Komplotan burung hantu, bandit jalanan di Jaksel disikat polisi
Merdeka.com - Komplotan Burung Hantu diberantas Aparat Kepolisian Polres Jakarta Selatan. Satu per satu anggota dijebloskan ke penjara.
Mereka adalah Desto Baskara, M. Wahyu Ramadhan, TAF, Additya Pratama Hakim, FA, dan Marcel. Sedangkan, satu anggota lainnya berinisal PR masih dalam pencarian.
"PR masih menjadi buron polisi," ujar Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Indra Jafar, Kamis (5/7).
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Bagaimana cara para pelaku pungli? Untuk satu jari, sopir harus memberikan uang sebesar seribu. Lalu dua jari, sopir harus menyerahkan uang sebesar Rp2 ribu dan seterusnya.'Minta seribu tinggal bikin satu jari. Dua ribu, dua jari. Lima ribu, tinggal bikin lima jari,' katanya lagi.
-
Bagaimana penangkapan para pelaku TPPO? Pengungkapan kasus tersebut bermula dari laporan dari masyarakat sekitar mengenai adanya aktivitas mencurigakan oleh ketiga pelaku.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Siapa pelaku keracunan? Seorang perempuan pekerja di Tiongkok didakwa karena mencoba menghentikan kehamilan rekan kerjanya dengan cara menambahkan racun ke dalam minuman rekan kerjanya.
Indra mengatakan, Komplotan Burung Hantu bermarkas di Blok A Jakarta Selatan. Ia menambahkan pemberian nama Burung Hantu yang disematkan kepada kelompok ini.
Awalnya melihat kedua tangan dari Desto Baskara yang dipenuhi tato. Salah satunya bergambar burung hantu. Selain itu, jam kerja dari komplotan ini juga seperti hewan burung hantu.
"Kenapa dinamakan burung hantu, karena beraksinya di atas jam satu malam," ujar dia.
Menurut catatan selama satu tahun berdiri, kelompok bandit ini sudah melakukan berbagai aksi kejahatan jalanan atau Street Crime. Salah satunya kasus yang viral yaitu membegal seorang pengendara sepeda. Korbannya bernama Bugie.
"Ada beberapa TKP yang dilakukan mereka. Setelah dikembangkan ada juga pelaku yang mencuri di wilayah Bundaran Pondok Indah. Korbannya mengendarai sepeda," ungkap dia.
Dari pengakuan para pelaku, sebelum beraksi mereka menenggak minuman keras.
"Waktu ditangkap tercium dari aroma mulutnya dan hasil lab juga demikian" terang dia.
Dalam kasus ini, Indra mengimbau kepada para orangtua. Mengingat para pelaku rata-rata masih di bawah umur.
"Imbauan saya kepada orangtua selalu awasi pergaluan anak sehingga terhindar dari perbuatan yang merugikan masyarakat.
Sebelumnya, Kombes Indra Jafar menjelaskan Bugie dibegal di Jalan Gedung Hijau Raya, tepatnya di Bundaran Pondok Indah depan Pos Lalu Lintas, Kelurahan Pondok Pinang Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Pelakunya adalah Teuku Alfath dan M Wahyu Ramadhan.
Saat itu, korban diancam menggunakan celurit agar menyerahkan harta bedanya. Termasuk sepeda korban.
"Kejadiannya Sabtu 30 Juni 2018 sekitar pukul 05.30. Korban sedang olah raga naik sepeda dan berada di Tempat Kejadian Perkara (TKP) menunggu di sini, datanglah orang orang naik sepeda motor menghampiri korban dengan berpura-pura mencari alamat dan merampas hartanya," kata Indra dalam keterangannya, Rabu (4/7).
Reporter: Ady AnugrahadiSumber : Liputan6.com
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kapolda Metro Jaya Karyoto sudah berkomitmen mengusut tuntas kasus temuan tujuh mayat remaja tersebut.
Baca SelengkapnyaPara korban tersebut menenggak minuman keras sebelum digerebek Tim Patroli Perintis Presisi.
Baca SelengkapnyaKorban terluka akibat terkena sabetan senjata tajam yang diayunkan oleh pelaku
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkapkan detik-detik tujuh remaja lompat ke Kali Bekasi.
Baca SelengkapnyaSejumlah senjata tajam disita polisi saat menangkap pelaku.
Baca SelengkapnyaSebelum ditemukan tewas mengambang, Sabtu (21/9), sekira pukul 03.00 WIB ketujuh korban dan puluhan remaja lainnya berkumpul di sebuah warung.
Baca SelengkapnyaSaat dilakukan penggeledahan, mereka membawa senjata tajam jenis keling, minuman alkohol, atribut geng motor, hingga minuman berenergi.
Baca SelengkapnyaKapolres Metro Jakarta Barat Kombes M Syahduddi menjelaskan, dari tiga orang yang ditetapkan sebagai tersangka salah satunya anak di bawah umur Inisial AA (15).
Baca SelengkapnyaTujuh remaja yang ditemukan tewas di Kali Bekasi, Kelurahan Jatirasa, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi sempat meminum alkohol
Baca SelengkapnyaJalanan di tengah Kota Palembang menjadi sasaran aksi vandalisme oleh orang tidak dikenal.
Baca SelengkapnyaPabrik miras itu mampu memproduksi 900 botol plastik ukuran 600 mili liter setiap kali produksinya.
Baca SelengkapnyaRazia narkoba kerap dilakukan di Kampung Pulau Pandan. Namun demikian, masih saja ditemukan aktivitas di lokasi meskipun sudah berulang kali ditertibkan.
Baca Selengkapnya