Bertaubat', Uang Negara Hilang
VIDEO: Rapat Komisi X Panas! Anggota DPR Sampai Melotot Minta Nadiem Cs 'Bertaubat', Uang Negara Hilang

Komisi X DPR RI menggelar rapat kerja dengan Mendikbudristek RI pada Rabu (6/5).

Baca Selengkapnya
Ramai-Ramai DPD PDIP Protes ke Penyidik KPK Usai Pemeriksaan Hasto
Ramai-Ramai DPD PDIP Protes ke Penyidik KPK Usai Pemeriksaan Hasto

Keberadaan Kusnadi di KPK bukan atas sebuah panggilan melainkan mendampingi Hasto yang diperiksa penyidik KPK.

Baca Selengkapnya
Pengamat Nilai Ada Masalah Etika Saat KPK Memeriksa Hasto PDIP
Pengamat Nilai Ada Masalah Etika Saat KPK Memeriksa Hasto PDIP

Kusnadi berada di lantai dasar ketika Hasto sedang menjalani pemeriksaan

Baca Selengkapnya
Periksa Sekjen PDIP Hasto, KPK Cecar soal Pertemuan dengan Direktur Prasarana DJKA Kemenhub
Periksa Sekjen PDIP Hasto, KPK Cecar soal Pertemuan dengan Direktur Prasarana DJKA Kemenhub

Direktur Prasarana DJKA Kemenhub Harno Trimadi kini berstatus terpidana kasus korupsi DJKA.

Baca Selengkapnya
FOTO: Situasi Gedung Sekretariat DPR saat Digeledah KPK, Pengamanan Ketat Bersenjata
FOTO: Situasi Gedung Sekretariat DPR saat Digeledah KPK, Pengamanan Ketat Bersenjata

Hingga berita ini ditulis, penggeledahan masih berlangsung

Baca Selengkapnya
KPK Geledah Gedung DPR!
KPK Geledah Gedung DPR!

Penggeledahan masih berlangsung, belum diketahui terkait kasus apa

Baca Selengkapnya
TOP NEWS: Hotman Sindir Timnas AMIN 'Ngeyel', Bikin Emosi | Marah DPR Lihat Korupsi Timah Buat Pamer
TOP NEWS: Hotman Sindir Timnas AMIN 'Ngeyel', Bikin Emosi | Marah DPR Lihat Korupsi Timah Buat Pamer

Sidang lanjutan PHPU di Mahkamah Konstitusi sempat berlangsung memanas.

Baca Selengkapnya