Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bakal dipulangkan, eks Gafatar di Kaltim ada yang menolak dibina

Bakal dipulangkan, eks Gafatar di Kaltim ada yang menolak dibina Eks Gafatar asal Riau tiba di Pekanbaru. ©2016 merdeka.com/abdullah sani

Merdeka.com - Pemerintah Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur, telah menjadwalkan pemulangan tidak kurang 700 orang mantan Gafatar, pada 17 Februari 2016. Diperlukan sekitar Rp 2 miliar untuk memulangkan mereka ke sepuluh provinsi. Sebelum dipulangkan, mereka mendapatkan pembinaan kerohanian. Namun belakangan, ada yang menolak diberi pembinaan.

Rapat koordinasi Muspida Pemkab Kutai Barat kemarin memutuskan, Minggu (14/2) nanti, mereka akan ditampung di ruang serbaguna Taman Budaya Sendawar (TBS) di pusat pemerintahan Kabupaten Kutai Barat.

"Mereka dikumpulkan satu tempat, akan diberikan pembinaan di antaranya baik dari Kantor Kemenag Kutai Barat, Polri, TNI, Kesbangpol," kata Kepala Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kutai Barat, Gunawan kepada merdeka.com, Jumat (12/2).

Orang lain juga bertanya?

Kendati demikian, keinginan pemkab memberikan pembinaan, tidak berjalan mulus. Sebagian dari warga mantan Gafatar itu menolak diberikan pembinaan.

"Iya, ada yang menolak. Alasannya, sudah mau dipulangkan, untuk apa dibina. Tapi kami tetap dari pemkab, kewajiban kami beri pembinaan, perihal pemahaman agama dan kenegaraan mereka," tegas Gunawan.

Masih dari keputusan hasil rapat penanganan mantan Gafatar, diperlukan dana keseluruhan sekitar Rp 2 miliar, untuk memulangkan mereka ke 10 provinsi tujuan. Terkait besaran dana itu, pemkab Kutai Barat akan membicarakan kembali bersama pemprov Kalimantan Timur dalam waktu dekat.

"Kita berharap ada bantuan pemprov, sebagaimana pemulangan sebelumnya dari kabupaten kutai kartanegara," ujar Gunawan.

Dari inventarisir daerah pemulangan, didapat 10 provinsi tujuan. Di antaranya Bali, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Aceh, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara. Opsi pemulangan, rencananya menggunakan transportasi udara, setelah dibawa dengan menggunakan bus dan truk dari Kutai Barat.

"Jumlahnya sekitar 725 orang, sekitar 663 orang dari kecamatan Muara Pahu. Selebihnya ada di wilayah kota (kecamatan Melak dan kecamatan Barong Tongkok). Nanti jumlah mereka diinventarisir lagi," pungkas Gunawan. (mdk/cob)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mantan Kombatan GAM Bakal Dapat Lahan Sebelum Pelantikan Prabowo-Gibran
Mantan Kombatan GAM Bakal Dapat Lahan Sebelum Pelantikan Prabowo-Gibran

Para mantan Kombatan GAM merupakan janji negara yang dituangkan dalam perjanjian perdamaian Pemerintah RI-GAM,.

Baca Selengkapnya
Rencana Pemindahan IKN ke Nusantara Tuai Kritik Pedas Peneliti Asing
Rencana Pemindahan IKN ke Nusantara Tuai Kritik Pedas Peneliti Asing

Sejumlah peneliti asing mengkritik rencana pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Nusantara di Kalimantan Timur.

Baca Selengkapnya
Hadiri Deklarasi Dukungan FBR, Mahfud Singgung Warga Betawi Tersingkir dari Kota
Hadiri Deklarasi Dukungan FBR, Mahfud Singgung Warga Betawi Tersingkir dari Kota

Tak hanya tersingkir dari perkotaan, kata Mahfud, warga Betawi juga terpaksa menjual tanah untuk keperluan industri hingga investasi.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Viral Emak-Emak Rempang Usir TNI Tolak Relokasi, Kapolri Kirim 400 Polisi
VIDEO: Viral Emak-Emak Rempang Usir TNI Tolak Relokasi, Kapolri Kirim 400 Polisi

Sejumlah warga Rempang mengusir petugas yang hendak menawarkan relokasi.

Baca Selengkapnya
Menteri Transmigrasi: Tidak Ada Perpindahan Penduduk ke Papua
Menteri Transmigrasi: Tidak Ada Perpindahan Penduduk ke Papua

Menteri Transmigrasi Iftitah Sulaiman memastikan tidak akan ada program perpindahan penduduk dari luar wilayah Papua ke wilayah Papua.

Baca Selengkapnya
Suku di Kaltim Ini Terancam Punah Karena Pembangunan IKN
Suku di Kaltim Ini Terancam Punah Karena Pembangunan IKN

Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, dikhawatirkan mengusir masyarakat adat dari tanahnya.

Baca Selengkapnya
Terlantar 3 Hari di Pelabuhan Jangkar, Pemudik Tujuan Pulau Raas Diangkut Kapal Kemenhub
Terlantar 3 Hari di Pelabuhan Jangkar, Pemudik Tujuan Pulau Raas Diangkut Kapal Kemenhub

Kapal yang diperbantukan mengangkut pemudik ke Pulau Raas Madura, tidak ditarik tiket atau gratis

Baca Selengkapnya
Jelang Piala Dunia U-17, Warga Kampung Bayam Diharapkan Segera Pindah ke Rusun
Jelang Piala Dunia U-17, Warga Kampung Bayam Diharapkan Segera Pindah ke Rusun

Jakarta International Stadium (JIS) akan menjadi salah satu venue Piala Dunia U-17.

Baca Selengkapnya
Ridwan Kamil: Reklamasi di Utara Jadi Masa Depan Jakarta
Ridwan Kamil: Reklamasi di Utara Jadi Masa Depan Jakarta

RK percaya, selama reklamai tidak merusak lingkungan, maka hal itu menjadi sesuatu yang baik seperti dicontohkan negara maju lainnya.

Baca Selengkapnya
29 Orang Eks OPM di Maybrat Kembali Bersumpah Setia kepada NKRI
29 Orang Eks OPM di Maybrat Kembali Bersumpah Setia kepada NKRI

Mereka mengaku terpaksa ikut bergabung dalam OPM wilayah Sorong Raya dikarenakan mereka kerap mendapat intimidasi dari pentolan-pentolan OPM.

Baca Selengkapnya
Mengklaim Sudah Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kosongkan Kampung Susun Bayam
Mengklaim Sudah Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kosongkan Kampung Susun Bayam

Kampung Susun Bayam akan dibangun untuk meningkatkan potensi ekonomi, pariwisata dan budaya.

Baca Selengkapnya
Tak Kunjung Laku, Proyek Tol Getaci Kembali Dilelang Pemerintah
Tak Kunjung Laku, Proyek Tol Getaci Kembali Dilelang Pemerintah

Pengerjaan proyek Tol Getaci diperkirakan baru bisa dimulai setahun setelahnya di 2026.

Baca Selengkapnya