Balita di Timor Tengah Selatan Tewas Terseret Arus Saluran Irigasi
Merdeka.com - PHH, seorang balita di Desa Linamnutu l, Kecamatan Amanuban Selatan, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur tewas saat mandi di saluran irigasi. Korban yang selama ini tinggal dengan kakeknya itu tewas terbawa arus sejauh 600 meter.
Kondisi korban ditemukan tersangkut di pintu air BB 5 oleh warga bernama Yusak Sakan, dan sudah dalam kondisi tidak bernyawa.
"Pada saat itu air yang keluar dari mulut dan hidung korban sekitar satu gayung. Pada saat itu juga nyawa korban sudah tidak bisa tertolong," kata Kapolsek Amanuban Selatan, Ipda Maks Tameno, Senin (24/5).
-
Dimana makam korban banjir bandang? Ketegangan semakin terasa ketika terungkap bahwa di halaman rumah itu terdapat sepasang batu besar yang berfungsi sebagai tanda makam bagi korban banjir bandang.
-
Di mana nelayan Kebumen tenggelam? Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang. Sedangkan Parwono berhasil diselamatkan oleh nelayan lain yang berada di sekitar lokasi kejadian.
-
Bagaimana korban meninggal? 'Dalam proses dari Lampung ke Jakarta ini (korban) pendarahan hebat. Pelaku juga mengetahui bahwa si korban sedang pendarahan. Pelaku ini mengetahui bahwa korban sedang pendarahan hebat, namun dibiarkan saja, sehingga korban kehabisan darah dan meregang nyawa,' kata dia.
-
Siapa korban serangan buaya? Korban ini bernama Ide Suprianto (27) asal Desa Sari Bulan, Kecamatan Air Dikit yang menikah dengan warga Desa Tanah Harapan.
-
Apa yang membuat nelayan Kebumen tenggelam? Namun dalam perjalanan perahu tersebut dihantam gelombang hingga terbalik. Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang.
-
Di mana lokasi sumur tempat wanita tua tersebut jatuh? Peristiwa itu terjadi di rumahnya Jalan Raya Hankam, Kelurahan Jatimurni, Kecamatan Pondokmelati, Kota Bekasi.
Kejadian bermula sekitar pukul 16.00 WITA, korban bersama kakeknya pergi ke saluran irigasi yang jaraknya sekitar 50 meter dari rumah.
Setelah tiba di lokasi, kakeknya menyuruh korban untuk mandi di tangga pertama dengan menggunakan gayung. Namun korban melempar kakeknya dengan batu dan menyuruh kakeknya untuk duduk jauh dari korban, dengan alasan ingin mandi sendiri.
Kakek korban kemudian menjauh dan ke rumah Erni Fina yang jaraknya sekitar 15 meter dari lokasi irigasi.
Saat itu seorang anak bernama Sony Benu (10), yang melintasi jembatan penyeberangan kayu yang jaraknya dari lokasi kejadian sekitar 20 meter, mendengar teriakan korban memanggil namanya dari dalam saluran irigasi.
Sony masuk ke dalam saluran irigasi dan melihat korban terbawa arus air yang deras. Sony pun meloncat ke dalam air untuk menolong korban. Ia sempat memegang tangan korban, namun karena arus deras sehingga tangan korban terlepas.
Sony sempat menangkap dan memegang rambut korban tetapi karena tidak kuat menahan korban karena arus deras, maka pegangannya terlepas dan korban hanyut.
Sony kemudian keluar dari dalam saluran dan berteriak minta tolong kalau korban tenggelam. Wilson Asabat (33), petugas PLN yang juga warga Dusun ll, Desa Linamnutu Kecamatan Amanuban Selatan mendengar teriakan Sony Benu.
Dia berlari dari dalam sawah yang berjarak sekitar 30 meter dari lokasi kejadian melompat masuk ke dalam saluran irigasi, untuk mencari korban tetapi tidak menemukan korban.
Wilson keluar kembali dari dalam saluran dan berlari melewati pinggir saluran irigasi untuk mengejar korban yang terbawa arus.
Jarak sekitar 200 meter, ia kembali masuk ke dalam saluran irigasi untuk mencari korban namun karena arus deras maka ia keluar dan tidak menemukan korban.
Robi Nenosono yang juga mendengar teriakan Sony Benu menuju ke arah teriakan, karena ia tidak bisa berenang sehingga tidak masuk kedalam air hanya di pinggir saluran irigasi.
Kakek korban, Nitanael Hauteas juga mengakui kalau ia mendengar teriakan warga mengenai kejadian yang dialami cucunya. Dia ke saluran irigasi tempat korban mandi dan mendapat informasi bahwa yang tenggelam adalah cucunya.
Jenazah korban diserahkan kepada kakeknya Nitanael Hauteas dan dibawa ke rumah duka untuk disemayamkan.
"Pada saat setelah kejadian pihak keluarga tidak melaporkan kejadian tersebut ke pihak pemerintah desa, pihak kepolisian maupun kepada pihak medis. Sehingga setelah kejadian tersebut korban tidak dilakukan pemeriksaan medis," ungkap Maks Tameno. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat kejadian, korban bersama ayahnya mandi di kali. Kakinya kemudian diterkam.
Baca SelengkapnyaSebelum kejadian, korban masih makan sirih pinang. Korban dan ibu kandungnya Debora Kase (46) datang dari Kabupaten TTS untuk bakar lilin.
Baca SelengkapnyaBeberapa jam kemudian, mayat korban ditemukan tak jauh dari TKP.
Baca SelengkapnyaPeristiwa memilukan itu terjadi minggu petang sekitar pukul 18.30 WIB.
Baca SelengkapnyaKediaman balita itu tidak jauh dari perlintasan kereta.
Baca SelengkapnyaAwalnya, korban bermain bersama kakaknya usia lima tahun dan temannya usia empat tahun di pinggir kali.
Baca SelengkapnyaKedua orang tua bocah malang itu sama-sama bekerja di rumah sakit S.K Lerik Kota Kupang
Baca SelengkapnyaWarga Desa Tanjung Makmur, Peninjauan, Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, gempar dengan tewasnya bocah perempuan akibat terjatuh ke kolam ikan.
Baca SelengkapnyaAkibat kejadian tersebut, dua orang yakni sopir dan kernet. Dua orang diamankan yakni Agustinus Woda (37) dan Arsyad (55).
Baca SelengkapnyaHamid diterkam buaya diperkirakan pukul 18.00 Wita, Senin (4/11).
Baca SelengkapnyaSeorang saksi sempat melihat dan berusaha menyelamatkan anak itu, namun tidak berhasil.
Baca SelengkapnyaDiduga, sebelum dibuang ke saluran irigasi, bayi tersebut mendapatkan penyiksaan dari orang tuanya.
Baca Selengkapnya