Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bahasa Indonesia jadi mata kuliah pilihan kedua di dua kampus Uzbekistan

Bahasa Indonesia jadi mata kuliah pilihan kedua di dua kampus Uzbekistan Bahasa Indonesia jadi mata kuliah pilihan kedua di dua kampus Uzbekistan. ©2018 Merdeka.com

Merdeka.com - Ada dua universitas besar di Uzbekistan yang memasukkan mata kuliah Bahasa Indonesia ke dalam kurikulum pendidikan. Pertama, Uzbekistan State World Languages University (UzSWLU)yang menjadikan Bahasa Indonesia sebagai bahasa pilihan kedua. Kedua, Thaskent State University of Oriental Studies (TSUOS). Kedua kampus ini sudah sejak lama memasukkan bahasa Indonesia sebagai mata kuliah pilihan selain bahasa-bahasa dunia yang lain, yaitu bahasa Jepang, Korea, Iran, Turki, China, Malaysia, Prancis, Italia, Spanyol, Arab, Vietnam, Yunani, dan Jerman.

Pengajar Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) di Uzbekistan, Prayitno Tri Laksono mengatakan penerapan mata kuliah Bahasa Indonesia di kedua kampus tersebut sudah diselenggarakan sejak awal tahun 2000-an sebagai mata kuliah pilihan bahasa kedua untuk mahasiswa. Di mana mahasiswa di kampus ini mengambil jurusan bahasa Inggris sebagai bahasa utama, sedangkan untuk bahasa kedua mahasiswa dapat memilih asalkan jumlah mahasiswa minimal untuk bahasa kedua mencukupi.

"Biasanya, jumlah minimal agar bahasa kedua dibuka adalah sekitar 10 mahasiswa per grup. Dari tahun awal dibuka kelas bahasa Indonesia di kampus ini hingga sekarang, berkisar lebih dari 1.000 mahasiswa telah belajar bahasa Indonesia sebagai bahasa kedua mereka. Pada tiap semester, kampus UzSWLU akan membuka grup baru, berkisar 2—4 grup yang belajar bahasa Indonesia," katanya.

Prayitno melanjutkan, pembelajaran bahasa Indonesia di kedua universitas tersebut menggunakan pendekatan terjemah. Hal ini menjadi tradisi sejak awal hingga sekarang. Dosen pengampu bahasa Indonesia di sini pada mulanya adalah staf KBRI Tashkent yang juga membantu pihak kampus untuk mengajar mahasiswa. Selain itu, staf KBRI juga berkesempatan untuk melakukan promosi dan diplomasi budaya, sosial, dan pendidikan kepada mahasiswa yang mengambil jurusan bahasa Indonesia.

Pada awal tahun 2010, alumni jurusan Bahasa Indonesia dari kedua kampus ini juga menjadi dosen Bahasa Indonesia untuk mengajar di jurusan Bahasa Indonesia di kampus mereka. Alumni jurusan bahasa Indonesia di sini juga banyak yang telah mendapatkan beasiswa darmasiswa RI dan KNB di Indonesia.

"Rata-rata mereka yang pernah mendapatkan beasiswa tersebut kembali ke Uzbekistan untuk bekerja dengan KBRI, menjadi dosen bahasa Indonesia, menjadi diplomat, dan bekerja di bidang pariwisata dengan pangsa pasar turis dari Indonesia. Mereka tinggal dan belajar di Indonesia minimal 6 bulan. Jadi, saat mereka kembali ke Uzbekistan sudah bisa berbahasa Indonesia dengan baik dan lancar," ujarnya.

Di kampus UzSWLU dan TSUOS terdapat dua dosen utama bahasa Indonesia yang menjadi penanggung jawab terhadap mata kuliah dan mahasiswa jurusan bahasa Indonesia. Kedua dosen tersebut juga merupakan lulusan dari beasiswa darmasiswa RI dan sudah mengajar bahasa Indonesia di kampus selama lebih kurang 4 tahun. Keberadaan dosen tersebut sangat membantu dalam pembelajaran bahasa Indonesia dan menjaga jurusan ini tetap ada hingga sekarang.

