Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Baksil Bandung terancam pembangunan kota

Baksil Bandung terancam pembangunan kota Baksil. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Warga Bandung boleh berbangga karena memiliki Babakan Siliwangi atau Baksil yang ditetapkan sebagai hutan kota dunia oleh Unesco. Tetapi sampai kapan status ini disandang Baksil di tengah gencarnya pembangunan kota?

Hutan kota Baksil berada di tengah kota Bandung, posisinya tepat di jantung kota, di tengah sibuknya lalu lintas, aktivitas kampus, perkantoran, perbelanjaan, apartemen dan pembangunan.

Hutan kota Baksil menempati tanah berkontur lembah dengan luas hanya 3,8 hektare. Jumlah ini terlalu kecil sebagai paru-paru kota berpenghuni 2,6 juta jiwa. Luas Bandung sendiri 167,67 Km2 atau perhektarnya dihuni sekitar 155 jiwa.

Meski luasnya tinggal 3,8 hektar, di dalam hutan kota Baksil masih banyak berdiri pepohonan tinggi menjulang. Di bagian dalam hutan kota berdiri beberapa bangunan, yakni bangunan sederhana dari kayu Sanggar Olah Seni (SOS), kafe, masjid.

Selebihnya, masih berupa lahan hutan yang ditumbuhi pepohonan dan tumbuhan liar. Burung-burung liar masih bisa ditemukan, banyak anak muda yang berselfie di antara pohon yang ditumbuhi tanaman rambat yang menjuntai hingga ke tanah.

Dibandingkan dengan dulu, tentu kini Baksil banyak berubah. Para seniman SOS hafal betul dengan kondisi hutan kota yang makin terdesak. Sejak 1982, SOS sudah berkegiatan seni di hutan kota tersebut.

“Bicara Baksil mau tidak mau harus membicarakan sanggar ini yang dari dulu berlokasi di sini,” kata seniman SOS, Tommy Dermawan, saat berbincang dengan Merdeka Bandung, Minggu (22/11).

Menurutnya, Baksil merupakan daerah limpasan air sehingga dulunya banyak ditemukan sumber mata air. Daerah limpasan air berbeda dengan daerah resapan. Daerah resapan berfungsi menangkap air untuk dialirkan di sungai bawah tanah, dan air ini akan keluar di daerah limpasan.

Ia menyebutkan, tahun 80-90-an di Baksil masih terdapat 18 mata air alami yang airnya sangat jernih. Namun seiring dengan gencarnya pembangunan di sekitar Baksil, sumber mata air tersebut kini tinggal kenangan.

“Sekarang semuanya mati. Saya yakin matinya mata air-mata air itu ada kaitannya dengan pembangunan di atas Baksil,” kata pria 54 tahun ini.

Pantauan Merdeka Bandung, meski masih rimbun dan teduh lokasi Baksil tampak gersang akibat musim kemarau. Terdapat jalan setapak yang bisa menghubungkan ke bagian dalam hutan kota. Di dalam hutan masih terdapat kolam yang penuh dengan lumut hijau, mata air masih tampak menetes.

Di sejumlah titik terdapat pohon-pohon yang baru ditanam, di antaranya pohon pinus. Namun penanaman pohon baru dikhawatirkan tanpa perawatan yang memadai. Penanaman itu juga kurang memerhatikan aspek penyinaran matahari dan penyiraman yang penting bagi pertumbuhan pohon.

Hutan kota ini juga memiliki jembatan khusus pejalan kaki seperti di luar negeri. Namun Tommy menilai, jembatan ini tidak cocok dengan kultur dan disiplin warga Bandung. Buktinya masih terdapat sampah berserakan di sekitar jembatan.

Ia menambahkan, hingga kini masih banyak pihak yang menginginkan Baksil dibangun. Baksil dari sisi bisnis dianggap lebih menguntungkan daripada sebagai paru-paru dunia.

(mdk/has)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kali Bekasi Tercemar Limbah, Produksi Air Bersih Terganggu
Kali Bekasi Tercemar Limbah, Produksi Air Bersih Terganggu

Dampaknya, produksi air bersih sempat dihentikan sehingga pelayanan kepada pelanggan terganggu.

Baca Selengkapnya
Bakal Dibangun Bendungan, Sekolah dan Deretan Rumah Penduduk Ini Kosong Sampai Terbengkalai
Bakal Dibangun Bendungan, Sekolah dan Deretan Rumah Penduduk Ini Kosong Sampai Terbengkalai

Bangunan sekolah hingga deretan rumah-rumah warga kini terpaksa kosong hingga mulai termakan usia.

