Bandesa Adat bawa 18 surat tolak reklamasi Teluk Benoa ke Jakarta
Merdeka.com - I Wayan Gendoh Suardana dari ForBali bersama 14 Bandesa Adat (Kepala Desa Adat) terbang ke Jakarta untuk menemui Staf Kepresidenan di Gedung Bina Graha Jl. Veteran No. 16 Jakarta Pusat. Kedatangannya tersebut diterima oleh Deputi II, Yanuar Nugroho dan staf khusus kepresidenan, Noer Fauzi Rachman. Dalam pertemuan tersebut para Bandesa Adat menyampaikan sejumlah fakta penolakan reklamasi Teluk Benoa.
"Saat ini Bandesa Adat telah menyatakan sikap kritis terhadap praktik investasi. Ini merupakan sejarah dalam investasi di Bali. Ada hal-hal yang melatarbelakangi sikap kritis tersebut sehingga mencederai masyarakat adat Bali. Setidaknya ada 71 titik kawasan suci di sekitaran Teluk Benoa," tutur Wayan Gendoh saat ditemui di Sekretariat Walhi, Selasa (16/2).
Lebih lanjut ia menjelaskan terjadi upaya-upaya di ruang gelap untuk memaksakan proyek reklamasi itu tetap dilaksanakan. Tak hanya itu terjadi pula ketidakpercayaan di masyarakat terkait investasi-investasi. Faktanya dari sekian banyak rakyat yang didatangi untuk diajak bicara tentang amdal, hanya sebagian kecil yang menyetujui. Misalnya dari 80 warga yang diajak bicara, hanya ada 1 atau 2 yang menyetujui amdal tersebut.
-
Siapa yang menulis surat itu? Surat itu sebenarnya ditulis oleh fisikawan Hungaria, Leo Szilard dengan bantuan ilmuwan lain, namun ditandatangani Einstein untuk menarik perhatian presiden karena statusnya sebagai salah satu ilmuwan terbesar sepanjang masa.
-
Siapa yang menulis surat? Dari siswi baru, Dewi Cahya
-
Di mana tempat dan tanggal surat ditulis? Tempat dan tanggal surat biasanya ditulis di sudut kanan atas surat. Ini menunjukkan di mana dan kapan surat tersebut dibuat. Contohnya:Jakarta, 12 Oktober 2024
-
Siapa yang mengirim surat ke Bejo? Mbah Sastro nulis layang kanggo anake, Bejo, sing lagi ditahan merga dikira teroris, isi layange:'Jo, bapak wis tuwa tur ringkih, isih ngono sedih mikirne awakmu.. Saiki wis mangsa tandur telo, le. Kowe apa isih suwe ditahan? Njur iki sapa sing arep ngrewangi bapak macul?'
-
Siapa yang melaporkan Pejabat Kemenhub? Laporan tersebut teregistrasi LP/B/2642/V/2024/SPKT/Polda Metro Jaya. AK dilaporkan dengan UU nomor 1 tahun 1946 tentang KUHP sebagaimana dimaksud dalam pasal 156 a KUHP.
-
Siapa yang membuat surat pernyataan? Yang bertanda tangan di bawah ini :Nama : Anton SyahputraNISN : 88765463544578Kelas : XI IPS – 3Sekolah : SMA Negeri 1 MedanAlamat : Jl. Amal No. 123, Medan Dengan ini menyatakan mengakui kesalahan yang sudah saya lakukan berupa absen sekolah selama 5 hari berturut – turut tanpa pemberitahuan, terhitung dari tanggal 15 Februari 2020 s/d 19 Februari 2020.
"Satu-satunya jalan yang terbaik adalah membatalkan proyek ini kemudian Bapak Jokowi mencabut Perpres No. 51 tahun 2014," tegas Wayan Gendoh.
Ada 18 surat penolakan reklamasi dalam bentuk tertulis dengan kop surat bandesa adat. Surat tersebut berdasarkan hasil rapat adat yang masih menggunakan sistem taruman dalam mengambil keputusan. Hasil pertemuan tersebut kata dia, akan ada perwakilan staf kepresidenan yang akan datang untuk meninjau Teluk Benoa dan berkonsultasi dengan Bandesa Adat.
Menurut mereka, Teluk Benoa merupakan kawasan suci yang jika reklamasi tersebut tetap berjalan justru akan melukai masyarakat adat Bali.
