Balita Ditemukan di Samping Jenazah Ibunya di Makassar Alami Demam
Merdeka.com - Balita EAB, hingga kini masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar, Sulawesi Selatan. Balita berusia 2,3 tahun itu sebelumnya ditemukan bersama jasad ibunya Marni (39), di kamar indekos dihuninya di Jalan Bontonompo, Kecamatan Tamalate, Makassar.
Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Kombes Polisi Dokter Farid Amansyah mengungkapkan, kondisi balita berinisial EAB mengalami demam dan kerap memanggil nama ibunya setelah dua hari menjalani perawatan.
"Di hari kedua perawatan di RS Bhayangkara, balita Eva dapat demam. Tapi sudah kita antisipasi, diberi obat dan sore ini demamnya sudah turun," kata Farid Amansyah saat ditemui di Rumah Sakit Bhayangkara, Rabu (30/10).
-
Siapa yang sedang sakit? Sule menyempatkan diri untuk menjenguk Adzam yang sedang sakit di tengah-tengah kesibukannya sebagai seorang publik figur.
-
Siapa yang dirawat di rumah sakit? Mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, saat ini dirawat di rumah sakit akibat infeksi pernapasan.
-
Siapa yang sakit? Ibunda Nia Ramadhani, Chanty Mercia kini tengah terbaring di rumah sakit.
-
Siapa yang merawat kakek tersebut? Tan berjanji untuk memberikan flatnya kepada mereka sebagai imbalan atas perawatan dan persahabatan mereka. Permintaannya termasuk agar Gu dan keluarganya sering meneleponnya, mengunjunginya seminggu sekali, membelikannya pakaian dan bahan makanan, dan menjaganya saat dia sakit.
-
Siapa yang menemani Baby Adzam di rumah sakit? Ia memberikan kabar terkait anaknya yang sakit. Namun Sule tak langsung datang ke RS untuk menjenguk Adzam. Hal ini membuat Nathalie kecewa.
-
Kenapa Baby Adzam dilarikan ke rumah sakit? Pasalnya anak semata wayangnya, Baby Adzam dilarikan ke rumah sakit. Anak Nathalie ini mengalami step.
Menurut Farid, EAB ditemani ayahnya Koptu Kris Batti, anggota Yonif Para Raider 433 Sambueja, Maros, selama perawatan di ruang VIP Walet 2 RS Bhayangkara. Serta dua kakak lelakinya yang duduk di bangku SD dan SMP.
Selain itu, kata Farid, balita ini kerap memanggil dan mencari ibunya. Dia menjelaskan, hal itu respons seorang anak yang terbiasa dirawat ibunya.
Dia mengatakan, hal ini semua masuk dalam proses trauma healing. Farid pun berharap kehadiran dua kakak dan bapaknya dapat mempercepat penyembuhan traumanya sehingga bisa bergabung kembali dengan keluarganya.
Ditanya soal penyebab demam, Farid menduga hal itu merupakan tanda-tanda infeksi. Dia mengungkapkan, ada namanya masa inkubasi yakni masa ketika kuman masuk dan bermanifestasi sebagai gejala klinik, bisa demam, muntah atau sakit yang lain.
Tapi, lanjutnya, bisa jadi juga deman itu karena kelelahan bermain. Karena selama dalam perawatan di RS Bhayangkara, balita ini kerap mendapat kunjungan dan mendapat hadiah mainan. Karenanya, saat ini dibatasi dulu orang-orang yang mau menemuinya.
"Hasil laboratorium, pemeriksaan foto thorax yang kita lakukan, alhamdulillah masih aman," kata Farid Amansyah.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, balita Eva ditemukan oleh warga dan aparat kepolisian dari Polsek Tamalate di kamar kos, jl Bontonompo di sisi Marni, ibunya, Senin petang, (28/10).
Saat itu ibunya telah meninggal dunia dalam kondisi bengkak dan membusuk di depan kamar mandi dalam kamar kosnya yang telah dihuni selama 7 bulan. Dari kondisi mayat, dokter memperkirakan meninggalnya sudah lebih dari dua hari.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hasil autopsi dari tim medis menunjukkan bahwa balita berinisial AGS (5) tidak meninggal akibat kekerasan seksual.
Baca SelengkapnyaSelama ini ibu korban jarang bersosialisasi dengan masyarakat dan ada dugaan depresi.
Baca SelengkapnyaPeristiwa ini memilukan ini terjadi di sebuah rumah yang ada di Jalan Raung RT 4, RW 3, Kelurahan Singotrunan, Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaDiduga orangtuanya melakukan penganiayaan hingga tewas terhadap anaknya inisial AF (3)
Baca SelengkapnyaBalita berjenis kelamin perempuan berusia 3 dan balita 4 tahun laki-laki itu saat ini dititipkan di rumah singgah.
Baca SelengkapnyaHasil pemeriksaan di Puskesmas Sragi 1, korban ada luka di leher dan di perut dan punggung ada luka memar
Baca SelengkapnyaSang ibu, RY telah ditahan, tapi polisi menemukan kendala saat memeriksanya.
Baca SelengkapnyaKondisi dua balita yang ayahnya simpan jasad bayi dalam freezer.
Baca SelengkapnyaKompol Andika menuturkan bahwa penyidik sudah meminta keterangan dua orang saksi.
Baca SelengkapnyaTerdapat beberapa gejala demam yang berbahaya pada bayi dan tidak boleh disepelekan.
Baca SelengkapnyaSetelah dilakukan imunisasi oleh pihak puskesmas tampak sehat seperti biasa.
Baca SelengkapnyaSaksi melihat ada darah di depan teras musala. Ketika ditelusuri, saksi melihat bayi yang masih dalam kondisi hidup.
Baca Selengkapnya