Bandara Kulon Progo berada di daerah potensi tsunami
Merdeka.com - Berada tak jauh dari pesisir selatan, pembangunan bandara baru di Kulon Progo, DIY yang dinamai New Yogyakarta International Airport (NYIA) ini ternyata berada di wilayah yang berpotensi terdampak tsunami. Untuk mengantisipasi potensi tsunami tersebut pemerintah pun akan melakukan sejumlah langkah pencegahan.
Asisten Deputi Bidang Pelayaran, Perikanan dan Pariwisata Kemenko Maritim Rahman Hidayat membenarkan bahwa lokasi bandara NYIA memang berpotensi tsunami. Bahkan sebelum dilaksanakan ground breaking oleh Presiden Jokowi, pemerintah sebelumnya telah mengetahui potensi tsunami tersebut. Meskipun demikian pemerintah tak begitu saja pasrah dengan keadaan tersebut.
"Kita itu diberi berkah daerah potensi gempa dan tsunami, tapi bukan berarti harus pasrah. Kalau kita dengan Jepang hampir sama lah, jika mereka bisa kenapa kita tidak?" ujar Rahman di University Club UGM, Selasa (29/8).
-
Apa konsep Bandara Banyuwangi? Bandara Banyuwangi menjadi bandara pertama di Indonesia yang berkonsep ramah lingkungan.
-
Dimana letak Yogyakarta? Yogyakarta terletak di Pulau Jawa, Indonesia, dan dikenal sebagai pusat budaya dan seni Jawa.
-
Di mana saja wilayah yang dilalui Tol Yogyakarta-Kulon Progo? Rencananya seksi pembangunan tol itu akan melewati Kabupaten Sleman dan Bantul.
-
Siapa arsitek Bandara Banyuwangi? Berdirinya Bandara Banyuwangi berkat peran besar sang arsitek, Andra Matin.
-
Mengapa pembangunan Tol Yogyakarta-Kulon Progo dirasa perlu? Selain itu, pembangunan jalan tol tersebut juga memberikan pilihan transportasi dengan biaya lebih rendah dan waktu tempuh lebih cepat. “Ini dipastikan dapat meningkatkan produktivitas dan daya saing melalui pengurangan biaya distribusi dan menyediakan akses ke pasar regional maupun internasional. Serta mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
-
Apa tujuan utama pembangunan Tol Yogyakarta-Kulon Progo? Pembangunan Jalan Tol Solo-Yogyakarta-Kulon Progo Seksi Yogyakarta-Kulon Progo berfungsi untuk meningkatkan aksesibilitas dan konektivitas serta kapasitas jaringan jalan antar wilayah di DIY.
Rahman menuturkan bahwa Kemenko Maritim dan beberapa instansi terkait telah melakukan diskusi dan kajian tentang potensi bencana tsunami di Bandara NYIA. Dari hasil kajian itu kemudian muncul mitigasi bencana tsunami di NYIA.
"Itu sudah ditugaskan juga oleh pemerintah pusat untuk melakukan kajian itu," bebernya. "Artinya bahwa bandara dibangun (diharapkan) sudah satu paket dengan mitigasinya," papar Rahman.
Terpisah, Kepala Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI Eko Yulianto menyampaikan jika mitigasi tsunami tak melulu dilakukan dengan penerapan teknologi. Eko mencontohkan terjadinya tsunami di Thailand tahun 2004. Saat terjadi tsunami, lanjut Eko, tak ada korban jiwa.
"Ternyata yang melindungi warga Thailand Selatan dari tsunami bukan menerapkan teknologi, melainkan keberadaan mangrove di sepanjang pantai. Sehingga gelombang tsunami tidak sampai memunculkan korban. Pesannya apa? Saya ingin kita tidak mereduksi, upaya yang efektif dan efisien semata-mata dengan (penerapan) teknologi," ulas Eko.
Terkait ancaman tsunami pada Bandara NYIA, Eko menjabarkan bahwa NYIA bukanlah satu-satunya bandara dengan potensi tsunami. Eko menyebut bahwa di Jepang ada Bandara Sendai. Bandara Sendai sempat dihantam tsunami besar tahun 2011.
"Bandara Sendai hanya berjarak 1 kilometer dari pantai. Paling depan ada tembok laut, setelahnya ada hutan pinus yang sangat tebal. Ada infrastruktur sedikit jalan, baru kemudian bandara. Tapi dengan cepat (Bandara Sendai) bisa dikembalikan difungsinya. Intinya sebenarnya apa? Intinya sebenarnya kita harus menghitung resikonya (tsunami NYIA di Kulon Progo) dulu. Apakah sama sekali tidak boleh, boleh dengan syarat, atau boleh. Itu yang harus kita lakukan, agar tidak terjadi debat kusir," kata Eko.
Rahman menambahkan jika hingga saat ini pemerintah telah memiliki berbagai opsi untuk mitigasi bencana tsunami di NYIA. Meskipun demikian belum ada keputusan mitigasi model apa yang akan diterapkan.
"Kalau ditanya detail (mitigasi), ini masih opsi. Belum ada keputusan akan menggunakan model apa," tutup Rahman. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah akan membangun groin di kawasan pesisir Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) untuk mencegah abrasi.
Baca SelengkapnyaPotensi terjadinya gempa besar dan tsunami ini sejatinya hampir merata di sepanjang pesisir selatan pulau Sumatera, Jawa, Bali, hingga Nusa Tenggara.
Baca SelengkapnyaBelakangan ini, isu megathrust kembali mencuat. Salah satu daerah yang berpotensi terdampak megathrust adalah Bantul.
Baca SelengkapnyaTanggul pantai setinggi 4,8 meter tersebut mampu melindungi pesisir utara Jakarta dari banjir rob.
Baca SelengkapnyaMenteri AHY akan mengkaji lebih dulu terkait wacana itu.
Baca SelengkapnyaStatus Gunung Iya naik jadi Siaga III. Warga Ende diimbau waspada terhadap potensi erupsi dan risiko tsunami.
Baca SelengkapnyaRute jalan tol direncanakan melewati empat kecamatan dan 12 kelurahan.
Baca SelengkapnyaSejumlah wilayah di DIY diprediksi akan dilanda angin kencang.
Baca SelengkapnyaTidak menutup kemungkinan tinggi gelombang saat puncak musim angin timuran bisa mencapai kisaran 4-6 meter.
Baca SelengkapnyaTerdapat 3 tahapan pembangunan Tanggul Laut Pulau Jawa yang akan dikerjakan.
Baca SelengkapnyaBambu-bambu tersebut dipasang di pesisir pantai kawasan Pelabuhan Marunda Center Terminal (MCT) Jurong Port JV, Tarumajaya, Bekasi.
Baca SelengkapnyaPrabowo berulang kali menekankan, pemerintah ingin seluruh masyarakat pesisir aman dari ancaman bahaya semisal banjir abrasi.
Baca Selengkapnya