"Kami menolak rencana reklamasi dan revitalisasi Teluk Benoa, karena bagi kami, kawasan itu merupakan kawasan suci. Kami merasa dicederai, apalagi bagi kami laut itu suci," ungkap Bandesa Adat Kuta Wayan Swarsa.
Dia menjelaskan, ada 71 titik suci yang ada di sekitaran Teluk Benoa. Di antaranya 33 pura, 19 loloan yang merupakan pertemuan arus sungai dan air laut dan 19 muntik tempat daratan pasir yang relatif dekat dengan permukaan laut. Muntik itu dipercaya sebagai tempat suci bagi umat Hindu karena terdapat energi panas dan dingin.
"Apa betul Teluk Benoa itu tergerus kemudian menimbulkan bencana? Seyogianya orang lain yang harusnya bertanya kepada kami sebagai masyarakat adat yang sudah lama tinggal di situ. Bukan datang membawa setumpuk amdal yang penuh dengan catatan-catatan terkait kajian-kajian tanpa melibatkan kami sebagai Bandesa Adat," tutur Wayan Swarsa.
Sebagai perwakilan masyarakat bali, dia mengaku tidak ikut dilibatkan dalam penyusunan amdal reklamasi Telu Benoa. Tidak ada niatan baik dari pihak pemerintahan maupun pihak asing yang akan merevitalisasi Teluk Benoa. Selama ini kata dia, desa adat merupakan mitra kerja pemerintahan pada saat mewujudkan kesejahteraan hingga level masyarakat kelas bawah. Pihaknya mengaku tidak pernah memprotes program-program pemerintah sebelumnya.
Pendangkalan laut di Teluk Benoa merupakan gejala alam yang memang sudah seharusnya terjadi. Sedimentasi setinggi 30 cm memang pasti terjadi mengingat usia bumi yang semakin tua. Lumut yang ada di sungai kata dia bisa dibersihkan oleh masyarakat.
"Kalau ada lumut ya harus dibersihkan bukan diuruk dan dikasih pasir lalu dijadikan 14 pulau buatan dan dibangun ribuan kamar hotel," kata dia.
Baginya, rencana pembuatan 14 pulau buatan di Teluk Benoa akan menimbulkan banyak masalah. Seperti persaingan dunia usaha pariwisata karena akan ada ratusan kamar hotel yang dibuat di atas pulau buatan tersebut. Padahal, sudah ada ribuan kamar hotel yang ada di semua Kuta, Tuban, Legian, Nusa Dua, Sanur dan yang lainnya. Tak hanya itu, kemacetan dan tindak kriminal juga akan menjadi masalah lain yang ditimbulkan dari pulau buatan itu. (mdk/bal)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anies pernah memandatkan Jakpro membangun Kampung Susun Bayam (KSB) untuk warga Kampung Bayam.
Baca SelengkapnyaHotel Sultan kini kembali menjadi hak milik negara.
Baca SelengkapnyaAksi ini dilakukan untuk mencabut izin dua perusahaan kelapa sawit di Boven Digoel dan Sorong yang mengancam hutan adat.
Baca SelengkapnyaJokowi pun menyoroti bentrok yang terjadi antara masyarakat Pulau Rempang dengan anggota polisi.
Baca SelengkapnyaWakil Komandan Echo TKN Prabowo-Gibran, Habiburokhman meminta TKD Kepri untuk mencabut laporan kepolisian terhadap Ketua Bawaslu Kepri dan Bawaslu Batam.
Baca SelengkapnyaWarga Nagari Air Bangis khawatir Proyek Strategi Nasional (PSN) akan membuat kehidupan mereka terancam.
Baca SelengkapnyaPPK GBK telah melakukan langkah persuasif meminta PT Indobuildco untuk mengosongkan Hotel Sultan yang telah habis masa hak guna bangunan (HGB).
Baca SelengkapnyaAnies menyebut, mega proyek tersebut hanya dinikmati oleh aparat negara, bukan masyarakat umum.
Baca SelengkapnyaIndobuildco sempat merayu pemerintah untuk membeli tanah negara di area lahan Hotel Sultan.
Baca SelengkapnyaSehingga dengan sertifikat tersebut pihak yang tidak berkepentingan tidak bisa melakukan klaim atas tanah wakaf tersebut.
Baca SelengkapnyaJakarta International Stadium (JIS) akan menjadi salah satu venue Piala Dunia U-17.
Baca SelengkapnyaJokowi tampak didampingi Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Wakil Menteri Luar Negeri Pahala Mansury.
Baca Selengkapnya