Bamsoet: Sangat ngeri membayangkan Indonesia tanpa Pancasila
Merdeka.com - Ketua DPR Bambang Soesatyo menjadi pembaca Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 pada upacara peringatan Hari Lahir Pancasila yang dipimpin langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat. Bamsoet mengenakan pakaian adat Betawi pada acara yang digelar di Gedung Pancasila, Pejambon itu.
Bamsoet mengatakan, Pancasila merupakan way of life bangsa Indonesia. Karena itu, tingkah laku dan tindak tanduk para pemimpin serta seluruh rakyat Indonesia harus mencerminkan semua sila yang ada di dalam Pancasila.
"Kita harus terus mengingat dasar negara Pancasila yang merupakan landasan cita-cita perjuangan bangsa Indonesia. Nilai-nilai Pancasila harus diterapkan untuk mewujudkan kesatuan dan persatuan bangsa," ujar Bamsoet usai mengikuti upacara peringatan Hari Lahir Pancasila, Jumat (1/6).
-
Mengapa Pancasila penting bagi Indonesia? Pancasila tidak hanya menjadi landasan hukum dan politik, tetapi juga mengandung nilai-nilai luhur yang menjadi panduan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
-
Kenapa Pancasila penting bagi kehidupan berbangsa? Pengertian Pancasila sebagai dasar negara memiliki peran penting bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Bahkan, pada 1 Juni ditetapkan sebagai Hari Kesaktian Pancasila sebagai keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2016.
-
Bagaimana Pancasila diimplementasikan di Indonesia? Pancasila sebagai dasar negara memberikan arah dan petunjuk bagi pemerintah dan masyarakat dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, mempersatukan dan memantapkan kebudayaan dan identitas nasional Indonesia, serta memandu dan mengarahkan pembangunan nasional.
-
Mengapa Pancasila penting sebagai ideologi negara? Tujuannya adalah mewujudkan masyarakat Indonesia yang bersatu, merdeka, berdaulat, makmur, baik spiritual maupun material.
-
Bagaimana Pancasila membentuk kepribadian bangsa? Hal ini bisa diwujudkan dalam berbagai sikap atau tingkah laku masyarakat di dalam kehidupan sehari-hari.
Para pejabat tinggi negara lainnya juga hadir pada upacara itu. Selain Presiden Jokowi yang bertindak sebagai inspektur upacara, ada pula Ketua MPR RI Zulkifli Hasan yang bertugas membaca teks Pancasila.
Sedangkan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dipercaya untuk membacakan doa pada upacara. Wakil Presiden RI Jusuf Kalla, Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri, Wakil Presiden ke-6 RI Try Sutrisno dan Wakil Presiden ke-11 RI Boediono serta para pimpinan lembaga tinggi lainnya juga hadir pada upacara itu.
Bamsoet menegaskan, upacara itu bukan seremonial belaka. Menurutnya, para pejabat dan penyelenggara negara yang hadir pada upacara itu dituntut untuk menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam mengatur penyelenggaraan negara.
"Sehingga mampu menata kehidupan warga dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Karena jika para penyelenggara negara sudah bisa menjadi tauladan sebagai agen Pancasila, otomatis rakyat akan mengikutinya," jelas Bamsoet.
Politisi Partai Golkar itu mengaku tak mampu membayangkan hal yang akan terjadi jika rakyat dan pemimpin di Indonesia tak lagi menghayati dan mengamalkan Pancasila. Menurutnya, Indonesia yang sangat luas dan punya penduduk dengan beragam latar belakang bisa terpecah belah seperti halnya yang terjadi di Timur Tengah ataupun belahan dunia lainnya jika tak memedomani Pancasila.
"Sangat ngeri membayangkan Indonesia tanpa Pancasila. Ibaratnya sebuah rumah, Pancasila adalah pondasi yang kuat sehingga mampu menopang Indonesia agar kokoh dan tidak roboh. Karena Pancasila semua kebhinekaan yang ada tidak membuat kita terpecah, melainkan diikat menjadi suatu kekuatan besar," papar Bamsoet.
Mantan ketua Komisi III DPR RI itu menambahkan, tantangan ke depan yang dihadapi Bangsa Indonesia akan sangat berat. Suka atau tidak suka, berbagai bentuk penggerusan nilai Pancasila akan makin dahsyat.
Karena itu, katanya, harus ada kesadaran kolektif seluruh masyarakat Indonesia sebagai sebuah bangsa untuk tidak menjadikan Pancasila sekadar hafalan di luar kepala maupun hiasan di dinding rumah dan kantor. Yang lebih penting adalah menghayati, mengamalkan dan menjaga Pancasila.
"Kita harus mewaspadai segala upaya yang merusak ideologi Pancasila untuk menghancurkan bangsa Indonesia. Mari bersama jaga dan junjung tinggi Pancasila dari berbagai serangan ideologi lain yang tak senafas dengan nilai-nilai kehidupan sosial masyarakat Indonesia," tuturnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dengan memahami apa itu Pancasila, seseorang bisa mengamalkan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.
Baca SelengkapnyaPancasila mencakup lima pedoman penting untuk rakyat Indonesia dalam menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara.
Baca SelengkapnyaPancasila, sebagai dasar negara Indonesia, mengandung nilai-nilai luhur yang menjadi pedoman hidup berbangsa dan bernegara.
Baca SelengkapnyaPancasila memiliki kedudukan yang krusial bagi negara Indonesia.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum informasi tentang penerapan Pancasila dalam Kehidupan sehari-hari dan contohnya.
Baca SelengkapnyaDengan Pancasila seluruh hajat hidup masyarakat berbeda latar belakang diwadahi untuk hidup dalam kerukunan.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua MPR, Ahmad Basarah mengajak masyarakat Indonesia di Hamburg Jerman untuk menjaga persatuan bangsa Indonesia di tanah rantau.
Baca SelengkapnyaMeski ada perbedaan hingga saat ini sikap toleran tetap dipegang teguh agar tidak mudah diadu domba.
Baca SelengkapnyaIndonesia sekarang ini adalah yang terbaik karena mampu merangkum keberagaman seperti pada semboyan Bhinneka Tunggal Ika
Baca SelengkapnyaDengan perilaku toleransi tinggi, Indonesia diyakini kebal dengan serangan paham radikal terorisme ingin pecah belah NKRI.
Baca SelengkapnyaWakil Kepala BPIP Rima Agristina memberikan kuliah umum kepada 100 orang di Lemhannas.
Baca SelengkapnyaHari Lahir Pancasila, yang diperingati setiap tanggal 1 Juni, adalah momen penting dalam sejarah Indonesia.
Baca Selengkapnya