Bambang Widjojanto ditangkap, massa anti korupsi salahkan Jokowi
Merdeka.com - Massa yang menamakan diri Koalisi Masyarakat Anti Korupsi Kota Malang (KOMAK), menggelar aksi unjuk rasa atas penangkapan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Bambang Widjojanto oleh Bareskrim Mabes Polri. Puluhan massa yang terdiri dari mahasiswa, perwakilan masyarakat dan Malang Corruption Watch (MCW) mengutuk segala bentuk penggembosan agenda pemberantasan korupsi.
Massa mengawali aksi dari depan bundaran Tugu Kota Malang sekitar 30 menit dengan membawa poster dan berorasi di pinggir jalanan. Mereka kemudian melanjutkan orasinya di halaman Gedung DPRD Kota Malang. Karena beberapa saat anggota DPRD tidak segera keluar menemui, massa akhirnya memasuki gedung.
Dalam orasinya massa melihat sederet upaya melemahkan agenda korupsi di Tanah Air. Terbaru kasus penangkapan Bambang Widjojanto oleh Bareskrim Polri. Ada upaya-upaya sistematis untuk membalas dendam atas penetapan Budi Gunawan (BG) sebagai tersangka olek KPK beberapa waktu lalu.
-
Mengapa Jokowi digugat? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
-
Siapa yang menggugat Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI)
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Kenapa Jokowi memanggil Kapolri dan Jaksa Agung? Pemanggilan tersebut, buntut insiden personel Datasemen Khusus Antiteror (Densus 88) dikabarkan menguntit Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Febrie Adriansyah.
-
Siapa yang mengkritik Jokowi? Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengkritik kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
-
Apa gugatan yang dilayangkan ke Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN). Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
Massa meminta Presiden Joko Widodo bertindak tegas menangani perseteruan kedua lembaga tersebut. Jokowi yang telah dipilih oleh rakyat cenderung menjadi mesin partai-partai koalisi.
"Jokowi tidak punya respek. Hanya mampu mengadu domba antar institusi, maka kita harus tegakkan kebenaran. Kami sangat kecewa dengan perilaku politik Jokowi," kata Lutfi J Kurniawan, selaku koordinator aksi, Jumat (22/1).
Jokowi dianggap tidak menunjukkan kemampuan untuk bersikap siapa yang akan diangkat dan siapa yang harus ditangkap. Sangat aneh, Jokowi mengangkat seorang panglima yang berkasus, berstatus tersangka terkait rekening gendut.
Massa meminta Polri melepaskan Bambang Widjojananto dan mempertanyakan kasus yang seolah-olah dicari-cari oleh Korp Bhayangkara tersebut.
"Kami akan kembali turun jalan, dengan jumlah dan cara-cara yang bisa membuka telinga pihak-pihak yang memperlemah KPK," tegasnya.
Selain itu juga meminta kepada partai politik agar tidak mempolitisi agenda pemberantasan korupsi. Serangan yang dilakukan terhadap Ketua KPK Abraham Samad oleh pembesar sebuah partai politik memperlihatkan bahwa para politisi busuk sedang ikut bermain.
"Partai politik sedang kongkalikong dengan para koruptor dengan agenda-agenda yang melemahkan KPK," tegasnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aliansi Mahasiswa Bekasi-Karawang menggelar demonstrasi di Jalan Cut Meutia, Kota Bekasi, Selasa (6/2). Mereka membakar foto Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Baca SelengkapnyaDeputi Hukum TPN Ganjar Mahfud, Todung Mulya Lubis menyatakan informasi dari Butet laporan tersebut sudah dicabut
Baca SelengkapnyaJokowi meyakini hal ini dapat memberikan efek jera untuk para koruptor dan mengembalikan kerugian negara.
Baca SelengkapnyaMomen Jokowi diduga mengacungkan dua jari dari mobil kepresidenan terjadi saat kunjungan kerja ke Salatiga, Jawa Tengah, Selasa (23/1).
Baca SelengkapnyaHasto Kristiyanto pun mencontohkan soal data impor beras karena terbukti tahun ini harus impor 6 juta.
Baca SelengkapnyaSejumlah barang bukti pun juga telah disiapkan oleh relawan Jokowi yang berisikan ucapan-ucapan yang bernarasikan penghinaan.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo atau Jokowi buka suara dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait dugaan tindak nepotisme.
Baca SelengkapnyaMoeldoko mengingatkan tidak usah berlebihan. Dia menyebut data yang dikantongi Jokowi bersumber dari hasil survei.
Baca SelengkapnyaPernyataan Rocky dinilainya dapat memecah belah konstitusi sejak Pilpres 2019 lalu.
Baca SelengkapnyaPanel Barus menyebut PDIP tengah memainkan taktik bambu
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi buka suara soal Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Henri Alfiandi yang ditetapkan tersangka oleh KPK
Baca SelengkapnyaPolemik Jampidsus Dikuntit Densus 88, Begini Sikap Jokowi ke Kapolri dan Jaksa Agung
Baca Selengkapnya