Bali akan berguru tangani masalah sampah ke Kota Osaki Jepang
Merdeka.com - Untuk menangani persoalan sampah secara lebih komprehensif, Bali menjalin kerja sama dengan Pemerintah Kota Osaki, Kagoshima, Jepang. Kerja sama yang dibiayai program Japan International Cooperation Agency (JICA) ini memberi kesempatan bagi 32 orang dari instansi terkait, untuk belajar sistem manajemen sampah yang terintegrasi dengan pertanian organik ke Osaki, Jepang.
Wali Kota Osaki Jepang Yasuhiro Higashi, di hadapan Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta di Denpasar, mengatakan, kerja sama ini merupakan tindak lanjut pertemuannya dengan Gubernur Bali Made Mangku Pastika empat tahun lalu. Katanya, dari pertemuan soal pengelolaan sampah dan pertanian organik, perlu adanya kerja sama antara Bali dengan pemerintahan Osaki Jepang.
Katanya, kerja sama ini dapat diakomodir dalam program JICA yang pelaksanaannya dimulai tahun ini. Menurut Yasuhiro, program kerja sama yang dibangun bukan dalam bentuk pemberian dana atau alat, melainkan melalui pendidikan dan pelatihan (soft program).
-
Siapa yang terlibat dalam pengelolaan sampah? Kelompok Pengelola Sampah Mandiri merupakan kelompok swadaya masyarakat dalam mengelola sampah di tingkat padukuhan yang mulai digencarkan kembali oleh Pemkab Sleman.
-
Dimana aksi membersihkan sampah dilakukan? Mereka membersihkan area sekitar 400 meter dari titik awal pembersihan.
-
Bagaimana SD Pelita Fajar ajarkan pemilahan sampah? Pihak sekolah memulai kebijakan ini dengan meminta siswa-siswinya untuk membawa kota makan dan wadah minum sendiri. Ini sebagai cara pengurangan sampah dari kegiatan jajan, yang kebanyakan menggunakan tempat berbahan plastik. Kebiasaan kemudian berlanjut dengan cara mengajarkan siswa di sana untuk membuang sampah sesuai kategori organik, anorganik dan residu yang sudah disiapkan di tiap-tiap kelas.
-
Kenapa SD Pelita Fajar ajarkan pemilahan sampah? Saat sudah dewasa, kebiasaan memilah sampah lantas bisa dipraktikkan di lingkungan masyarakat sehingga bisa menanggulangi darurat sampah. 'Jadi, kami biasakan sejak kecil. Harapannya, nanti anak-anak ini terbiasa memilah sampah,' kata dia.
-
Siapa yang mengangkut sampah ke Bantargebang? "Tidak kurang dari 7.500 ton sampah diangkut oleh 1.200 truk sampah setiap hari dari Jakarta ke Bantar Gebang.
-
Siapa yang mengolah sampah plastik di Bandung? Mengutip laman resmi Pemkot Bandung, hasil kreativitas warga Bandung yang pertama adalah berhasil mengolah sampah plastik menjadi bahan bangunan paving block.
"Kita tidak lakukan kerja sama dengan pemberian batuan materi atau peralatan, tetapi berupa pendidikan yang nantinya bisa dituangkan di Bali dalam penanganan sampah dan pertanian organik," kata Yasuhiro Higashi di Gedung Provinsi Bali, Selasa (25/8).
kerja sama ini akan direalisasikan mulai bulan September 2015, dengan pengiriman delapan orang peserta dari instansi terkait di pemerintahan Bali untuk mengikuti pelatihan ke Osaki, Jepang.
Selanjutnya secara bertahap akan dikirim gelombang berikutnya hingga total berjumlah 32 orang. Dia berharap, kerja sama ini akan tuntas dalam jangka waktu tiga tahun.
"Mereka yang dikirim untuk program pendidikan dilakukan secara bertahap dengan dua gelombang. Kita berikan kesempatan awal 32 orang untuk belajar penanganan sampah selama tiga tahun," jelasnya.
Dia berharap, pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh nantinya dapat diterapkan di Bali.
Dalam kesempatan itu, Yasuhiro juga menyampaikan sejumlah keunggulan kotanya. Meski tergolong kota kecil dengan penduduk hanya 15 ribu jiwa, Osaki menjadi salah satu pusat pertanian di Jepang. Selain itu, selama 8 tahun berturut-turut, Osaki mempertahankan predikat sebagai kota recycle (daur ulang). Kota ini juga mampu mengurangi volume sampah di TPA hingga 80 persen.
"Dengan pola ini, kami mampu memperpanjang umur TPA hingga dapat berfungsi hingga 50 tahun ke depan," ujarnya bangga.
Sementara itu Wagub Sudikerta, mengaku bahwa program kerja sama ini sangat strategis karena terkait dengan program Bali Mandara di bidang lingkungan. Dia berharap, kerja sama bisa dikembangkan ke sektor pariwisata.
"Harapan kita nanti tenaga yang dikirim untuk mendapatkan pendidikan soal sampah di Jepang bisa bermanfaat dan diterapkan di Bali," Singkat Sudikerta. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dinas Ketenagakerjaan Kota Bandung menggulirkan program padat karya pengolahan sampah organik.
Baca SelengkapnyaPungutan sebesar Rp150.000 bagi wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Bali akan digunakan utamanya untuk menangani permasalahan sampah.
Baca SelengkapnyaSampah kiriman kembali memenuhi pantai-pantai yang menjadi tujuan wisata di Kabupaten Badung, Bali.
Baca SelengkapnyaUsul ini mencuat guna menyiasati keterbatasan lahan milik untuk pembuangan dan pengolahan sampah.
Baca SelengkapnyaMenurut Luhut, selama menjadi menteri mengurus masalah sampah di Bali merupakan pekerjaan tersulit.
Baca SelengkapnyaTak hanya bersih-bersih, Komunitas Malu Dong bersama mitranya juga menyerahkan bantuan berupa 50 teba modern kepada masyarakat sekitar.
Baca SelengkapnyaJaya Negara mengatakan saat ini Pemkot Denpasar telah memiliki 3 TPST (Tempat Pengolahan Sampah Terpadu) yang didukung oleh pemerintah pusat.
Baca SelengkapnyaTPST ini merupakan pengolahan sampah sirkuler dan berkelanjutan sebagai bagian dari inisiatif program Banyuwangi Hijau.
Baca SelengkapnyaTak semua turis bule berbuat negatif di Bali. Contohnya adalah turis asal Belanda ini. Dengan suka rela dia mengumpulkan sampah yang ada di Pantai Kuta.
Baca SelengkapnyaSiswa di sini diajarkan untuk memilah sampah sejak dini.
Baca SelengkapnyaHeru Budi Ingin DLH DKI Tiru Singapura, Sampah Jakarta Bisa Dikelola di Laut atau Teluk
Baca SelengkapnyaBegini kisah dosen Unisba rela urus sampah di kampus
Baca Selengkapnya