Bali mencekam lagi, pria bertato ditebas pria bercadar di Kuta
Merdeka.com - Belum genap sepekan kasus pembunuhan seorang tokoh ormas Laskar Bali di wilayah Gianyar, kasus serupa kembali terjadi pada Minggu (5/6) malam. Seorang pria bertato diduga ditebas parang, dan luka parah pada perutnya lantas dilarikan ke RSUP Sanglah, Denpasar, Bali.
Informasi diterima merdeka.com, lelaki bertato ini diserang pria mengenakan kain penutup muka. Hanya saja tidak jelas apakah korban asal Manado, Sulawesi Utara ini anggota kelompok ormas tertentu di Bali.
Hingga kini, korban yang masih dalam perawatan masih ditunggui sejumlah pria berbadan kekar. Diketahui, korban bernama Nofri (31) dianiaya sekelompok pria tak dikenal di Kuta. Belum jelas apa motif kekerasan itu.
-
Kenapa polisi belum bisa pastikan motif pembunuhan? Awaluddin mengaku belum bisa memastikan kasus tersebut apakah pembunuhan atau perampokan. Ia menegaskan saat ini personel sedang melakukan penyelidikan.
-
Kenapa kasus Ida belum terungkap? “Keluarga korban tentu berharap kasus ini terang benderang dengan menangkap pelakunya. Polres Batubara diminta untuk lebih serius dalam menangani kasus ini. Kalau mampu tak mampu mengungkap, serahkan saja ke Polda Sumut,“
-
Apa kasus yang sedang diselidiki? Pemerasan itu berkaitan dengan penanganan kasus dugaan korupsi di Kementan tahun 2021 yang tengah ditangani KPK.
-
Kasus apa yang sedang diselidiki? Kejagung melakukan pemeriksaan terhadap adik dari tersangka Harvey Moeis (HM) terkait kasus dugaan tindak pidana korupsi dalam pengelolaan tata niaga komoditas timah di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) di PT Timah Tbk tahun 2015 sampai dengan 2022.
-
Bagaimana polisi menangani kasus perundungan ini? Polisi memastikan bahwa kasus ini diproses secara hukum meski kedua tersangka masih di bawah umur. Polisi akan menerapkan sistem peradilan anak terhadap kedua pelaku. Kedua pelaku terancam pidana penjara selama tiga tahun dan denda Rp72 juta.
-
Kapan kejadian penusukan terjadi? Peristiwa itu terjadi kira-kira pukul 09.28 WIT di Jalan Dekai- Sarendala, Kabupaten Yahukimo.
Sejumlah orang diduga rekan korban di rumah sakit enggan bicara banyak tentang kronologi kejadian.
"Jujur mas saya tidak tahu. Saya lihat teman saya sudah tergeletak di trotoar. Kejadiannya cepat sekali. Sudah ya. Tolong jangan foto-foto," kata seorang pria penuh tato pada kedua tangannya tetapi enggan menyebutkan namanya, Senin (6/6).
Lelaki itu juga meminta supaya awak media langsung mencari informasi ke Polsek Kuta. Sayang, sejumlah polisi di wilayah Kuta juga tutup mulut soal kasus itu.
"Tunggu Kapolsek saja pak, masih sedang kita upaya penyidikan," kata seorang anggota reskrim Polsek Kuta saat dikontak.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dari hasil interogasi, pelaku melakukan penusukan sebanyak dua kali di bagian bahu kanan dan perut bagian bawah kanan.
Baca SelengkapnyaKorban tergeletak di jalan menuju perkebunan warga. Korban adalah warga setempat inisial JL (31).
Baca SelengkapnyaHingga saat ini belum diketahui secara pasti permasalahan yang berujung insiden penusukkan.
Baca SelengkapnyaKejadian tragis ini terjadi pada Jumat (3/5) sekitar pukul 07.30 WIB.
Baca SelengkapnyaAkmal menjelaskan bahwa TR memang ditempatkan di ruang tahanan isolasi sendiri dan tidak tidak digabung dengan tahanan lainnya.
Baca SelengkapnyaWarga yang mengancam dengan menggunakan sajam itu atau pelaku bernama Imanuel Lere Mawo (24) asal Kabupaten Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT)
Baca SelengkapnyaKorban yang ditembak berinisial berinisial IDB (43) dan pelurunya tepat mengenai bagian belakang atas kepala korban.
Baca SelengkapnyaPelaku datang berteriak sambil membawa sebatang besi
Baca SelengkapnyaPolisi masih mengejar bule yang mencekik dan memukul warga Bali.
Baca SelengkapnyaKorban diketahui berinisial KRK (26) asal Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung.
Baca SelengkapnyaPasangan itu belum diketahui identitasnya. Polisi masih melakukan penyelidikan.
Baca SelengkapnyaInsiden tersebut diketahui terjadi Selasa (23/1) sekitar pukul 01.00 WITA.
Baca Selengkapnya