Balita di Klaten diduga dianiaya pacar ibunya
Merdeka.com - Seorang balita laki-laki di Klaten, Jawa Tengah diduga menjadi korban penganiayaan yang dilakukan oleh SP, mantan pacar ibu kandungnya. Korban berinisial Fr (5) dan ibu kandungnya berinisial WT (32) merupakan warga Desa Kwaren, Kecamatan Ngawen, Klaten, Mereka berulang kali mendapat perlakuan tak manusiawi oleh SP.
Atni Widati, nenek korban membenarkan peristiwa tersebut. Putri bersama cucunya mengalami peristiwa memilukan tersebut di rumah sang mantan pacar di Dukuh Kemit, Desa Pepe, Kecamatan Ngawen Klaten. Sedangkan penyiksaan sendiri terjadi pada awal Mei lalu. Dia mengaku telah melaporkan kejadian tersebut ke Polres Klaten. Saat ini dia masih menjalani pemeriksaan di Mapolres Klaten.
"Iya mas, ini saya masih menjalani pemeriksaan di Polres Klaten. Saya sudah lapor ke Polres terkait apa yang dialami anak dan cucu saya ke Polres," ujar Atni kepada merdeka.com, Kamis (26/5).
-
Bagaimana bekas luka kanibalisme terjadi pada tulang? “Sejauh ini, kami dapatkan informasi 1,45 juta tahun lalu, manusia kuno saling memakan satu sama lain,“ ucap Pobiner.
-
Siapa yang melakukan penusukan? Informasi yang dihimpun menyebutkan, korban yang berusia 8 tahun itu mengalami kebutaan pernanen pada mata sebelah kanannya. Kejadian itu sendiri, terjadi pada 7 Agustus lalu.
-
Dimana penusukan terjadi? Peristiwa itu terjadi kira-kira pukul 09.28 WIT di Jalan Dekai- Sarendala, Kabupaten Yahukimo.
-
Dimana pemukulan itu terjadi? Ajang Porprov Jawa Timur 2023 yang digelar di Sidoarjo Jawa Timur terciderai insiden kekerasan.
-
Bagaimana korban mengalami luka bakar? Bocah malang itu diduga dianiaya dan dibakar teman sepermainannya dalam perjalanan menuju warung yang tak jauh dari rumah.
-
Apa bentuk kekerasan? Kekerasan seksual mencakup semua bentuk aktivitas seksual yang dilakukan tanpa persetujuan dari korban. Ini termasuk pemerkosaan, pelecehan seksual, pencabulan, eksploitasi seksual, dan memaksa korban untuk melakukan hubungan seksual dengan orang lain.
Kapolres Klaten, AKBP Faizal, membenarkan peristiwa penganiayaan tersebut. Faizal juga mengaku telah menerima laporan tersebut dari keluarga. Kasus tersebut, kata dia, saat ini masih diselidiki.
"Masih kita lidik kasusnya, dalam waktu dekat pelaku akan kita tangkap," kata Kapolres.
Sementara itu berdasarkan informasi dihimpun, dalam tubuh Fr ditemukan bekas pukul dan memar di bagian muka, luka gigitan dan memar di bagian perut dan paha. Tak hanya menerima kekerasan fisik, Fr diduga juga mendapat perlakuan tak manusiawi dari SP. Bocah malang itu dipaksa makan kotorannya sendiri dan meminum air kencing SP.
Sejak berpacaran dengan pelaku atau sekitar tanggal 28 April lalu, Fr (anak Wulan) memang beberapa hari ikut SP di rumahnya untuk dididik agar belajar mandiri dan tidak manja. Sedangkan Wulan indekos di daerah Morangan, Kecamatan Klaten Utara.
Beberapa hari kemudian, SP menjemput Wulan di indekos untuk menemui putra tunggalnya itu. Wulan sempat menanyakan perlakuan kasar SP kepada anaknya, namun hanya dijawab agar Fr tidak manja. Bahkan SP sempat mengancam akan mengalihkan hak asuh Fr ke mantan suaminya.
"Karena syok, Wulan menceritakan kejadian tersebut ke saya. Saya langsung menjemput merek pulang dan segera melaporkannya ke Polres Klaten, pada 6 Mei lalu," imbuh Atni.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Video balita yang diduga menjadi korban penganiayaan viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaPelaku APS diketahui adalah ayah tiri dari korban dan ATH adalah ibu kandung dari korban MRS.
Baca SelengkapnyaKedua korban yang semuanya perempuan, BY (3) dan UM (2), mengalami luka gigitan, cakar, dan memar akibat ulah pelaku.
Baca SelengkapnyaHingga kini, kepolisian masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut kaitan dengan kejadian itu.
Baca SelengkapnyaPenganiayaan terhadap RML (5) dilakukan berbulan-bulan. Akibatnya, korban luka-luka di sekujur tubuh.
Baca SelengkapnyaTetangga mengaku sempat mendengar adanya benturan ke dinding dan guyuran air dari dalam kontrakan yang dihuni oleh pelaku.
Baca SelengkapnyaDalam video yang beredar, anak itu memakai baju kaos berwarna merah. Sejumlah warga membantu menenangkan anak tersebut.
Baca SelengkapnyaSelain cedera otak berat, korban mengalami patah leher akibat dianiaya pacar tantenya.
Baca SelengkapnyaEmosi RA kerap kali tidak terkontrol saat H yang masih tiga tahun itu menangis.
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap pria pembanting balita hingga leher patah di Condet, Kramatjati.
Baca SelengkapnyaKorban diketahui inisial M, siswa kelas V di salah satu SD di Palembang. Sementara pelaku adalah siswa kelas VI di sekolah yang sama.
Baca SelengkapnyaKepala Seksi Hubungan Masyarakat Polres Parepare, Aiptu Slamet Aji mengatakan Brigadir SS dilaporkan oleh mertuanya dalam kasus KDRT terhadap istrinya.
Baca Selengkapnya