Bandar narkoba dapat fasilitas mewah, Kalapas Lubuk Pakam dicopot
Merdeka.com - Kepala Lapas Kelas II A Lubuk Pakam, Setia Budi Irianto, resmi dicopot. Dia didepak dari jabatannya, setelah terungkap ada seorang narapidana merupakan bandar narkoba ketahuan mendapat fasilitas mewah di penjara itu.
"Yang bersangkutan ditarik dan di-non job-kan. Sudah dilakukan serah terima hari ini," kata Kepala Divisi Pemasyarakatan (Kadiv Pas) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Wilayah Sumatera Utara, Yhosep Sembiring, Selasa (12/4).
Kemenkum HAM Sumut menunjuk Aposan Silalahi sebagai Pelaksana Harian (Plh) Kepala Lapas Lubuk Pakam. Pejabat definitif masih menunggu surat resmi dari pusat.
-
Siapa yang terbukti terlibat pungli di Rutan KPK? 90 pegawai Komisi Antirasuah yang telah terbukti terlibat dalam praktik pungli.
-
Siapa yang ditangkap terkait narkoba? Sosok suami Irish Bella kembali tertangkap dalam kasus narkoba, menunjukkan situasi yang mengkhawatirkan.
-
Siapa yang ditangkap karena kasus narkoba? Penangkapan Ammar Zoni ini ternyata tak membuat Irish Bella ambil pusing, ia bahkan tetap sibuk syuting.
-
Siapa tersangka kasus korupsi KONI Sumsel? Ketua Umum KONI Sumatra Selatan Hendri Zainuddin resmi ditetapkan sebagai tersangka terkait kasus korupsi dana hibah KONI Sumsel tahun anggaran 2021 pada Senin (4/9).
-
Dimana buronan ditangkap? Direktur Reskrimum Polda Jambi Komisaris Besar Polisi Andri Ananta di Jambi, Jumat, mengatakan tim Resmob Jatanras Polda Jambi menangkap DPO berinisial ARS (20) itu di Jakarta pada Kamis (28/3) malam.
-
Siapa yang melakukan pungli di Rutan KPK? 'Terperiksa sebagai Karutan KPK sejak pertemuan makan bersama di Bebek Kaleyo telah mengetahui tentang praktik pungutan liar dan yang sudah terjadi sejak lama tapi terperiksa tidak berusaha menghentikan pungutan liar tersebut,' ungkap Albertina dalam sidang putusan, di gedung Dewas KPK, Rabu (27/3).
"Sifatnya kita menunggu sehingga masih menunjuk Plh," ucap Yhosep.
Setia Budi Irianto ditarik ke Kemenkum HAM Sumut, tetapi tidak diberi jabatan. Pencopotan dilakukan hanya beberapa jam setelah Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Komjen Pol Budi Waseso, mengungkap narapidana kasus narkotika Toni alias TG (50) mengendalikan peredaran narkoba dari dalam Lapas Kelas II Lubuk Pakam.
Toni mendapat berbagai fasilitas mewah di penjara itu. Dari sana dia mengendalikan anggota jaringannya yang menyelundupkan narkoba dari Cina via Malaysia.
Tidak kurang 97 kilogram sabu telah disita dari jaringan Toni, yang tertangkap sejak Februari 2016. Diduga masih banyak narkoba berhasil diedarkan jaringan ini di Medan.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kapolsek harusnya meminta izin ke kejaksaan jika mau membawa tahanan titipan itu keluar sel.
Baca SelengkapnyaKasat Reserse Narkoba Blitar Dicopot akibat Tes Urine Positif
Baca SelengkapnyaPolda Lampung segera menggelar sidang kode etik kepada AKP AG.
Baca SelengkapnyaAset itu diduga sudah dialihkan ke istri siri Suparmin dan istri lainnya.
Baca SelengkapnyaVideo itu sebelumnya disebar petugas lapas yang kini mendapat sanksi mutasi.
Baca SelengkapnyaIa dimutasi menjadi Kasubbagrenprogar Bagren Polres Metro Jakarta Pusat. Posisi yang ditinggalkannya itu diisi oleh AKP Acep Atmadja.
Baca SelengkapnyaSeorang camat di Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan, inisial B, ditangkap polisi saat mengonsumsi sabu di ruang kerjanya.
Baca SelengkapnyaTeddy Minahasa Putra dijatuhi hukuman pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH) alias dipecat karena melanggar etik.
Baca SelengkapnyaTelah Jalani 2/3 Hukuman karena Terima Suap, Mantan Bupati Kuansing Andi Putra Bebas
Baca SelengkapnyaKapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengaku geram atas perbuatan anak buahnya.
Baca SelengkapnyaKeterangan AKP AG uang didapat dari membantu Fredy Pratama digunakan untuk kepentingan pribadi.
Baca Selengkapnya