Bandar diciduk, mesin pencetak dan uang palsu Rp 60 juta disita
Merdeka.com - Dua orang bandar pencetak uang palsu diamankan petugas Polda Bali, Sabtu (13/9). Dari tangan pelaku yang berinisial AH dan AR, polisi mengamankan mesin dan peralatan pembuatan uang palsu serta uang palsu hasil cetakan senilai Rp 60 juta.
Kejahatan keduanya terungkap dari hasil penyelidikan polisi terhadap sejumlah pelaku yang kedapatan melakukan transaksi penukaran uang palsu beberapa bulan lalu. Polisi kemudian memburu bandar uang palsu ini di Semarang, Jawa Tengah Minggu (7/9) lalu.
"Kedua pelaku baru tiba hari ini setelah anggota kami memburu ke Semarang dan terus dikembangkan," kata Kasubag Humas Polresta Denpasar, AKP Ida Bagus Sarjana.
-
Dimana uang palsu diedarkan? Petugas kepolisian dari Polsek Leles menangkap ibu dan anak yang diduga mengedarkan uang palsu di wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat.
-
Dimana penipuan itu terjadi? Aksi seorang Warga Negara Asing (WNA) melakukan pungutan liar (Pungli) berkedok sumbangan agama menyasar warga Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat.
-
Uang palsu apa yang diedarkan? Disampaikan Kepala Polsek Leles, AKP Agus Kustanto, keduanya mengedarkan uang imitasi dengan pecahan Rp10 sampai Rp100 ribu.
-
Bagaimana ibu dan anak edarkan uang palsu? Modus yang digunakan para pelaku adalah menggunakannya saat berbelanja di warung.
-
Siapa yang edarkan uang palsu di Garut? Petugas kepolisian dari Polsek Leles menangkap ibu dan anak yang diduga mengedarkan uang palsu di wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat.
-
Siapa korban penipuan uang? “Ya Tuhan duit Rp 2.000 dibuat jadi Rp 20.000 ditambahnya nol, Astagfirullah.. Astagfirullah,“ ujar pedagang wanita yang diduga jadi korban penipuan.
Sarjana mengatakan penangkapan kedua pelaku merupakan hasil pengembangan dari seorang kurir, Diana Wahyuni (40) yang ditangkap sebelumnya. Wanita asal Jakarta itu kemudian mengakui uang palsu senilai Rp 21 juta miliknya dikirimkan dari Surabaya, Jawa Timur.
Polisi lalu melakukan penyelidikan hingga akhirnya mendapatkan nama AH yang merupakan bos besar upal asal Semarang.
"Ternyata AH juga mempunyai seorang kurir yang mengedarkan uang palsu di wilayah Semarang. Sehingga dilakukan pengembangan dan berhasil menangkap AR," ungkapnya.
Saat ini pihaknya masih terus melakukan pengembangan karena masih ada lima orang pelaku lagi yang masih buron. "Status mereka juga sebagai pengedar. Tetapi apakah masih di Bali, atau di luar Bali masih dalam penyelidikan," ujarnya.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pengungkapan berawal ketika tersangka T beraksi menggunakan sepeda motor Honda Beat bernopol H 6252 ASD.
Baca SelengkapnyaMesin itu juga dipakai untuk mem-fotokopi sertifikat deposit Bank Indonesia senilai Rp45 triliun.
Baca SelengkapnyaSaat ini, polisi masih mendalami peredaran uang palsu tersebut apakah bakal disebar ke Jakarta atau di luar daerah.
Baca SelengkapnyaDalam kasus ini, empat orang ditetapkan sebagai tersangka yaitu M alias Mul, FF, YS dan F.
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap ibu dan anak yang diduga membuat dan mengedarkan uang palsu di Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaSaat ini, pihaknya masih mendalami peredaran uang palsu tersebut apakah bakal disebarkan ke Jakarta atau di luar daerah.
Baca SelengkapnyaPolisi masih mendalami dugaan telah adanya uang palsu yang beredar jelang Hari Raya Iduladha 1445 H.
Baca SelengkapnyaModus operandi yang dilakukan para tersangka menggunakan uang itu sebagai alat transaksi membeli keperluan sehari-hari.
Baca SelengkapnyaDua pelaku ditangkap polisi terkait peredaran uang palsu tersebut.
Baca SelengkapnyaTak hanya pecahan besar, ibu dan anak juga edarkan pecaan kecil. Waspada.
Baca SelengkapnyaKepolisian Sektor Pakuhaji menangkap pelaku pengedar dan pembuat uang palsu yang menjalankan aksinya di wilayah Kabupaten Tangerang, Banten.
Baca SelengkapnyaDua Pelaku Pemalsuan Dokumen di Jaksel Ditangkap, Sudah Layani 500 Pesanan dengan Omzet Fantastis
Baca Selengkapnya