Bangkai Babi Bikin Susah Nelayan Deli Serdang, Warga Enggan Makan Ikan
Merdeka.com - Bangkai babi yang dibuang sembarangan kini menyusahkan banyak daerah di Sumut, terutama di hilir sungai. Sejumlah masalah timbul akibat munculnya bangkai-bangkai ini.
Di kawasan Pantai Labu, Deli Serdang, misalnya, puluhan ekor babi sudah ditemukan di sungai dan pantai kecamatan ini.
"Di pantai Desa Bagan Serdang ditemukan 23 bangkai babi," kata Imran, Kepala Desa Bagan Serdang, Pantai Labu, Jumat (15/11).
-
Bagaimana cara kerangka dimakamkan? Kerangka yang ditemukan dikubur dalam berbagai cara. Sebagian besar dikubur dalam liang lahat yang sederhana, tapi hampir sepertiga yang dikubur adalah bayi dan anak-anak. Bayi dan anak-anak ini diletakkan dan dikubur salam wadah besar.
-
Bagaimana cara menguburkan jenazah? Bagi yang memasukkan ke liang lahat hendaklah mengucapkan dzikir berikut,bismillahi wa ‘ala millati Rasulillahatau:bismillah wa ‘ala sunnati Rasulillah shallallahu ‘alaihi wasallam Dalam proses meletakkan jenazah:Posisikan jenazah untuk menghadap ke kanan lalu dimasukkan secara perlahan. Hadapkan jenazah ke arah kiblat dan dekatkan ke dinding liang kubur.Sandarkan bagian depan jenazah pada dinding kubur.Lalu beri penyangga di bagian punggung dengan tanah, batu, atau yang lainnya.Selesain meletakkan jenazah ke dalam liang kubur, lepaskan tali pocong jenazah.
-
Bagaimana warga Baduy memakamkan jenazah? Prosesi pemakaman akan diawali dengan jenazah yang dimandikan dan dibersihkan, setelahnya orang yang meninggal itu akan dibalut kain kafan, dan diberi kapas di beberapa bagian tubuhnya. Jenazah juga akan didoakan menurut kebiasaan dan kepercayaan setempat, lalu dimakamkan dengan menghadap ke selatan. “Kepalanya mengarah ke barat, kakinya ke timur, dan menghadap ke selatan. Pemakamannya sendiri biasanya ada di sebelah barat kampung,“ terang ayah Mursid.
-
Bagaimana cara anak-anak dikuburkan? Analisis selanjutnya menunjukkan metode penguburan berbeda-beda tergantung pada usia orang yang meninggal—anak-anak dikuburkan, sedangkan mayoritas orang dewasa dikremasi. Orang dewasa yang dikuburkan tanpa kremasi ditempatkan di peti mati kayu, sedangkan anak-anak ditempatkan di kotak atau lubang yang lebih sederhana dan ditutup dengan penutup, menurut pernyataan itu.
-
Kenapa wanita itu dimakamkan tanpa benda? 'Fakta bahwa dia tidak memiliki apa-apa adalah hal yang sangat tidak biasa,' kata arkeolog dari Kantor Monumen Pelestarian dan Arkeologi Negara Bagian Saxony-Anhalt, Felix Biermann. Dia juga mengatakan, wanita tersebut kemungkinan menganut agama Kristen, sedangkan pria tersebut orang yang tradisional. Sehingga wanita tersebut dikubur tanpa benda-benda miliknya.'Dalam agama Kristen, penambahan semacam ini dihindari,' kata Biermann.
-
Bagaimana korban dibunuh? 'Dengan adanya perkataan dari korban tersebut maka pelaku menjadi sakit hati dan sangat kesal sehingga secara spontan pelaku membunuh korban dengan cara mencekik dan menjerat leher korban dengan tali sepatu sehingga korban meninggal dunia,' jelas Wira.
Selain di Desa Bagan Serdang, ditemukan pula bangkai babi di pantai Desa Rugemuk dan Pantai Putra Deli Desa Denai Kuala. Selain itu, di Desa Durian didapati 15 ekor bangkai babi.
Seluruh bangkai itu telah dikubur atau dibakar warga bersama aparat kecamatan dan BPBD setempat. Prosesnya terpaksa dilakukan secara manual, karena tidak ada alat berat yang diturunkan ke sana.