Baca Selengkapnya
Penampakan Batu Malin Kundang 'Tenggelam', Kondisinya Seperti Kolam dan Dipenuhi Banyak Ikan
Penampakan Batu Malin Kundang 'Tenggelam', Kondisinya Seperti Kolam dan Dipenuhi Banyak Ikan

Warga sekitar mengungkapkan penyebab Batu Malin Kundang tenggelam

Baca Selengkapnya
FOTO: Penampakan Wajah Sungai Ciliwung Nyaris Kerontang, Batuan Cadas Bermunculan
FOTO: Penampakan Wajah Sungai Ciliwung Nyaris Kerontang, Batuan Cadas Bermunculan

Kondisi Sungai Ciliwung mengalami penyusutan drastis akibat musim kemarau yang dipengaruhi fenomena El Nino.

Baca Selengkapnya
Mulai Tenggelam Akibat Proyek Waduk, Ini Riwayat Kampung Sinday Lebak yang Sempat Dihuni Warga
Mulai Tenggelam Akibat Proyek Waduk, Ini Riwayat Kampung Sinday Lebak yang Sempat Dihuni Warga

Kini rumah hingga masjid di Kampung Sindah hanya tersisa bagian atapnya saja setelah waduk digenangi air

Baca Selengkapnya
Kisah Bandung Raya yang Dulunya Danau Purba, Jejaknya Masih Terlihat hingga Sekarang
Kisah Bandung Raya yang Dulunya Danau Purba, Jejaknya Masih Terlihat hingga Sekarang

Dahulu danau ini tercipta akibat erupsi gunung purba di Bandung

Baca Selengkapnya
Mengingat Kembali Jebolnya Tanggul Peninggalan Belanda Situ Gintung 15 Tahun Lalu, Telan Korban 100 Orang
Mengingat Kembali Jebolnya Tanggul Peninggalan Belanda Situ Gintung 15 Tahun Lalu, Telan Korban 100 Orang

Tanggul peninggalan Belanda ini jebol mengejutkan warga karena berlangsung pukul 04:00 WIB dini hari.

Baca Selengkapnya
Fakta-fakta Banjir di Bandung Pagi Ini, Sebabkan Kemacetan di Dayeuh Kolot hingga Baleendah
Fakta-fakta Banjir di Bandung Pagi Ini, Sebabkan Kemacetan di Dayeuh Kolot hingga Baleendah

Banjir disebabkan hujan deras yang mengguyur Bandung pada Kamis (11/1) lalu.

Baca Selengkapnya
Banjir di Braga Bandung Dipicu Tanggul Sungai Cikapundung Jebol, Terakhir Diperbaiki 2004
Banjir di Braga Bandung Dipicu Tanggul Sungai Cikapundung Jebol, Terakhir Diperbaiki 2004

Banjir Braga, Kecamatan Sumurbandung akibat tanggul jebol dari Sungai Cikapundung.

Baca Selengkapnya
Apakah Ketersediaan Air di Jakarta Cukup Penuhi Kebutuhan Warga, Simak Penjelasannya Berikut Ini
Apakah Ketersediaan Air di Jakarta Cukup Penuhi Kebutuhan Warga, Simak Penjelasannya Berikut Ini

Kebutuhan air di Jakarta mencapai sekitar 30.000 liter per detik, sedangkan jumlah debit air yang tersedia hanya berada di bawah 20.000 liter per detik.

Baca Selengkapnya
Bendungan Megah Peninggalan Belanda Ini Punya 70 Pintu Air, Dulu jadi Andalan Kini Terbengkalai
Bendungan Megah Peninggalan Belanda Ini Punya 70 Pintu Air, Dulu jadi Andalan Kini Terbengkalai

Awalnya jadi sumber pengairan sawah, lalu berubah jadi lokasi mencari pasir.

Baca Selengkapnya
Pilu Warga Karawang Tak Bisa Mandi hingga Cuci Beras karena Air Bendungan Tercemar Limbah, Warna Berubah Hitam Pekat dan Berbau
Pilu Warga Karawang Tak Bisa Mandi hingga Cuci Beras karena Air Bendungan Tercemar Limbah, Warna Berubah Hitam Pekat dan Berbau

Bendungan ini menjadi tumpuan utama warga Jatisari dan sekitarnya. Sehari-hari, air dimanfaatkan untuk keperluan mandi, mencuci bahkan memasak

Baca Selengkapnya