Balita korban ledakan SPBU terapung ditemukan dalam kondisi tewas
Merdeka.com - Tim SAR dan Kepolisian akhirnya menemukan jenazah R, balita berusia empat tahun yang turut menjadi korban ledakan SPBU terapung dan jukung. Kini petugas masih mencari satu korban lain yang belum ditemukan.
Jasad R ditemukan sekitar 50 meter dari ledakan di Sungai Musi, Mariana, Kecamatan Banyuasin I, Banyuasin, Sumatera Selatan, Rabu (17/5) pukul 02.30 WIB. Dia adalah putra Herman, pemilik jukung yang turut menjadi korban.
Kapolres Banyuasin AKBP Andri Sudarmadi mengungkapkan, jenazah korban dibawa ke RS Bhayangkara Polda Sumsel di Palembang untuk dilakukan visum. Selanjutnya korban akan dimakamkan di Desa Lingkis, Ogan Komering Ilir.
-
Siapa yang menjadi korban tewas? Korban meninggal dunia:1. Catur Pancoro (47) warga Tulangan, Sidoarjo.2. Hadi umar F (21), warga Mojo Lebak Mojokerto.3. Aditya Sapulete (38), warga Cungkup Pucuk, Lamongan.
-
Bagaimana anak laki-laki Hun meninggal? Lesi pada rongga mata anak laki-laki Hun menunjukkan adanya anemia kronis atau penyakit lain yang mungkin berkontribusi terhadap kematiannya yang dini.
-
Siapa yang ditemukan meninggal? Saat itu, ditemukan seorang pria atas nama W (55) dalam keadaan tak bernyawa.
-
Dimana korban ditemukan? Jasad pria yang sehari-hari bekerja sebagai cleaning service itu pertama kali ditemukan kakaknya di dalam kamar dalam kondisi telentang tak bernyawa pada Selasa (28/11) sekitar pukul 01.30 WIB dini hari.
-
Bagaimana korban meninggal? 'Dalam proses dari Lampung ke Jakarta ini (korban) pendarahan hebat. Pelaku juga mengetahui bahwa si korban sedang pendarahan. Pelaku ini mengetahui bahwa korban sedang pendarahan hebat, namun dibiarkan saja, sehingga korban kehabisan darah dan meregang nyawa,' kata dia.
-
Dimana jasad korban ditemukan? Jasad RN ditemukan di dalam ruko Jalan Boulevard, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
"Benar, satu korban hilang telah ditemukan dalam keadaan meninggal. Korban adalah seorang balita," ungkap Andri, Rabu (17/5).
Kini, tim sedang mencari satu korban lain yang masih hilang, yakni Andi (18), warga Lingkis. Saat kejadian, dia berada di dalam jukung milik Syaiful.
"Proses pencarian masih berlangsung, kita berharap segera ditemukan," pungkasnya.
Diketahui, SPBU terapung di Mariana meledak saat mengisi bensin ke jukung, Senin (15/5) sore. Dua unit jukung akibatnya terbakar. Seorang tewas di tempat yakni Rudi (25). Sedangkan lima korban lain mengalami luka bakar, yakni Herman (41), Roni (19), Hasan Ashari (44), Sahrudin (41) dan Rusmala (41).
Rusmala bercerita bahwa anaknya tersebut berada di lokasi saat kejadian. Rusmala adalah suami pemilik jukung, Herman yang juga turut mengalami luka bakar. Sedangkan korban Andi diketahui dari pengakuan warga yang kehilangan anaknya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beberapa jam kemudian, mayat korban ditemukan tak jauh dari TKP.
Baca SelengkapnyaUntuk penyebab kebakaran, masih dilakukan penyelidikan oleh polisi.
Baca SelengkapnyaKorban bersama dua rekannya, AN (14) dan RF (12), terjatuh ke sungai akibat perahu terbalik.
Baca SelengkapnyaJenazah Ditemukan di Pos Spion (Ujung Landasan 24) Lanud Halim Perdana Kusuma dalam kondisi luka bakar.
Baca SelengkapnyaAkibat kejadian tersebut, dua orang yakni sopir dan kernet. Dua orang diamankan yakni Agustinus Woda (37) dan Arsyad (55).
Baca SelengkapnyaBocah itu sempat dilaporkan hilang saat orang tuanya berkegiatan di Masjid Raya Al-Jabbar pada Minggu (17/12) malam.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi pada Sabtu, 24 Agustus 2024 sekira pukul 22.00 WIB.
Baca SelengkapnyaHamid diterkam buaya diperkirakan pukul 18.00 Wita, Senin (4/11).
Baca SelengkapnyaSeorang bocah berusia 4 tahun di Jambi yang dilaporkan hilang oleh pihak keluarga ditemukan sudah jadi mayat di bawah gardu listrik.
Baca SelengkapnyaSaat kejadian, korban bersama anaknya. Melihat ayahnya diterkam buaya, anak korban langsung pergi melapor dan mencari bantuan kepada warga.
Baca Selengkapnyakorban merupakan pedagang gado-gado tak jauh dari lokasi
Baca SelengkapnyaAwalnya, korban bermain bersama kakaknya usia lima tahun dan temannya usia empat tahun di pinggir kali.
Baca Selengkapnya