Bakar lahan, eks anggota DPRD Kampar dan seorang PNS diciduk polisi
Merdeka.com - Polres Kampar menetapkan empat orang tersangka pelaku pembakaran lahan. Seorang di antaranya diketahui merupakan mantan anggota DPRD Kampar bernama Muhammad Rais (MR), serta satu inisial DH (53) seorang pegawai negeri sipil di Pemerintahan Kabupaten Kampar, Riau.
"Penetapan tersangka ini setelah sebelumnya polisi melakukan penyelidikan. Mereka diduga melakukan pembakaran lahan di tiga lokasi, di antaranya di Dusun II Tarap Mandiri, pembakaran lahan di Dusun V Desa Aur Sati, serta di lahan kaplingan milik Masril yang berlokasi di Dusun I Desa Rimbo Panjang," ujar Kabid Humas Polda Riau AKBP Guntur Aryo Tejo kepada merdeka.com Rabu (23/9).
Selain MR, polisi juga menangkap FZ (27) anak dari DH beralamat di Dusun II Keramat Sakti, Desa Kubang Jaya itu, polisi juga menangkap anaknya inisial FZ (27), lalu tersangka lainnya berinisial MH.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas pencemaran lingkungan akibat kebakaran hutan? Penyelidikan mengenai satu di antara faktor kebakaran hutan adalah membakar lahan secara langsung oleh pemilik perusahaan sawit dengan tujuan pembukaan lahan baru.
-
Siapa pelaku pembakaran di Tanjung Priok? Pengungkapan kasus ini bermula dari peristiwa kebakaran Seorang paman bernama DZ (53), tega menghabisi nyawa remaja perempuan berinisial AZH (15) yang juga merupakan keponakannya di Jalan Sunter Permai Raya, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
-
Siapa korban kebakaran? Atas kejadian itu, mengakibatkan satu orang meninggal dunia atas nama Cornelius Agung Dewabrata (59).
-
Dimana kebakaran terjadi? Sebuah bangunan rumah dua tingkat yang berada di Jalan Kebagusan Raya, RT. 004, RW.04, Nomor 5, Kelurahan Kebagusan, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
-
Dimana peristiwa kebakaran terjadi? Peristiwa tersebut terjadi di ibu kota Kerajaan K'anwitznal dekat lokasi pemakaman.
-
Siapa saja yang menjadi tersangka? Chandrika Chika dan lima orang rekannya telah resmi dijadikan tersangka dalam kasus penyalahgunaan narkoba.
"DH kita amankan hari Minggu kemarin bersama anaknya (FZ) yang diduga secara bersama melakukan pembakaran lahan," kata Guntur.
Sedangkan mantan anggota DPRD Kampar inisial MR ditangkap karena diduga membakar 1 hektare lahan bekas kebun karet miliknya sendiri yang sudah ditebang.
"Sedangkan MH, ditetapkan sebagai tersangka atas dugaan melakukan pembakaran lahan, Rabu (9/9) lalu di Desa Rimbo Panjang. Akibat pembakaran lahan dilokasi kaplingan ini, api pun menjalar dan meluas kelahan gambut sekitarnya," jelas Guntur.
Guntur menambahkan, penetapan tersangka terhadap para pelaku ini, setelah polisi memeriksa sejumlah saksi dan melakukan penyelidikan di lapangan.
"Para tersangka dijerat dengan UU lingkungan hidup, agar sanksi hukumnya bisa membuat efek jera bagi pelaku pembakaran lahan," pungkas Guntur.
Sementara itu, Polres Pelalawan, Riau tengah menyelidiki dalang pembakaran di lahan semak belukar milik ketua DPRD Pelalawan Nazaruddin. Seluas 15 hektare lahan milik Nazaruddin yang terbakar itu mengakibatkan lahan masyarakat lain disekitarnya ikut hangus.
