Balita yang Hilang saat Banjir di Deli Serdang Belum Ditemukan
Merdeka.com - Warga dibantu sejumlah aparat membersihkan sisa-sisa banjir yang terjadi di Tanjung Selamat, Sunggal, Medan dan Deli Serdang, Sumut. Sebagian besar korban masih mengungsi, sedangkan korban yang hilang dalam bencana itu terus dicari.
Kepala BPBD Provinsi Sumut, Riadil Akhir Lubis, memaparkan, lima korban meninggal dunia sudah diidentifikasi dan dimakamkan, yakni seorang anak-anak, 3 perempuan, dan 1 pria. Seorang korban luka masih dirawat di rumah sakit. Sementara korban yang masih hilang masih dicari.
"Dari temuan Basarnas ada 5 meninggal dunia dan sudah dimakamkan, tinggal satu lagi yang hilang. Hari ini Basarnas bekerja mulai pukul 07.00 WIB tadi selesai pukul 18.00 WIB, setiap hari sampai kita temukan satu lagi. SOP-nya tujuh hari, kalau tujuh hari tidak dapat, dinyatakan hilang," kata Riadil, Sabtu (5/12).
-
Di mana desa yang terancam tenggelam? Desa Cemarajaya pesisir ini terancam tenggelam imbas dari abrasi.
-
Dimana pencarian korban longsor difokuskan? Pencarian difokuskan di di Kecamatan Koto XI Tarusan dengan laporan mobil terseret arus banjir. Kemudian di Kecamatan Sutera juga terjadi longsor. Selanjutnya di Kecamatan Bayang dengan laporan orang terseret arus banjir.
-
Siapa yang terdampak banjir Demak? Akibat peristiwa ini, sebanyak 4.000 rumah yang tersebar di lima desa serta area pertanian seluas 275 hektare terdampak banjir.
-
Dimana korban ditemukan? Jasad pria yang sehari-hari bekerja sebagai cleaning service itu pertama kali ditemukan kakaknya di dalam kamar dalam kondisi telentang tak bernyawa pada Selasa (28/11) sekitar pukul 01.30 WIB dini hari.
-
Dimana banjir terjadi? Sejumlah kereta api jarak jauh dari Jakarta tujuan Surabaya mengalami keterlambatan hingga dua sampai tiga jam dari jadwal yang seharusnya, akibat banjir di wilayah Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang.
Humas Kantor SAR Medan, Sariman Sitorus, mengatakan, mereka masih mencari dua orang yang hilang di Tanjung Selamat. Keduanya atas nama Imanuel Jonatan Sihaloho (2) dan Herman Asmen (48).
"Pencarian dilakukan mulai dari jembatan perumahan De Flamboyan menuju hilir sungai. Sekitaran pinggiran sungai juga tidak luput dilakukan pencarian, dikhawatirkan bilamana korban tersangkut di darat yang diakibatkan luapan air sungai tersebut. Namun hingga saat ini korban belum ditemukan," jelas Sariman.
2 Hilang di Sei Mati
Riadil menyebut, selain di kawasan Tanjung Selamat, ada 2 laporan orang hilang saat banjir di kawasan Sei Mati, Medan. Keduanya masih dalam pencarian. Namun Sariman menyatakan, mereka belum mendapat laporan mengenai kejadian itu.
Saat ini 343 pengungsi masih bertahan di Balai Desa Tanjung Selamat dan di Markas Arhanudse Tanjung Selamat.
"Pengungsi lain ada di kantor BPBD Sumut semalam sampai 700 orang, tapi menjelang malam sudah pulang semua karena air mulai surut semalam. Binjai juga ada pengungsi 3.343 itu juga sudah pulang. Di Medan 3.000 lebih, sebagian sudah pulang. Yang belum pulang di Tanjung Selamat karena rumah mereka masih tergenang,” jelas Riadil.
©2020 Merdeka.com
Banjir di kawasan Tanjung Selamat sudah surut. Namun genangan masih terlihat di beberapa titik. Warga bersama personel TNI, BPBD dan aparat terkait lainnya masih melakukan pembersihan di lokasi.
Seperti diberitakan banjir melanda sejumlah kawasan di Kota Medan, Deli Serdang, dan Binjai, Jumat (4/12) dinihari. Genangan air di beberapa titik hingga kedalaman lebih dari 2 meter.Wilayah yang dilanda banjir berada di kawasan rendah sekitar aliran sungai, seperti Sungai Deli, Sungai Babura, dan Sungai Belawan, serta Sungai Bingai dan Sungai Mencirim. Air kiriman dari hulu tidak mampu tertampung sehingga meluap ke permukiman warga.
Kondisinya diperparah dengan hujan deras yang melanda Kota Medan, Binjai, dan Kabupaten Deli Serdang sejak Kamis (3/12) malam. Hujan baru berhenti pada tengah malam.
Genangan air terparah terjadi di Kompleks Perumahan De Flamboyan, Jalan Flamboyan Raya, Sunggal, Deli Serdang, dan Kompleks Griya Nusa III, Tanjung Selamat, Medan Tuntungan. Ketinggian air bahkan mencapai 3 meter. Air bahkan masuk ke lantai dua rumah warga. Sejumlah kendaraan juga hanyut.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat banjir datang, korban memancing ikan bersama kakaknya yang masih berusia 8 tahun di pinggir sungai.
Baca SelengkapnyaSebelumnya bocah tersebut dinyatakan hilang lebih dari sepekan atau sejak Kamis, 11 April 2024.
Baca SelengkapnyaTim SAR menemukan seorang lagi korban banjir bandang yang menerjang pemukiman di Desa Simangulampe, Bakti Raja, Humbahas.
Baca SelengkapnyaSeorang saksi sempat melihat dan berusaha menyelamatkan anak itu, namun tidak berhasil.
Baca SelengkapnyaTim gabungan tengah mencari para korban yang hilang.
Baca SelengkapnyaTim SAR Temukan Anak Korban Banjir Bandang di Luwu, Satu Orang Masih Pencarian
Baca SelengkapnyaBalita ini terjebak selama 3 hari. Proses evakuasi ini dilakukan pada Minggu (11/2) lalu.
Baca SelengkapnyaSudah satu minggu banjir merendam kawasan itu namun air belum juga surut
Baca SelengkapnyaProses evakuasi nelayan dari dermaga yang berada di Kecamatan Tegalbuleud ini membutuhkan waktu yang cukup lama yakni dari pagi dan baru selesai sore.
Baca SelengkapnyaPihak BPBD Sulawesi Tengah menyatakan banjir bandang telah menerjang dua desa yang menyebabkan satu korban jiwa dan dua lainnya hilang.
Baca SelengkapnyaProses pencarian korban terdapat terkendala karena sulitnya akses alat berat menuju lokasi tanah longsor.
Baca SelengkapnyaSelain menggunakan eskavator, tim SAR gabungan juga harus menggeser secara manual material batuan tersebut untuk membuka akses pencarian.
Baca Selengkapnya