Selanjutnya, pada tahun 2015 hingga 2016, pemerintah RI melalui Kemristekdikti mengirimkan tenaga pengajar dosen bahasa Indonesia ke kampus di Uzbekistan untuk mengajar selama 1 semester di bawah tanggung jawab program SAME. Pengiriman dosen ini bertujuan agar mahasiswa Uzbekistan dapat belajar langsung dari penutur asli bahasa Indonesia. Selain mengajarkan bahasa Indonesia, dosen juga diharapkan dapat mengajarkan budaya dan promosi tentang wisata Indonesia kepada mahasiswa dan masyarakat umum di Uzbekistan.

Tak hanya sampai di situ, tahun 2018 pemerintah RI melalui PPSDK Badan Bahasa Kemdikbud melanjutkan proses pengiriman pengajar bahasa Indonesia ke Uzbekistan. Pengiriman tersebut juga bertujuan sama yaitu agar bahasa Indonesia semakin dikenal dan tetap bertahan menjadi salah satu mata kuliah pilihan yang masuk dalam kurikulum pendidikan di UzSWLU dan TSUOS.

"Perbedaan dengan program dari SAME adalah pengajar ditugaskan selama 1 tahun untuk mengajar di Uzbekistan. Selain itu, pengajar yang dikirim ke sini adalah pengajar lulusan dari jurusan bahasa Indonesia. Jadi, lebih sesuai dengan bidangnya."

Meski bahasa Indonesia sudah diterapkan, seperti halnya di negara lain, Uzbekistan juga mempunyai beberapa kendala dalam pelaksanaan pembelajaran bahasa Indonesia. Pertama, jumlah pertemuan tatap muka pelajaran bahasa Indonesia di sini sangat sedikit, yaitu hanya dua kali dalam satu minggu, di mana satu kali pertemuan hanya ada 80 menit untuk pelajaran.

Kedua, tidak semua mahasiswa yang sudah berada dalam grup jurusan bahasa Indonesia memiliki motivasi belajar yang tinggi. Hal ini disebabkan oleh beberapa mahasiswa di dalam grup jurusan bahasa Indonesia adalah mahasiswa yang tidak memilih bahasa Indonesia sebagai bahasa kedua mereka. Mereka hanya saja tidak bisa memilih jurusan bahasa yang mereka kehendaki karena jurusan tersebut tidak mencukupi kuota mahasiswanya, sehingga mereka harus masuk ke jurusan bahasa Indonesia.

"Ketiga, kurangnya pelatihan untuk dosen tetap bahasa Indonesia di sini menyebabkan aktivitas pembelajaran, materi, media, dan kurikulum yang digunakan kurang efektif untuk bisa meningkatkan pembelajaran bahasa Indonesia. Seharusnya, ada pelatihan khusus dan rutin untuk dosen-dosen bahasa Indonesia di sini agar mereka terus mengikuti perkembangan dalam pengajaran dan pembelajaran bahasa Indonesia sebagai bahasa asing," tutupnya.

(mdk/hhw)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Unik Jadi Sorotan, Mahasiswa UGM Wajib Pakai Bahasa Daerah saat Presentasi Mata Kuliah ini
Unik Jadi Sorotan, Mahasiswa UGM Wajib Pakai Bahasa Daerah saat Presentasi Mata Kuliah ini

Cara unik dilakukan Dosen di Fakultas Ilmu Budaya UGM dengan wajibkan Mahasiswa presentasi pakai Bahasa Daerah.

Baca Selengkapnya
UKM dan 8 Universitas Malaysia Buka Pusat Kegiatan Pendidikan Tinggi Pertama di Indonesia
UKM dan 8 Universitas Malaysia Buka Pusat Kegiatan Pendidikan Tinggi Pertama di Indonesia

Universitas Kebangsaan Malaysia (UKM) dan 8 universitas ternama di Malaysia lainnya membuka Pusat Kegiatan Pendidikan Tinggi yang berlokasi di PIK2.

