Baliho ucapan Hari Pers salah tulis, Pemprov Banten dinilai teledor
Merdeka.com - Sejumlah baliho besar ucapan selamat peringatan Hari Pers Nasional dipasang oleh Biro Humas Provinsi Banten. Namun ada hal lucu yang mewarnai baliho besar tersebut. Baliho yang terpasang di sejumlah titik Kota Serang itu ternyata ada salah penulisan.
Pantauan merdeka.com, baliho berukuran 4x2 terpasang di sejumlah titik di Kota Serang seperti di Kawasan Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B) dan Eks Pendopo Lama Gubernur Banten. Dalam baliho tersebut ada kesalahan dalam tulisan yakni 'Selamat Memperigati' padahal seharusnya bertuliskan 'Selamat memperingati' (kurang huruf N).
"Gimana mau memahami substansi hari pers kalau penulisan saja sudah salah," ujar Arip salah satu warga Kota Serang.
-
Siapa yang melakukan kesalahan? Semua anak adam (manusia) melakukan kesalahan, dan sebaik-baiknya orang yang bersalah adalah orang yang bertobat'
-
Kata-kata serba salah apa yang menjelaskan tentang kesalahan di masa lalu? Hanya karena seseorang punya kesalahan di masa lalu, bukan berarti semua yang dia lakukan saat ini selalu salah di matamu.
-
Kenapa Gibran salah ucap? Namanya cawapres itu manusia biasa. Namanya keselip lidah dan omongan merupakan hal yang biasa. Kalau kemudian digoreng namanya mencari-cari. Lagi pula Mas Gibran juga sudah minta maaf dan menkoreksinya,' kata Nusron lewat pesan singkat, Kamis (7/12).
-
Gimana cara membuat kata-kata hari ini? Kata-kata hari ini adalah kalimat yang sering diucapkan oleh orang-orang di medsos. Biasanya orang yang mendapatkan pertanyaan kata-kata hari ini akan mengungkapkan sebuah kalimat inspiratif yang memotivasi orang-orang. Tidak jarang, kalimat yang keluar adalah kata-kata yang lucu.
-
Kapan kesalahan itu terjadi? Ia merasa bertanggung jawab atas gol kedua yang dicetak Edin Dzeko.
-
Siapa yang salah tangkap di kota kecil? Seorang petugas polisi di kota kecil menghentikan seorang pengendara sepeda motor yang kedapatan ngebut di jalan utama kota.'Tapi Pak,' kata pria pengendara motor itu, 'saya bisa menjelaskan alasannya.''Jangan banyak omong,' bentak polisi itu. 'Saya akan menahan kamu sampai Kepala Polisi datang.''Tapi, Pak, Anda harus dengar saya dulu. Saya …..,' coba menyela pembicaraan.
Sementara itu ahli bahasa dari Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Kota Serang, Odin Rosidin mengatakan ada dua kategori yakni kesalahan dan kekhilafan. Ke dua kategori itu berbeda. Kalau kesalahan dari keterbatasan kompetensi si pembuat, sedangkan kekhilafan itu kemungkinan ada kesalahannya di percetakan yang terburu buru pengerjaan.
"Kalau gejala ini sering terjadi itu tidak bisa dikatakan kekhilafan itu masuk pada kategori kesalahan berbahasa," ujarnya. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Apa jadinya jika seorang personel kepolisian tak hafal Pancasila?
Baca SelengkapnyaKejadian ini terjadi di Polsek Kawunganten, Cilacap, Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaMomen seorang Bhabinkamtibnas tak hafal Pancasila hingga ramai jadi sorotan di media sosial.
Baca SelengkapnyaTernyata Bripka Rubangi mendapat tugas membacakan Pancasila secara mendadak.
Baca SelengkapnyaSpanduk dengan tulisan kuning hitam itu terpasang di Jembatan Kali Pepe Solo.
Baca SelengkapnyaPadahal menurut Rocky Gerung, substansi dari kalimat itu bentuk kritik terhadap kebijakan pemerintah.
Baca SelengkapnyaBaliho bergambar Ganjar terpaksa diturunkan karena dipasang tanpa izin.
Baca SelengkapnyaNamun karena aksi pencopotan baliho tersebut, acara kuliah umum dibatalkan.
Baca SelengkapnyaDampak dari penurunan baliho pasangan Capres-cawapres tersebut kini mendapat sorotan tajam publik
Baca SelengkapnyaPSI menelusuri lagi sejumlah baliho PSI khususnya di Jakarta Barat berpotensi membahayakan.
Baca Selengkapnya