Balita Pamulang Akhirnya Ditemukan Tewas Mengapung di Kali Pesanggrahan
Merdeka.com - Balita bernama Divar (4) yang tercebur ke saluran air di dekat rumahnya di Pondok Cabe Ilir, Pamulang, Minggu (21/5), akhirnya ditemukan tak bernyawa di aliran Kali Pesanggrahan, Ciputat, Tangerang Selatan, Senin (22/5). Sebelumnya ayahnya ditemukan tewas saat berupaya menolong anaknya itu.
Tim gabungan BPBD Tangerang Selatan dan SAR Jakarta menemukan jasad Divar sekitar pukul 11.40 WIB. Kepala SAR Jakarta Fazzli menerangkan korban ditemukan setelah timnya bersama BPBD Tangsel kembali melanjutkan proses pencarian di saluran air kawasan Jalan Lombok, Pondok Cabe Ilir, hingga ke hulu saluran di Kali Pesanggrahan.
"Korban atas nama Divar (4) ditemukan pada Senin (22/5) sekitar pukul 11.40 WIB pada radius 4,5 km dari lokasi kejadian. Jasad korban kita temukan dalam kondisi mengapung pada pertemuan saluran air dan Kali Pesanggrahan kemudian akan kami evakuasi menuju rumah duka untuk kita serahkan kepada pihak keluarga," terang Fazzli.
-
Dimana korban ditemukan? Jasad pria yang sehari-hari bekerja sebagai cleaning service itu pertama kali ditemukan kakaknya di dalam kamar dalam kondisi telentang tak bernyawa pada Selasa (28/11) sekitar pukul 01.30 WIB dini hari.
-
Bagaimana cara anak itu meninggal? Antropologi fisik di lokasi menyatakan bocah itu berusia 10 tahun saat meninggal dengan gigi terkikis dan tanda-tanda infeksi didalam mulutnya.
-
Siapa yang ditemukan meninggal? Saat itu, ditemukan seorang pria atas nama W (55) dalam keadaan tak bernyawa.
-
Bagaimana korban meninggal? 'Dalam proses dari Lampung ke Jakarta ini (korban) pendarahan hebat. Pelaku juga mengetahui bahwa si korban sedang pendarahan. Pelaku ini mengetahui bahwa korban sedang pendarahan hebat, namun dibiarkan saja, sehingga korban kehabisan darah dan meregang nyawa,' kata dia.
-
Dimana pemuda itu meninggal? Pemuda itu meninggal dunia usai dipatuk ular kobra pada bagian hidungnya.
-
Dimana makam korban banjir bandang? Ketegangan semakin terasa ketika terungkap bahwa di halaman rumah itu terdapat sepasang batu besar yang berfungsi sebagai tanda makam bagi korban banjir bandang.
Sekretaris BPBD Tangsel Andi Setiawan menerangkan upaya pencarian dilanjutkan dengan membagi area pencarian menjadi dua. Tim pertama melakukan upaya pencarian dengan metode explore SAR menyisir saluran air hingga 3 km dari lokasi kejadian.
Sementara tim kedua melakukan upaya penyisiran menggunakan perahu karet pada aliran kali Pesanggarahan hingga radius 1,5 km dari pertemuan saluran air dan Kali Pesanggrahan.
Sebelumnya diberitakan Rasam, ayah dari Divar, ditemukan tidak bernyawa pada Minggu (21/5) malam. Rasam, diktahui sebelumnya akan menolong sang anak yang diketahui tercebur saluran air di dekat rumahnya saat bermain hujan.
Korban atas nama Rasam (37) ditemukan dalam kondisi meninggal dunia pada radius kurang lebih 3 km dari lokasi kejadian pada Minggu (21/5) sekitar pukul 19.50 WIB.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang saksi sempat melihat dan berusaha menyelamatkan anak itu, namun tidak berhasil.
Baca SelengkapnyaBeberapa jam kemudian, mayat korban ditemukan tak jauh dari TKP.
Baca SelengkapnyaBocah itu sempat dilaporkan hilang saat orang tuanya berkegiatan di Masjid Raya Al-Jabbar pada Minggu (17/12) malam.
Baca SelengkapnyaKorban sempat mendapatkan pertolongan pengunjung setempat, namun nyawanya tidak bisa diselamatkan.
Baca SelengkapnyaDiduga orangtuanya melakukan penganiayaan hingga tewas terhadap anaknya inisial AF (3)
Baca SelengkapnyaSambil memanggil-manggil Azam, ibu ini ikut TIM SAR keliling laut untuk pencarian.
Baca SelengkapnyaKeduanya berhasil ditemukan dalam keadaan meninggal dunia pada pagi Minggu (3/3)
Baca SelengkapnyaAwalnya, korban bermain bersama kakaknya usia lima tahun dan temannya usia empat tahun di pinggir kali.
Baca SelengkapnyaSaat kejadian, korban bersama ayahnya mandi di kali. Kakinya kemudian diterkam.
Baca SelengkapnyaSeorang pria ditemukan tewas tenggelam di aliran kali di Kali Pesing, Jalan Kali Sekertaris, Kebon Jeruk Jakbar.
Baca SelengkapnyaPeristiwa memilukan itu terjadi minggu petang sekitar pukul 18.30 WIB.
Baca SelengkapnyaBencana longsor tersebut dipicu tingginya intensitas hujan yang menggujur kota Padang tanpa henti sejak Kamis (13/7) malam hingga Jumat (14/7) pagi.
Baca Selengkapnya