Baca Selengkapnya
Fakta Unik Bahasa Indonesia
Fakta Unik Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia tak hanya menjadi bahasa pemersatu, tetapi juga memiliki banyak fakta menarik lainnya.

Baca Selengkapnya
Bahasa Indonesia Wajib Digunakan di Ruang Publik IKN Nusantara
Bahasa Indonesia Wajib Digunakan di Ruang Publik IKN Nusantara

Semakin masifnya pembangunan di IKN, masih banyak papan informasi maupun tulisan di ruang publik yang lebih menonjolkan bahasa asing.

Baca Selengkapnya
Bertemu PM Li Qiang, Prabowo Ingin Kirim Lebih Banyak Mahasiswa Indonesia Belajar di China
Bertemu PM Li Qiang, Prabowo Ingin Kirim Lebih Banyak Mahasiswa Indonesia Belajar di China

Presiden Prabowo Subianto melakukan kunjungan kenegaraan ke sejumlah negara, salah satunya China.

Baca Selengkapnya
UI Jadi PTN Paling Diminati, Ini 20 PTN dengan Pendaftar Terbanyak Tahun Ini
UI Jadi PTN Paling Diminati, Ini 20 PTN dengan Pendaftar Terbanyak Tahun Ini

Ketua Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri (PTN) Indonesia memaparkan daftar 20 PTN yang paling diminati.

Baca Selengkapnya
8000 Lebih WNA Daftar Kuliah di Solo, Rektor UMS: Cukup Mengejutkan
8000 Lebih WNA Daftar Kuliah di Solo, Rektor UMS: Cukup Mengejutkan

Pendaftar baik calon mahasiswa S1 maupun pascasarjana

Baca Selengkapnya
Jokowi soal Bahasa Indonesia Jadi Bahasa Resmi di UNESCO: Kebanggaan Bagi Kita
Jokowi soal Bahasa Indonesia Jadi Bahasa Resmi di UNESCO: Kebanggaan Bagi Kita

Bahasa Indonesia menjadi bahasa ke-10 yang diakui sebagai bahasa resmi Konferensi Umum UNESCO.

Baca Selengkapnya
Hari Sumpah Pemuda, Mendikdasmen Abdul Mu'ti Minta Pemuda Pakai Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar
Hari Sumpah Pemuda, Mendikdasmen Abdul Mu'ti Minta Pemuda Pakai Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar

Abdul Mu'ti meminta para pemuda agar disiplin menggunakan Bahasa Indonesia secara baik dan benar dalam berkomunikasi.

Baca Selengkapnya
Momen Istimewa Jenderal TNI Sambut 22 Mahasiswa Palestina, Langsung Dibawa Ketemu Sosok Berpengaruh
Momen Istimewa Jenderal TNI Sambut 22 Mahasiswa Palestina, Langsung Dibawa Ketemu Sosok Berpengaruh

Indonesia melalui Kementerian Pertahanan memberikan beasiswa kepada 22 kadet calon mahasiswa dari Palestina untuk menempuh pendidikan S1 di Unhan.

Baca Selengkapnya
22 Pelajar Palestina Bakal Kuliah di Unhan, Momen Nyanyi Lagu Kebangsaan di Kemenhan Bikin Merinding
22 Pelajar Palestina Bakal Kuliah di Unhan, Momen Nyanyi Lagu Kebangsaan di Kemenhan Bikin Merinding

Momen pelajar asal Palestina mendapat beasiswa dari Kemenhan RI.

Baca Selengkapnya
Begini Cara Perusahaan BUMN Siapkan SDM Sesuai Kebutuhan Industri
Begini Cara Perusahaan BUMN Siapkan SDM Sesuai Kebutuhan Industri

Program tersebut di antaranya Pendidikan Vokasi Industri setara Diploma 1 dan Diploma 3, serta Magang Studi Independen Bersertifikat (MISB) Kampus Merdeka.

Baca Selengkapnya