Balaskan dendam anak, Hendara malah kritis dikeroyok warga
Merdeka.com - Bisa dibilang memalukan tindakan dari dua ayah yang berkelahi karena permasalahan anaknya masing-masing. Akibat tindakan dua ayah ini, keributan antar tetangga yang keduanya merupakan warga Kampung Lemping RT 4/RW 4, Kelurahan Gedong Panjang, Kecamatan Citamiang, Sukabumi ini pun tak dapat dihindari.
Akibat dari perkelahian yang berujung ke aksi pengeroyokan ini seorang pria bernama Hendara (34) yang merupakan ayah dari AB (5) yang berkelahi dengan tetangganya ini harus dirawat di rumah sakit lantaran berada dalam kondisi kritis.
"Itu sedang ditangani oleh polsek orangnya masih di rumah sakit jadi kami masih menunggu konfirmasi jelas hingga saat ini," ujar Kapolsek Citamiang AKP Wahyudi, saat dikonfirmasi merdeka.com, Rabu (10/9).
-
Bagaimana tekanan teman sebaya memicu perkelahian? Tekanan teman memainkan peran penting dalam kekerasan remaja sebagai penyebab tawuran, terutama karena anak-anak lebih cenderung terlibat dalam perilaku berisiko atau kekerasan ketika mereka bertindak sebagai sebuah kelompok. Remaja yang biasanya tidak agresif atau melakukan kekerasan sendiri sering merasa diberdayakan saat berada dalam kelompok.
-
Kenapa dua kelompok pemuda ini berkelahi? Dua kelompok pemuda yang bentrok tersebut ialah dari kelompok Markus (21) dengan kelompok Jony (24). Awalnya, terjadi saling caci maki antara Markus dan Jony melalui via whatsapp dan akhirnya saling tantang. Karena, sebelumnya permasalahan tersebut terjadi karena keduanya saling memperebutkan seorang perempuan.
-
Siapa yang terlibat dalam perkelahian antar pelajar? Ciri remaja atau pelajar yang terlibat perkelahian antar sesamanya diduga dipengaruhi oleh beragam kondisi seperti lingkungan tempat tinggal, kedekatan dengan orangtua dan anggota keluarga lainnya, hubungan dengan peer group serta akses untuk melihat kekerasan di media visual seperti tayangan di media sosial.
-
Mengapa pelajar terlibat perkelahian? Ciri remaja atau pelajar yang terlibat perkelahian antar sesamanya diduga dipengaruhi oleh beragam kondisi seperti lingkungan tempat tinggal, kedekatan dengan orangtua dan anggota keluarga lainnya, hubungan dengan peer group serta akses untuk melihat kekerasan di media visual seperti tayangan di media sosial.
-
Siapa yang terlibat keributan? 'Minggu (7/7), terjadi perselisihan antara saudara MK dan DN di salah satu acara hajatan di wilayah hukum Polsek Majalaya,' demikian dikutip dari keterangan video.
-
Siapa yang terlibat dalam perseteruan ini? Keputusan ini muncul sebagai bagian dari perseteruan panjangnya dengan mantan suaminya, Atalarik Syach.
Menurut Wahyudi kejadian ini berawal ketika bocah AB berkelahi dengan teman sejawatnya yang merupakan tetangganya saat sedang bermain. AB yang pulang menangis mengadu kepada ayahnya Hendara telah dicekik oleh temannya tersebut. Perbuatan tersebut sontak membuat Hendara naik pitam dan langsung menghampiri Badru yang tidak lain adalah ayah dari anak yang mencekik AB untuk meminta maaf.
"Itu sebenarnya permasalahan antara anak dengan anak. Karena salah seorang anak pas berkelahi mengaku dicekik lantas orang tuanya terpancing emosi dan akhirnya menghampiri orangtua anak yang mencekik. Karena merasa bener orangtua yang mencekik ngelawan dan dikeroyoklah dia," ungkap Wahyudi.
Sebelum dikeroyok, Hendara mendatangi kediaman Badru untuk meminta dia dan anaknya meminta maaf atas perbuatan anaknya yang mencekik buah hatinya tersebut. Merasa anaknya tidak bersalah, Badru pun menantang Hendara untuk berduel. "Karena naik pitam akhirnya Hendara pun pulang ambil golok untuk menjawab tantangan duel itu," kata Wahyudi.
Sesampainya di rumah Badru kembali, bukannya berduel, Hendara harus dirawat di rumah sakit lantaran dikeroyok oleh sejumlah orang yang dikumpulkan Badru untuk menghajar Hendara.
"Pas datang kembali Hendara malah dikeroyok tanpa perlawanan. Saat ini hasil laporan tim dokter korban sudah mulai agak pulih memang sempat kritis," kata Wahyudi.
Merasa tidak terima atas perlakuan tetangganya tersebut yang mengeroyok Hendara, keluarga pun mempolisikan kejadian tersebut ke Polsek Citamiang, Sukabumi. Setelah menerima laporan, Wahyudi mengatakan telah mengirimkan jajarannya untuk melakukan olah TKP dan mengondusifkan suasana yang terjadi di kampung tersebut.
"Kita sudah amankan situasi di sana. Saya sih merasa itu seharusnya tidak perlu terjadi orangtua ikut campur perkelahian anak yang masih bocah. Saya harap juga warga tidak terpancing emosi dan juga terprovokasi akibat kejadian ini," pungkasnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banyaknya kasus perundungan hingga kekerasan yang melibatkan anak di bawah umur menjadi alarm bahaya.
Baca SelengkapnyaSatu anak tewas dibacok di punggung hingga menembus jantung
Baca SelengkapnyaAtas perbuatannya, pelaku MA terancam hukuman 5 tahun penjara.
Baca SelengkapnyaSekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat. Videonya viral setelah seorang pelaku mengaku sebagai keponakan seorang jenderal.
Baca SelengkapnyaKendaraan pelaku sudah disita namun dua pelaku masih dalam pengejaran polisi.
Baca SelengkapnyaEnam pelakutawuran di Ciledug, Kota Tangerang ditangkap polisi. Mereka diduga membacok dan menyiram rivalnya dengan air keras.
Baca SelengkapnyaKorban dipukul dan ditendang berkali-kali oleh temannya hingga tersungkur.
Baca SelengkapnyaSelain mengaku anggota Basis, korban disebut sempat menantang kelompok lain di luar sekolah.
Baca SelengkapnyaKasus bullying atau perundungan makin marak dalam sebulan terakhir.
Baca SelengkapnyaMirisnya, sosok tersebut bahkan diinjak hingga dipukul.
Baca SelengkapnyaSeorang remaja perempuan berinisial N (12), warga Ciputat, Tangsel, viral mengalami tindak penganiayaan yang diduga pelaku anak-anak yang tidak dikenali.
Baca SelengkapnyaKeduanya sempat terlibat cekcok sampai akhirnya H mengejar R dengan senjata tajam jenis pisau daging
Baca Selengkapnya