Balita korban ledakan gas 12 kg di Samarinda meninggal
Merdeka.com - Nadira Zahra, balita perempuan usia 1 tahun, korban ledakan gas 12 kilogram di Samarinda, Kalimantan Timur, pagi tadi menghembuskan nafas terakhir. Dia sempat kritis akibat luka bakar di sekujur tubuhnya. Jenazahnya, langsung dimakamkan keluarganya.
Nadira masuk perawatan darurat PICU (Pediatric Intensive Care Unit) RSUD AW Sjahranie sejak Minggu (25/2) siang. Dia dirujuk dari RS Dirgahayu bersama ibunya, Murkiyah (30), akibat luka bakar masing-masing 72 persen.
"Benar, meninggal sekitar jam 05.30 WIB. Korban balita itu sempat kritis di PICU," kata Humas RSUD AW Sjahranie dr Fabian Satrio, dikonfirmasi merdeka.com, Senin (26/2).
-
Dimana keluarga itu dimakamkan? Ketiga anggota keluarga itu ditemukan di sebuah lubang kubur berisi 15 jasad di bagian tengah Kota Yaroslavl.
-
Bagaimana ibu tersebut meninggal? Ibunya berpulang dengan penuh cinta kasih sesaat setelah terhuyung di restoran.
-
Siapa yang meninggal akibat kebakaran gudang elpiji? Pasien yang meninggal dunia bernama Muqhis Bayudi (29), akibat luka bakar 56 persen di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Prof. dr. I.G.N.G. Ngoerah atau Sanglah, Kota Denpasar pada Sabtu (15/6) malam.
-
Siapa yang dimakamkan di kuburan? Para peneliti mengindikasikan benda tertentu yang ditemukan di situs itu mengindikasikan jasad manusia yang dikubur di sana adalah perempuan dewasa.
-
Siapa yang dikuburkan di makam? Dia juga menduga orang yang dimakamkan di dua kuburan itu mungkin adalah orang Romawi yang datang ke daerah ini selama penjajahan Romawi.
-
Siapa yang dikubur di makam tersebut? Pemakaman ini diyakini menjadi kuburan bagi kaum bangsawan kaya raya dan tokoh penting berkuasa di zaman Romawi.
Nadira langsung dimakamkan keluarganya. Sedangkan ibu kandungnya, Murkiyah, masih menjalani perawatan di ruang ICU (Intensive Care Unit). "Pasien (Murkiyah) masih dirawat di ICU. Kondisinya stabil dan sadar," ujar Satrio.
Merdeka.com siang ini mendatangi makam Nadira, di Pemakaman Muslimin di Jalan KH Abul Hasan, Samarinda. Balita cantik itu, memang sudah dimakamkan oleh keluarganya.
"Dari rumah sakit, langsung dibawa ke sini. Dimakamkan sekitar jam 10.30 tadi ya," kata penjaga makam, Muhammad (60), ditemui merdeka.com
Ada rasa iba mendalam dikemukakan Muhammad. Dia menyaksikan kondisi luka bakar Nadira, hampir di sekujur badannya. "Tadi dibersihkan saja. Karena kulitnya melengket dengan perban," ujarnya.
Sekitar delapan orang keluarga dari Nadira, dan orangtuanya, ikut memakamkan Nadira. Terpasang nama di pusara makam, Nadira Zahra binti Mahyuni.
"Ada dari hulu Mahakam, ada juga yang datang dari Banjarmasin (Kalimantan Selatan)," ungkapnya.
Diketahui, sekeluarga yang terdiri dari Mahyuni (42) dan istrinya Murkiyah (30), dan 2 anak perempuannya Mustanniah (8) dan Nadira Zahra (1), jadi korban ledakan elpiji 12 kg, Minggu (25/2) pagi kemarin, sekira pukul 06.00 Wita. Kesemuanya mengalami luka-luka, hingga luka bakar.
Setelah sempat dibawa ke RS Dirgahayu, Murkiyah dan Nadira, dirujuk ke RSUD AW Sjahranie. Keterangan diperoleh, peristiwa itu terjadi saat Murkiyah menggendong anaknya, Nadira, sambil memasak di dapur. Keduanya pun terpental. Kasus itu diselidiki polisi, dan tabung elpiji 12 kg jadi barang bukti.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang lagi korban kebakaran gudang LGP di Bali, Ahmad Tamyis Mujaki (25) yang sebelumnya dirawat di RSUP Prof dr IGNG Ngoerah meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaPasien meninggal dunia di RSUP Prof Ngoerah total 12 orang dan satu pasien meninggal di RSUD Wangaya.
Baca SelengkapnyaPara tetangga gotong royong ambil air untuk memadamkan api. Dalam waktu setengah jam api sudah dipadamkan.
Baca SelengkapnyaGudang terbakar tersebut tidak berizin dan diduga tabung yang ada oplosan.
Baca SelengkapnyaKedua orang tua bocah malang itu sama-sama bekerja di rumah sakit S.K Lerik Kota Kupang
Baca SelengkapnyaHasil autopsi menunjukkan bahwa kakak beradik MB (14) dan BN (7) mengalami luka yang mengerikan.
Baca SelengkapnyaNadya Shavira berziarah ke makam putrinya yang meninggal dunia setelah lahir secara prematur.
Baca SelengkapnyaKedua korban diketahui tinggal di lantai atas rumah. Wanita hamil itu diketahui hendak menyelamatkan adiknya, namun mereka terjebak di kamar mandi.
Baca SelengkapnyaSaat tiba di lokasi, polisi membawa pelaku yang sebelumnya sudah menyerahkan diri.
Baca SelengkapnyaUpdate Kasus Kebakaran Gudang Elpiji di Bali, Korban Tewas Bertambah 2
Baca SelengkapnyaKeluarga korban sempat menyusul namun nyawa keluarga tersebut tak tertolong
Baca SelengkapnyaKorban yakni Nadila (13 tahun), dan dua anak kembar laki-laki berusia 10 tahun bernama Balki dan Balkia.
Baca Selengkapnya