"Masyarakat berswadaya menguburkannya mulai Rabu (13/11). Kamis (14/11) kemarin ada 25 ekor dikuburkan. Ada juga yang kami bakar. Sebenarnya kami membutuhkan bantuan alat berat," kata Camat Pantai Labu, Irawadi Harahap.
Dia menduga masih banyak bangkai babi tersangkut di hulu sungai yang masuk wilayah kecamatan lain. "Kami kan di muara, jadi menampung saja. Kalau sudah lolos dari situ langsung ke tempat kami," ucap Irawadi.
Bukan hanya persoalan penguburan, munculnya bangkai babi ini juga berdampak besar bagi perekonomian warga Kecamatan Pantai Labu yang umumnya berprofesi sebagai nelayan. Selain lingkungan dan kesehatan yang terancam, mereka juga merugi karena banyak masyarakat yang jadi takut makan ikan setelah kasus ini menyeruak.
"Kalau untuk sementara ini, yang kasihan ini nelayan. Nggak laku ikannya. Tadi sudah ada yang lapor masyarakat. Intinya masyarakat khawatir dengan bangkai babi ini. Karena masyarakat kami ini nelayan, anjloklah mereka," papar Irawadi.
Dia berharap kecamatan dan daerah lain memberi perhatian lebih pada persoalan ini. Alasannya, bangkai babi itu diduga dibuang dari hulu sungai. "Semoga ada perhatian lebih. Karena kami ini kan muara. Jadi dari Beringin, bisa juga dari Tanjung Morawa, Namorambe. Jadi Semuanya bermuara ke kami. Karena kami yang paling dekat dengan laut," ucap Irawadi.
Dia pun berharap ada sanksi tegas bagi para pembuang bangkai babi itu: "Kita minta tolong dan kasih sanksi tegas. Jika dibuang ada pidananya," tutup Irawadi.
Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumut menduga kuat bangkai-bangkai babi itu terjangkit virus hog cholera yang kemudian sengaja dibuang warga di hulu sungai.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumut M Azhar Harahap, mengatakan, babi yang mati akibat hog cholera ditemukan di 11 kabupaten/kota di Sumut, yakni: Karo, Dairi, Humbang Hasundutan, Deli Serdang, Medan,Toba Samosir, Serdang Bedagai, Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, dan Samosir.
Babi yang terdata mati akibat hog cholera di Sumut sudah mencapai 5.800 ekor. Jika penyakit ini menyebar lebih luas, virus itu pun berpotensi menginfeksi 1,2 juta ekor babi yang ada di Sumut.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jasad bayi itu sudah dimakamkan di pemakaman keluarga H. Uspu Dusun Kampung Beru.
Baca SelengkapnyaHasil penelitian di Afrika Selatan yang membuktikan jika spora yang dihasilkan dari bakteri Antraks ini bisa bertahan hingga 250 tahun lamanya.
Baca SelengkapnyaDitumbuhi semak belukar, warga mengaku hampir tiap malam membunuh ular.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan kondisi jalan kampung yang tidak memadai sehingga jenazah harus ditandu oleh warga untuk dibawa pulang.
Baca SelengkapnyaBanjir berasal dari luapan air Kali Pesanggarahan. Ini disebabkan tumpukan sampah di TPA Cipayung yang longsor ke kali.
Baca SelengkapnyaKondisi ini sudah dialami warga selama sebulan terakhir.
Baca SelengkapnyaDede Inoen menemukan pantat ayam alias tunggir di pinggir sungai dan langsung dimasak sate dan dilahap hanya menggunakan nasi.
Baca SelengkapnyaSapi tampak sudah tergeletak kaku di tanah dengan kaki yang terikat dan tersangkut di pohon tempat talinya diikat.
Baca SelengkapnyaKekeringan air bersih akibat kemarau di Sumatera Selatan, memakan korban jiwa. Dua orang kakak beradik, tewas saat membersihkan sumur.
Baca SelengkapnyaArus lalu lintas berangsur normal beberapa jam kemudian setelah kendaraan mengular belasan kilometer.
Baca SelengkapnyaKali penuh sampah jadi pemandangan sehari-hari warga bantaran ciliwung di Tanah Abang
Baca SelengkapnyaSejumlah warga menyeberangi sungai membawa jenazah yang akan dimakamkan di pemakaman itu viral di media sosial
Baca Selengkapnya