Bandara Ngurah Rai ditutup, penumpang lanjutkan perjalanan via jalur darat

Merdeka.com - Pemprov Bali menyiapkan 50 bus untuk mengangkut penumpang Bandara I Gusti Ngurah Rai yang terdampak erupsi Gunung Agung. Para penumpang akan melanjutkan perjalanan melalui jalur darat.

"Jadi sesungguhnya kita siapkan 50 bus. Untuk anggaran berapa saja kita akan tanggulangi oleh Pemerintah Provinsi Bali dan Kabupaten Badung. Sudah disiapkan anggaran yang tak terduga untuk hal-hal seperti ini," ujar Gubernur Bali Made Mangku Pastika di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Jumat (29/6).

Jumlah armada bus, lanjut Pastika, tidak menutup kemungkinan akan ditambah jika kurang.

Tercatat dari penumpang internasional dan domestik, mulai sejak pukul 08.00 Wita sampai 10.00 Wita, sebanyak 57 penumpang yang menggunakan bus Damri dan bus Pariwisata. Kedua bus tersebut, di bagi dua tujuan, yakni ke Pelabuhan Padang Bai, Karangasem, Bali, yang akan melanjutkan perjalanannya ke Lombok (NTB). Kemudian, ke Surabaya, Jawa Timur.

Menurut Pastika, memang sejak Rabu tanggal (27/6), Gunung Agung, mulai ada getaran dan puncaknya tadi malam dengan mengeluarkan abu vulkanik dan angin kebetulan bertiup ke barat dan barat daya. Sehingga mengarah ke Bandara I Gusti Ngurah Rai.

"Oleh karena itu pihak otoritas penerbangan memutuskan untuk sementara menutup Bandara I Gusti Ngurah Rai ini, dan direncanakan sampai jam 19.00 Wita. Tetapi, rapat evaluasi akan dilaksanakan pada pukul 12 ini," imbuhnya.

Pastika menambahkan, untuk angkutan tersebut adalah gratis dari Bandara I Gusti Ngurah Rai ke Surabaya juga ke Padang Bai. Kemudian, selain itu Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) dan Bali Hotels Association menyatakan untuk memfalitasi para wisatawan atau para tamu yang menginap yang tidak bisa berangkat hari ini.

"Kemudian ada satu hal lagi yang kita siapkan, kalau visanya habis pihak imigrasi siap untuk memperpanjang. Jadi mereka (Penumpang) di siapkan untuk penginapan satu malam gratis. Saya sudah bicara semua, dan saya juga sudah bicara dengan perwakilan Airline mengenai hal ini, agar mereka (Airline) berkoordinasi dengan pihak hotel agar calon-calon penumpang bisa menginap satu malam gratis," imbuhnya.

Selain itu, Pastika juga menjelaskan sebelum menuju ke Bandara I Gusti Ngurah Rai, dirinya pada pagi tadi mengunjungi Pos Pemantaun Gunung Agung di Desa Rendang, Karangasem, Bali. Menurutnya, untuk gerakan-gerakan magmatik Gunung Agung sudah mulai berkurang jauh dan hampir tidak ada getaran lagi.

"Jadi gerakan-gerakan Magmatik dari Gunung sudah berkurang jauh dan hampir tidak ada getaran apapun. Kemudian, untuk tadi malam ada sekitar 400 orang (pengungsi) yang mengungsi ke Balai-balai Banjar setempat, pagi tadi sudah pulang. Kemudian, untuk kesiapan logistik cukup, baik masker, tenda dan lainya. Warga di perbolehkan pulang sepanjang tidak memasuki area 4 km dari puncak Gunung dan mereka sudah tahu," jelasnya.

Pertemuan IMF-World Bank dipastikan tak terganggu

Pastika juga mengungkapkan, bahwa dirinya juga sudah malaporkan ke Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, terkait dengan perkembangan erupsi Gunung Agung. Selain itu Pastila juga menegaskan bahwa erupsi Gunung Agung, tidak ada efek bagi perhelatan pelaksanaan IMF-World Bank Oktober 2018 nantinya.

"Saya sudah melaporkan ke Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman. Untuk IMF itu tetap saja, bahkan Presiden World Bank akan datang (Bali) untuk mengecek. Saya kira tidak ada, karena dari pergerakan Gunung, saya sangat yakin ini semua sebentar saja," ujarnya.