Bak dihipnotis, Ira rela ngutang demi bayar pajak hadiah tipuan
Merdeka.com - Teknik penipuan melalui SMS menggunakan berbagai cara agar bisa mengibuli para korbannya. Namun secara keseluruhan pelaku menjanjikan hadiah dengan nilai yang sangat menggiurkan.
Ira Septiani, seorang warga di sebuah perumahan di Malang, Jawa Timur memberi pengakuan kalau pernah menjadi korban penipuan sekitar tahun 2009.
Dia merasa tergiur saat ditawari hadiah ratusan juta oleh seseorang yang mengaku dari operator seluler, kendati sudah dijelaskan oleh operator kalau SMS yang diterimanya modus penipuan.
-
Siapa pelaku penipuan? Kelima tersangka tersebut telah dilakukan penahanan sejak tanggal 26 April 2024 dan terhadap satu WN Nigeria sudah diserahkan kepada pihak imigrasi untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
-
Apa yang dibagikan dalam giveaway penipuan? Maraknya penipuan yang mencatut nama Willie Salim. Salah satunya Akun Facebook yang mencatut nama Willie Salim, berisi konten bagi-bagi hadiah dengan beberapa persyaratan di antaranya, menuliskan nama kota asal, membagikan unggahan tersebut sebanyak 10 kali, serta melakukan tagging minimal lima teman dalam unggahan tersebut.
-
Siapa korban penipuan ini? Namun data universitas itu masih dalam penyidikan sehingga belum bisa disampaikan ke publik.
-
Siapa yang terlibat dalam penipuan ini? Ia dituduh sebagai kaki tangan Barbara, namun tampaknya sangat bersedia untuk bersaksi melawan istrinya itu dengan imbalan hukuman yang lebih ringan.
-
Dimana penipuan itu terjadi? Aksi seorang Warga Negara Asing (WNA) melakukan pungutan liar (Pungli) berkedok sumbangan agama menyasar warga Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat.
-
Siapa yang jadi korban penipuan? Defri mengalami insiden ini ketika menerima tawaran investasi pada pertengahan 2023.
"Awalnya ada SMS yang memberi kabar kalau nomor HP Anda menjadi pemenang undian dari Telkomsel sebesar Rp 150 juta," kisahnya, Minggu (15/3).
Karena mendapat kabar gembira, Ira kemudian menghubungi nomor yang yang disertakan dalam SMS itu. Dia diberi tahu kalau sebagai salah satu pelanggan yang beruntung karena setia dengan nomor operator tersebut.
"Penerima teleponnya sangat ramah, memberi penjelasan seperti operator-operator telepon profesional. Memberi kesempatan dalam sehari itu untuk mencari uang sebesar 10 persen dari nilai pajak hadiah," katanya.
Seketika itu, Ira yang masih tunggakan KPR itu mencari-cari utangan ke sana-sini. Dia dan suaminya sudah berandai-andai akan melunasi utang dan KPR jika hadiah itu sudah diterimanya.
Ira sebenarnya juga menyimpan keraguan, karena itu dia datang ke kantor Grapari untuk mendapatkan kejelasan tentang informasi tersebut. Oleh Grapari juga dijelaskan kalau pengumuman dan program undian tersebut tidak ada.
"Sudah dijelaskan kalau tidak ada program undian tersebut, tetapi tidak tahu ya, ingin telepon lagi ke orangnya. Akhirnya telepon juga ke orangnya, dijelaskan kalau program itu langsung dari pusat di Jakarta," terangnya.
Hati Ira yang semula sudah tidak percaya akhirnya tertarik lagi. Sementara suaminya sudah tidak percaya semenjak mendapat penjelasan dari Grapari. Tetapi hati kecil Ira, yakin kalau akan mendapatkan rezeki uang Rp 150 Juta, sehingga masih ingin mencoba-coba.
Karena itu tanpa sepengetahuan suaminya, Ira menghubungi operator Telkomsel palsu tersebut. Dia pun menyatakan kalau kesulitan mengumpulkan mencari pajak undian yang dibebankan. Dan, dirinya meminta waktu kelonggaran. Kemudian dia pun menyampaikan jika baru bisa mengumpulkan uang sebesar Rp 8,3 juta.
Ira mengaku seperti terhipnotis, karena begitu saja mengikuti perintah pelaku untuk pergi ke mesin ATM. Lewat mesin ATM di Lawang, Malang, dirinya dipandu untuk mengirimkan keseluruhan uangnya. Dia merasa setengah sadar mengikuti perintah untuk memencet tombol transfer uangnya.
Dirinya baru tersadar saat putrinya yang baru bisa berjalan terjatuh karena lantainya yang licin. Namun uangnya sudah terlanjur terkirim ke nomor rekening penipu.
"Baru tersadar beberapa saat kemudian. Sempat kebingungan bagaimana bercerita pada suami, pokoknya lemes hari itu," kenang perempuan yang mengaku tidak melaporkan kasusnya ke polisi karena malu. (mdk/lia)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Anda menang 300 juta rupiah," ucap seorang dari tim perusahaan.
Baca SelengkapnyaAde Ary meminta masyarakat berhati-hati agar tidak mudah memberikan data pribadi kepada orang lain.
Baca SelengkapnyaDari hasil pemeriksaan seorang korban membeli lelang arisan sebesar Rp 4,1 juta kemudian ia akan mendapatkan uang Rp 5 juta.
Baca SelengkapnyaPesan yang beredar berisi pemberitahuan dari Telkomsel bahwa pengguna berhasil meraih hadiah undian senilai Rp175 Juta
Baca Selengkapnyapelaku meretas email dan mobile banking menggunakan username yang ada di alamat email korban. Tabungan korban mulai berpindah ke rekening pelaku.
Baca SelengkapnyaVideo yang diunggah Willie Salim ini pun viral dan membuat warganet kesal.
Baca SelengkapnyaAda kesepakatan yang terjadi antara Edward Hutahean dengan Irwan dan Anang Latief.
Baca SelengkapnyaPelaku mengaku diberi upah 15 juta per bulan oleh pelaku
Baca SelengkapnyaIptu Supriadi ditangkap karena diduga terlibat penipuan dan penggelapan Rp1,2 miliar dengan modus iming-iming bisa meloloskan calon taruna Akpol.
Baca SelengkapnyaAgenda persidangan mendengarkan kesaksian Dirut Bakti Kominfo Anang Latief, yang juga terdakwa dalam perkara tersebut.
Baca SelengkapnyaSeorang pengusaha hotel di Kota Malang menjadi korban pencurian data (phising). Uang dalam rekeningnya sebesar Rp559,9 Juta.
Baca SelengkapnyaPolres Serang melakukan penyelidikan dengan memeriksa sejumlah saksi dan juga para korban.
Baca Selengkapnya