Bali Targetkan 3,4 Juta Warga Vaksinasi Booster
Merdeka.com - Pemerintah Provinsi Bali mulai melakukan vaksinasi booster atau vaksinasi dosis ketiga yang dilaksanakan di wantilan di DPRD Provinsi Bali, pada Rabu (12/1). Gubernur Bali Wayan Koster mengatakan, bahwa sesuai sesuai arahan Presiden Jokowi, pada tanggal 12 Januari 2022 mulai dicanangkan vaksinasi booster dan Pemerintah Provinsi Bali langsung merespons hal tersebut.
"Semua, yang memenuhi syarat akan di vaksin dan di Bali sudah dua kali vaksinnya dan sudah mencapai 91 persen. Dan, jaraknya sudah ada yang enam bulan yang mungkin nanti yang memenuhi syarat itu, akan divaksin semua secara gratis," kata Koster.
Vaksinasi booster dilakukan serentak di Kabupaten dan Kota se-Bali dan mentargetkan 3,4 juta penduduk Bali yang melakukan vaksin booster. Sementara, untuk jenis vaksin booster ada empat yaitu vaksin pfizer, sinovac, moderna dan AstraZeneca.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Siapa yang terlibat dalam produksi vaksin dalam negeri? Salah satu proyek unggulannya adalah pengembangan Vaksin Merah Putih atau INAVAC yang bekerja sama dengan Universitas Airlangga (Unair).
-
Apa jenis vaksin cacar api? Ada dua jenis utama vaksin cacar api yang digunakan untuk mencegah herpes zoster, yaitu vaksin Zostavax dan vaksin Shingrix.
-
Apa tujuan produksi vaksin dalam negeri? Kemandirian dalam produksi vaksin merupakan salah satu kebijakan utama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam meningkatkan ketahanan kesehatan nasional.
-
Bagaimana vaksin kanker ini bekerja? Putin menyatakan keyakinannya bahwa vaksin tersebut, bersama dengan obat imunomodulator generasi baru, akan segera menjadi bagian integral dari terapi individual yang efektif.
-
Siapa yang butuh vaksin cacar api? Vaksin ini terbukti mengurangi risiko terkena cacar api dan mengurangi tingkat keparahan gejala jika infeksi tetap terjadi.
Selain itu, masyarakat juga bisa memilih jenis vaksin tersebut untuk dilakukan booster. "(Target) semakin cepat semakin baik. Kalau melihat jumlahnya 3,4 juta. (masyarakat) tidak ada masalah mau (memilih), ada 4 jenis dan boleh memilih," ujarnya.
Ia juga menyebutkan, untuk saat ini stok vaksin booster ada sekitar 200 ribu lebih dan pihaknya akan berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan supaya kebutuhan vaksinasi booster untuk Bali bisa dipenuhi sesuai dengan jumlah persyaratan atau kebutuhan.
"Untuk booster ini, kita sudah memenuhi syarat vaksin lengkap dua kali dan jaraknya sudah enam bulan. Jadi, tidak ada masalah apa-apa. Kita bisa melakukan booster, dan hari kita canangkan dan kita akan melakukan percepatan dalam waktu satu bulan, dua bulan kedepan," ujarnya.
"Untuk betul-betul dapat kita tingkatkan targetnya sehingga Bali akan betul-betul aman, nyaman, dikunjungi oleh para wisatawan domestik. Kita, tentunya akan terhindar atau risiko kecil dari penyebaran Covid-19. Khususnya, varian baru omicron. Saya berharap kepada masyarakat yang hadir di sini atau dimanapun, karena ini vaksinasinya gratis jangan ragu segera ikuti booster mulai hari ini dan seterusnya," ujar Koster.
Sementara, di tempat yang sama Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr Ketut Suarjaya mengatakan, untuk vaksinasi dosis lengkap secara nasional itu harus mencapai 70 persen dan untuk lansia mencapai 60 persen dan untuk Bali sudah melewati angka tersebut untuk vaksinasi.
"Bali sudah melewati. Untuk (vaksin booster) dosisnya setengah dosis dari yang vaksin rutin," ujarnya.
Sementara, untuk masyarakat yang akan melakukan vaksinasi booster bisa mendatangi tempat-tempat fasilitas kesehatan atau faskes seperti biasa dilakukan vaksinasi sebelumnya di wilayah Bali.
Kemudian, masyarakat bisa memilih dari empat jenis vaksinasi tersebut karena hal itu telah diuji klinis dan tidak menjadi masalah. Ia menerangkan, untuk vaksin booster ada dua jenis pemilihan yaitu homologus atau jenis vaksin yang sama. Lalu, jenis heterologus yaitu dengan jenis vaksinnya berbeda.
Misalnya, bila ada warga memliih homologus dan pernah vaksinasi jenis sinovac dan jenis vaksin lainnya bisa melakukan vaksinasi booster dengan jenis yang sama. Kemudian, bila memilih heterologus bisa melakukan vaksinasi booster dengan jenis yang berbeda.
"Sekarang ini, masih tersedia 280 ribu (vaksin booster) nanti menyusul lagi. Karena, setengah dosis dikalikan dua untuk 560 ribu itu cukup. Untuk vaksinasi booster ini ada dua jenis ada homologus misalnya dia vaksin sinovac (bisa vaksin booster) sinovac. Tapi boleh juga heterologus misalnya vaksin sinovac, (boosternya) bisa moderna dan AstraZeneca itu boleh," ujarnya.
Ia juga menyampaikan, syarat untuk vaksinasi booster yang pertama adalah berusia 18 tahun ke atas. Kemudian, telah menjalani vaksinasi dosis lengkap dan sudah berjarak enam bulan lebih dan tentu saat melakukan vaksinasi booster dalam keadaan sehat.
"Tidak ada yang berbayar ini gratis semua. Sekarang 280 ribu (vaksinasi booster) kita masih punya itu, kan setengah dosis untuk satu orang itu," ujarnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Total jenis vaksin yang diberikan pada anak saat ini adalah 14.
Baca SelengkapnyaPemerintah mengimbau masyarakat untuk melakukan vaksinasi Covid-19 sampai dosis kelima atau booster ketiga.
Baca SelengkapnyaPemkot Tasikmalaya memulai program vaksinasi rotavirus (RV) dan human papillomavirus (HPV) pada Rabu (9/8).
Baca SelengkapnyaBeberapa waktu terakhir terjadi lonjakan kasus Covid-19 yang cukup signifikan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPemkot Tarakan melaksanakan Kick Off pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio 2024.
Baca SelengkapnyaTemuan kasus Covid-19 kembali memantik kekhawatiran. Di Bali, ditemukan 43 kasus sejak awal Desember 2024.
Baca SelengkapnyaKegiatan ini dilakukan secara massal dan serentak sebagai bentuk penanggulangan kejadian luar biasa atau KLB Polio.
Baca SelengkapnyaVaksin HPV diberikan untuk melindungi diri dari inveksi HPV yang merupakan penyebab kanker serviks.
Baca SelengkapnyaVaksin Nusagard akan digunakan pada Program Imunisasi Nasional pada 2023 mendatang. Program ini menyasar 2,9 juta anak usia kelas 5 dan 6 sekolah dasar (SD).
Baca SelengkapnyaVaksin booster masih gratis dan dapat ditemukan di puskesmas atau faskes terdekat.
Baca SelengkapnyaUntuk mencegah terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB), pemerintah terus mendorong program imunisasi polio dengan menggelar PIN.
Baca SelengkapnyaAksi Bhayangkari tersebut diwujudkan dengan pemberian vaksin gratis dan edukasi kepada warga.
Baca Selengkapnya