"Iya benar, kasus itu masih kita selidiki, tapi kita belum tahu siapa pelaku yang membakar di lahan itu (milik Nazaruddin)," ujar Kapolres Pelalawan AKBP Ade Johan Sinaga saat dihubungi merdeka.com Rabu (23/9).
Dalam proses penyelidikan itu, kata Ade Johan, pihaknya telah memintai sejumlah keterangan dari warga setempat terkait kebakaran yang turut menghanguskan lahan perkebunan sawit milik warga. "Kita memang telah mendengar bahwa lahan itu milik Ketua DPRD Pelalawan. Dan itu yang sedang kita tindaklanjuti dulu," kata dia.
Ade juga mengatakan, selain lahan Nazaruddin, pihaknya juga tengah melakukan penyidikan terhadap 3 perusahaan yang terjadi kebakaran di lahannya. "Sedangkan dari masyarakat, kita sudah tetapkan 7 orang tersangka, kalau perusahaan ada 3 korporasi yang sudah masuk ke penyidikan," jelas Ade.
Ade menerangkan, ketiga perusahaan yang sedang disidiknya itu merupakan areal perkebunan kelapa sawit. Diduga, perusahaan sengaja membakar dan membiarkan terjadinya kebakaran. "Dugaannya begitu, kita juga menduga ada kelalaian dari perusahaan dalam menjaga lahannya. Ada ratusan hektar lahan perusahaan yang terbakar," pungkas Ade.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau Edwar Sanger sebelumnya membenarkan adanya kebakaran lahan milik Ketua DPRD Pelalawan Nazaruddin. Namun, Edward mengaku telah melakukan pemadaman di lahan tersebut.
"Ya, saya mendapat informasi dari anggota Satgas Siaga Darurat Kebakaran Riau bahwa ada kebakaran di titik koordinat yang setelah ditelisik keluar nama pemiliknya itu Ketua DPRD Nazarudin," kata Edward.
Dari informasi yang masuk di Satgas Siaga Darurat Kebakaran Lahan dan Hutan Riau, kebakaran lahan milik Ketua DPRD Nazarudin berada pada titik koordinat S00 03 58.42" E102 23 30.35".
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemeriksaan masih dilakukan polisi untuk menggali motif pembakaran.
Baca SelengkapnyaKepala desa berinisial S itu sebelumnya ditangkap polisi bersama dua tersangka lainnya yaitu A dan AS di lokasi terpisah pada Minggu (25/2).
Baca SelengkapnyaIa mengatakan para pelaku berinisial HH (23), EW (18), GD (20), dan CW (43) ditangkap di sejumlah lokasi.
Baca SelengkapnyaPenyidik dan tim resmob numbay sedang melakukan proses penyelidikan dan penyidikan terkait peristiwa tersebut.
Baca SelengkapnyaKPK juga sempat mengumpulkan ponsel para pegawai yang bertanggung jawab atas perencanaan keuangan dan administrasi.
Baca SelengkapnyaAlhasil mereka ditangkap di TKP dan tak bisa mengelak lagi saat dibawa ke Mapolsek Sungai Menang.
Baca SelengkapnyaDesmont mengaku tak menutup kemungkinan jumlah tersangka akan bertambah. Alasannya, puluhan orang masih menjalani pemeriksaan.
Baca SelengkapnyaG selaku eksekutor datang mensurvei dan memastikan lokasi terlebih dahulu.
Baca SelengkapnyaPelaku berharap dengan mobil korban dibakar berkas C hasil dikumpulkan tim sukses ikut terbakar.
Baca SelengkapnyaTersangka lainnya, yang seorang mitra perusahaan, juga sudah dimasukkan dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).
Baca SelengkapnyaMasyarakat diimbau tidak melakukan pembakaran, baik saat membuka lahan atau membuang puntung rokok sembarangan.
Baca SelengkapnyaPara pelaku terlibat dalam 16 kasus kebakaran hutan dan lahan pada Januari-Agustus 2023.
Baca Selengkapnya