Bahu Membahu Donor Plasma Konvalesen Untuk Pasien Covid-19
Merdeka.com - Donor plasma konvalesen merupakan metode pengambilan darah plasma dari penyintas Covid-19 yang dapat diberikan sebagai terapi untuk pasien Covid-19 yang sedang dirawat. Menurut Marchus Teguh Sanjaya, seorang penyintas Covid-19, tidaklah mudah bagi pasien Covid-19 untuk memperoleh donor plasma Konvalesen.
Marchus mengatakan, masih jauh antara kebutuhan donor plasma konvalesen dengan jumlah pendonor. Menurutnya, saat ini banyak yang membutuhkan, namun sayangnya tidak banyak yang mau donor konvalesen.
"Sayangnya belum banyak masyarakat yang paham soal donor Konvalesen ini fungsinya apa. Edukasinya mungkin masih kurang," ujar Teguh.
-
Siapa yang bisa donor darah? Syarat utama untuk mendonor darah adalah dalam kondisi sehat, berusia minimal 16 tahun (dengan izin orang tua), dan memiliki berat badan minimal 110 pon.
-
Kenapa donor darah sangat penting? Darah adalah elemen vital dalam tubuh yang tidak dapat digantikan oleh apa pun, dan donor darah merupakan satu-satunya cara untuk memastikan ketersediaan darah bagi mereka yang membutuhkan.
-
Kenapa donor darah penting? Setiap tahun, banyak orang membutuhkan transfusi darah. Proses ini sangat penting, terutama saat operasi, setelah kecelakaan, atau bagi mereka yang menderita penyakit tertentu yang memerlukan komponen darah.
-
Siapa saja yang tidak boleh donor darah? Ada beberapa golongan orang yang tidak boleh mendonorkan darah untuk menjaga kesehatan diri sendiri dan penerima darah.
-
Kapan bisa donor darah lagi? Anda perlu menunggu 56 hari sebelum dapat mendonorkan darah lagi agar tubuh bisa mengganti sel-sel yang hilang.
-
Dimana layanan transplantasi di Brasil mengalami masalah? Enam pasien yang menjalani transplantasi organ di Rio de Janeiro, Brasil, terkonfirmasi positif terinfeksi virus HIV setelah menerima organ yang terkontaminasi dari layanan donasi organ di wilayah tersebut.
Hal itu juga yang mendorongnya bergabung ExCov Community, komunitas para penyintas Covid-19 yang gencar mengajak sesama penyintas untuk dapat mendonorkan plasma konvalesen.
"Kalau kita ambil perbandingan, misalnya dalam satu hari, tim kita menerima 15-20 permintaan per hari, tapi dalam satu pekan hanya menerima pendonor 3-5 orang," kata Teguh yang telah tujuh kali donor plasma.
Dia menjelaskan, ExCov Community hanya membantu atau memproses, mempercepat para pasien memperoleh donor lebih besar. Pihaknya menerima permintaan yang kemudian dibagikan ke berbagai grup yang ada. Saat ini ExCov memiliki grup yang tersebar di empat wilayah, Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, dan Jabodetabek.
ExCov Community juga menjaring para relawan, para penyintas untuk diedukasi dan diarahkan kepada para pendonor. ExCov juga aktif terlibat kegiatan-kegiatan screening donor plasma konvalesen bertempat di luar kantor PMI, seperti di mal, dan sekarang sedang mencanangkan kegiatan itu masif di beberapa kota di Indonesia, khususnya di Jawa terlebih dahulu. "Kami terbuka kepada setiap pihak yang ingin mensupport kegiatan kami tersebut," ujarnya.
Dia menjelaskan, syarat pemberian donor plasma di antaranya usia minimal 18 tahun, pernah terkena Covid-19 yang dikonfirmasi laboratorium dan sudah negatif yang terkonfirmasi laboratorium juga. Diutamakan pria, atau wanita yang belum pernah hamil. Sekali donor plasma sekitar 600 cc. Adapun syarat penerima donor, melihat kondisi pasien masing-masing serta referensi dokter atau RS bersangkutan.
"Kebutuhan pasien juga berbeda, ada yang butuh hingga 600 cc dikali dua. Sedangkan ada juga yang hanya butuh 300 cc," tuturnya.
Dia juga mengatakan, untuk memperoleh donor plasma bisa menghubungi PMI dengan membawa/mengirimkan Surat Permintaan Plasma Konvalesen dari RS. Jika stok PMI ada, maka plasma konvalesen akan segera dikirimkan ke RS.
Namun jika stok di PMI kosong, bisa mencari kandidat pendonor sendiri. Teguh menyarankan, mencari kandidat lebih dari 1 orang dan membawa mereka ke PMI lalu mengurus administrasi dan menjalani proses screening bagi kandidat pendonor itu. Pada kondisi inilah, menurut Teguh, ExCov membantu keluarga pasien untuk mencarikan kandidat pendonor bagi pasien.
"Jika lolos, maka pendonor akan diproses pengambilan plasma konvalesennya untuk dialokasikan kepada pasien," katanya.
Tak lupa, Teguh mengingatkan yang terpenting saat ini adalah menjaga kesehatan dan menerapkan protokol kesehatan. "Aturan pemerintah dijalankan, ikut vaksinasi," ujarnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyebutkan bahwa Indonesia membutuhkan 78.400 dokter spesialis.
Baca SelengkapnyaBerapa banyak darah yang harus didonor? Apa manfaatnya untuk kesehatan? Simak melalui penjelasan berikut.
Baca SelengkapnyaDonor darah adalah tindakan mulia yang dapat menyelamatkan nyawa, namun keamanan dan kesehatan pendonor dan penerima darah harus selalu menjadi prioritas.
Baca SelengkapnyaPeningkatan jumlah mahasiswa ini tidak diimbangi dengan jumlah mayat yang tersedia untuk keperluan studi medis.
Baca SelengkapnyaPelaksanaan donor darah ini bertempat di Gedung PMI Kabupaten Kampar.
Baca SelengkapnyaCakupan kepesertaan pada BPJS Ketenagakerjaan untuk sektor informal masih sangat rendah, yaitu baru sebanyak 10,13%.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), kasus penyakit katastropik mengalami peningkatan sebanyak 23,3 juta kasus di 2022.
Baca SelengkapnyaBansos beras rencananya akan dibagikan selama 6 bulan dari Januari-Juni 2024.
Baca SelengkapnyaIndonesia masih kekurangan 120 ribu dokter umum sesuai rasio ideal yang diharapkan menurut Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO.
Baca SelengkapnyaData ini berdasarkan informasi yang dikumpulkan sejak 2018 sampai 2023.
Baca SelengkapnyaJumlah tertanggung industri asuransi jiwa Lebih rendah dibandingkan jumlah kepesertaan BPJS Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di tahun 2022.
Baca Selengkapnya