Bakamla kepung kapal berisi limbah radioaktif di Perairan Batam
Merdeka.com - Berawal dari informasi intelijen bahwa sebuah kapal kargo bermuatan radioaktif sedang di perairan Batam, Kepulauan Riau, Rabu (16/3). Kapal Negara (KN) BEL 4806 milik Badan Keamanan Laut (Bakamla) segera melakukan pemantauan.
Personel Bakamla bergerak ke lokasi menggunakan boat. Lima personel bersenjata lengkap segera naik ke geladak kapal yang diduga membawa limbah zat radioaktif.
Kelimanya melakukan pemeriksaan dengan seksama. Benar, kapal tersebut membawa lima drum bergambar logo radioaktif dan tidak mengantongi surat izin. Mendapat temuan ini, tim segera melaporkan temuannya ke kapal komando, KN BEL 4806.
-
Dimana simulasi ini dilakukan? Simulasi Percobaan ini dilakukan dalam sebuah simulasi yang dibuat oleh Badan Antariksa Eropa (ESA). Tanah yang dipakai juga bukan tanah Bulan sungguhan.
-
Apa yang NASA simulasikan dalam latihannya? Selama latihan, peserta mempertimbangkan potensi tanggapan nasional dan global terhadap skenario hipotetis di mana asteroid yang belum pernah terdeteksi sebelumnya diidentifikasi yang, menurut perhitungan awal, memiliki peluang 72 persen untuk menabrak Bumi dalam waktu sekitar 14 tahun.
-
Kenapa dilakukan operasi simulasi di luar angkasa? Ini adalah teknik yang digunakan dalam banyak operasi, dan berhasil tanpa hambatan.
-
Kenapa orang percaya kecoa kebal nuklir? Anggapan bahwa kecoak dapat selamat dari ledakan nuklir merupakan salah satu mitos yang masih sering didiskusikan.
-
Apa isi tas koper nuklir? Tas itu berisi pernyataan presiden--Dokumen Tindakan Darurat Presiden atau PEADS – yang menyatakan keadaan darurat nasional dan memperluas jangkauan kewenangan untuk menangani krisis nuklir.
-
Siapa yang membawa tas koper nuklir? Tas koper berat itu biasanya ditenteng oleh pejabat militer yang tak pernah berada jauh dari sang presiden, baik ketika dia turun dari helikopter atau tengah rapat dengan berbagai pemimpin dunia.
Mendengar hal tersebut, Bakamla memperlengkapi personelnya dengan Alat Proteksi Badan (APB) radioaktif. Lima orang segera dikirim kembali ke atas kapal target untuk melakukan pemeriksaan besaran konsentrasi zat radioaktif (ZRA) yang terkandung.
Ada jarak selang waktu ketika pengiriman kembali personel pendeteksi. Anak buah kapal mencoba menghilangkan barang bukti dengan membakar kapalnya sendiri.
Petugas yang sebelumnya sudah berada di atas dek kapal, terlibat kontak fisik karena ingin menghentikan percobaan tersebut. Situasi terkendali, mereka pun segera melaporkan ke pusat komando.
Menjawab respons, KN BEL 4806 menembakkan air melalui penyemprot air bertekanan tinggi untuk memadamkan api.
Setelah api padam, kapal penyelundup digiring ke pangkalan untuk melakukan dekontaminasi seluruh kru dan kapal yang telah terpapar bahan radioaktif.
"Hal ini yang akan kita lakukan. Personel kita sudah dilatih oleh Bapeten (Badan Pengawas Teknologi Nuklir) untuk mengantisipasi jika terjadi," kata Direktur Latihan Bakamla, Laksamana Pertama Muspin Santoso.
Rangkaian kejadian ini hanya simulasi.
Sementara itu Kepala Kantor Bakamla Zona Barat, Laksamana Pertama U.K Agung mengatakan, tidak akan toleran terhadap kapal peyelundup, khususnya pembawa ZRA.
"Setiap bahan radioaktif yang diangkut harus ada izin dari Bapeten," katanya, Rabu (16/3).
Agung berpesan, kapal pembawa bahan radioaktif bisa saja digunakan teroris yang ingin menyalahgunakan tenaga Nuklir. "Untuk itu kita harus siaga dan menerima segala informasi yang ada," tuturnya.
Kerja sama yang dilakukan Bapeten dan Bakamla diakui oleh Deputi Bidang Perizinan dan Inspeksi Bapeten, terkait ketertarikan organisasi terorisme untuk menciptakan sendiri senjata pemusnah masal atau bom nuklir.
"Ada isu keamanan yang mengemuka. ZRA sangat mungkin dilakukan untuk tujuan terorisme," ungkapnya. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pertamina harus memastikan keamanan seluruh infrastruktur energi untuk menjaga stok dan ketahanan energi nasional
Baca SelengkapnyaBasarnas menggelar latihan gabungan situasi darurat medan laut, Karuna Nisevanam Top Drill Exercise.
Baca SelengkapnyaNamun demikian, dia memastikan ledakan tersebut bukan berasal dari amunisi berat. Apalagi bom yang dikhawatirkan.
Baca SelengkapnyaBakamla RI melakukan uji fungsi senjata SMASH 30 MM di Pulau Petong, Batam.
Baca SelengkapnyaSimulasi ini digelar sebagai upaya mematangkan persiapan prajurit TNI dalam mengamankan kelancaran Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaLaksamana TNI Muhammad Ali memberi perintah secara langsung kepada prajurit untuk menembak musuh dalam Latopslagab 2024 TNI AL.
Baca SelengkapnyaKegiatan Workshop sendiri berlangsung pada 14-17 Oktober di dua tempat berbeda di kawasan EJIP.
Baca SelengkapnyaPetugas sampai melompat ke atas perahu motor, mengambil alih kemudi, dan mengamankan dua pelaku di atas perahu.
Baca SelengkapnyaMayoritas penyelundupan yang dihalau BC Batam merupakan tembakau tanpa bea cukai dan minuman beralkohol ilegal.
Baca SelengkapnyaTim pemadam kebakaran telah menggunakan mobil robot tambahan setelah sebelumnya mengerahkan sebanyak dua puluh tujuh mobil pemadam.
Baca SelengkapnyaPanglima TNI menduga penyebab ledakan hingga kebakaran gudang amunisi milik Kodam Jaya karena gesekan amunisi kedaluwarsa yang hendak dimusnahkan.
Baca SelengkapnyaGudang yang meledak itu diketahuinya terletak di dalam kompleks Markas Gegana Satbrimob Polda Jatim.
Baca Selengkapnya