Baku tembak dengan polisi, kedua kaki Johan ditembus timah panas
Merdeka.com - Baku tembak dengan polisi, Johansyah (45) harus merasakan sakit di kedua kakinya setelah ditembak polisi. Tindakan tegas ini karena membahayakan petugas dalam baku tembak.
Peristiwa itu bermula saat personel Polsek Kemuning Palembang menggelar giat operasi khusus cipta kondisi menjelang Asian Games di Jalan Sudirman, KM 3,5, Palembang, Selasa (11/7) malam. Pelaku yang saat itu mengendarai sepeda motor, hendak masuk ke SPBU untuk mengisi bahan bakar.
Pelaku nampak bertingkah mencurigakan. Begitu didekati polisi, pelaku menjadi gelisah dan gugup. Petugas melihat senjata api yang diselipkan di pinggang pelaku sehingga dilakukan pengamanan.
-
Bagaimana anggota polisi terluka? Dia memaparkan, provokator dalam peristiwa itu sudah diamankan di Polresta Jambi.
-
Siapa yang terluka dalam eksekusi tersebut? Seorang anggota Polri terluka dalam peristiwa itu.
-
Kenapa Polisi diserang? Polisi diserang karena tersangkameronta dan berteriak sehingga mengundang perhatian orang-orang di sekelilingnya. 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
-
Kenapa mereka ditembak? Pelaku penembakan terhadap tiga orang pemuda asal Peboko, Kelurahan Kefamenanu Utara, Kecamatan Kota Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT), ditangkap.
-
Apa yang ditembak? Tiga pemuda yang menjadi korban penembakan yakni RS, DS dan YL.
-
Kenapa polisi bakar polisi? 'Yang menjadi catatan dari peristiwa ini adalah pertama motif. Motifnya adalah saudara Briptu Rian sering menghabiskan uang belanja yang harusnya dipakai untuk membiayai hidup ketiga anaknya, mohon maaf, ini dipakai untuk main judi online,' ujarnya, Minggu (9/6).
Melihat polisi mendekat, Johan segera melarikan diri dari kejaran. Dengan sigap Kapolsek Kemuning AKP Robert P Sihombing mencabut senjata yang dipegangnya dan menembakkannya ke arah pelaku.
Satu tembakan berhasil mengenai kaki kirinya, namun pelaku tetap gigih dan masih berupaya melarikan diri. Bahkan, Johan membalas tembakan ke arah polisi. Terjadilah baku tembak antara pelaku dan polisi.
Anggota polisi lainnya kembali mengarahkan tembakan ke kaki kanan tersangka hingga tersungkur dan tidak dapat melawan lagi. Tersangka pun dibawa ke RS Bhayangkara Palembang untuk diberikan pertolongan medis.
Tersangka mengaku merasa ketakutan dengan polisi karena membawa senjata api rakitan jenis revolver lima silinder. Pistol ilegal itu milik temannya yang digadaikan kepadanya sebesar Rp 2 juta.
"Benaran, pistol ini digadaikan teman sama saya, dia belum bisa bayar utang," ungkap tersangka Johan di Mapolsek Kemuning Palembang, Rabu (11/7).
Dia berdalih tak pernah berbuat kejahatan dengan pistol tersebut. Senjata itu digunakannya sebagai bekal bekerja sebagai penjaga keamanan di dua perusahaan di sekitar kampungnya di Desa Mataram Jaya, Kecamatan Mesuji Raya, Kabupaten Ogan Komering Ilir.
"Tiap hari memang saya bawa, kebetulan semalam lagi apes, ada polisi yang melihat," ujarnya.
Sementara itu, Kapolsek Kemuning Palembang AKP Robert P Sihombing mengatakan, tersangka dilumpuhkan karena membahayakan petugas dan masyarakat dalam upaya penangkapan. Patroli itu digelar untuk mencegah terjadinya aksi kejahatan menjelang Asian Games 2018.
"Tadi malam sempat baku tembak dengan tersangka, kita lumpuhkan dengan menembak kedua kakinya," kata dia.
Tersangka dikenakan Undang-undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951 tentang senjata api dengan ancaman hukuman pidana 20 tahun penjara. Barang bukti disita pistol rakitan beserta 12 peluru aktif dan sebutir selongsong peluru.
"Kita dalami keterlibatan tersangka dengan aksi kejahatan lain, diduga bisa seperti itu, bukan hanya untuk jaga diri," pungkasnya.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tersangka ditembak karena melawan ketika diminta menunjukkan lokasi pelaku lain.
Baca SelengkapnyaDua polisi dilempari cairan diduga air keras saat membubarkan tawuran di Jalan Joglo Raya Kembangan Jakarta Barat pada Sabtu (21/9) pukul 04.30 WIB.
Baca SelengkapnyaNasib nahas dialami seorang anggota Brimob Polda Kepri setelah terkena busur panah saat mengamankan penggusuran pemukiman ilegal di Batam, Kepulauan Riau.
Baca SelengkapnyaAnggota Brimob yang terluka langsung dirujuk ke RS Polri Kramatjati untuk mendapat tindakan medis.
Baca SelengkapnyaKorban saat ini sedang dalam penanganan medis di rumah sakit.
Baca SelengkapnyaPolres Bogor pun menetapkan dua tersangka yaitu Bripda IMS usia 23 tahun sebagai pengguna senjata api, dan Bripka IG usia 33 tahun sebagai pemilik senjata api.
Baca SelengkapnyaSuami terkena luka tembak pada dada sebelah kiri dan istri mengalami luka goresan pada bagian lengan sebelah kiri.
Baca SelengkapnyaPolisi meringkus pelaku penyiraman air keras terhadap anggota Brimob saat tawuran di kawasan Mall Basura, Jakarta Timur.
Baca SelengkapnyaSaat ini, semua pelaku masih menjalani pemeriksaan lanjutan. Motif belum diketahui.
Baca SelengkapnyaKericuhan terjadi saat eksekusi lahan di Jalan Baru, Payo Selincah, Jambi Timur, Kota Jambi, Senin (18/12). Seorang anggota Polri terluka dalam peristiwa itu.
Baca SelengkapnyaSeorang warga Kelurahan Tenda, Kecamatan Hulonthalangi, Kota Gorontalo inisial MH (47) meregang nyawa usai terkena peluru panas polisi.
Baca SelengkapnyaAnggota polisi mengalami luka di bagian lengan tangan sebelah kiri diakibatkan oleh senjata tajam.
Baca Selengkapnya