Bangku sekolah terbatas siswa SMP di Mamuju belajar dilantai
Merdeka.com - Puluhan pelajar SMP Negeri I Pasangkayu, Kabupaten Mamuju Utara, Sulawesi Barat, kondisinya masih memprihatinkan lantaran mereka harus belajar di lantai lantaran bangku yang ada di sekolah tersebut minim. Kini para pelajar pun sudah mulai terbiasa dengan kondisi yang sudah berlangsung selama satu tahun ini.
"Potret pendidikan di Mamuju Utara kembali ternoda lantaran sekolah yang berdiri megah di jantung kota Pasangkayu masih kekurangan bangku sehingga siswa dipaksa belajar melantai," kata orang tua siswa Mirnawati di Pasangkayu, Selasa (18/11), seperti dikutip dari Antara.
Menurutnya, perhatian pemerintah daerah khususnya Dinas Pendidikan Nasional (Diknas) Mamuju Utara patut dipertanyakan komitmennya dalam mengawal peningkatan kualitas pendidikan di daerah ini.
-
Apa solusi yang ditawarkan Dinas Pendidikan Palembang? Ansori mengaku akan mempertimbangkan usulan pembagian siswa dari sekolah dengan pendaftar berlebih. Tujuannya untuk mengisi banyaknya bangku kosong di sekolah itu.
-
Apa yang dilakukan Pemprov DKI terhadap para pelajar? Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menggelar apel pengarahan kepada ratusan pelajar terindikasi hendak tawuran di Balai Kota DKI Jakarta.
-
Apa yang dilakukan Bupati Bantul untuk pendidikan anak? Hal-hal inilah yang hari ini sedang kami seriusi untuk ditingkatkan. Karena Bantul hari ini telah mencapai derajat Kabupaten Layak Anak (KLA) Kategori Utama dan tinggal selangkah lagi menuju KLA Paripurna yang itu perlu penyempurnaan banyak hal,' kata Bupati Halim dikutip dari ANTARA.
-
Apa pesan Gubernur Kalimantan Selatan untuk para siswa? “Jadilah anak Banua yang berkualitas dan berdaya saing agar dapat menjadi pemenang kedepannya. Teruslah tanamkan semangat Pangeran Antasari Haram Manyarah Waja Sampai Kaputing dalam menuntut ilmu di sekolah,“ tegas Sahbirin, Martapura, Selasa (8/8).
-
Dimana sekolah itu berada? Peristiwa itu terjadi di Sekolah Al-Awda di Abasan al-kabira, bagian selatan Jalur Gaza dekat Khan Younis.
-
Dimana anak Komeng bersekolah? Keduanya lulus dari International Islamic School (IISS).
Karena itu, kata dia, Diknas Matra tidak bisa tutup mata dengan kondisi yang dialami para siswa yang sampai saat ini merasakan beban berat karena mereka harus belajar di lantai.
"Kondisi ini telah berlangsung lama tanpa ada perhatian dari pemerintah tanpa ada solusi yang bijak. Mestinya, persoalan ini ditangani secepatnya karena ikut mengganggu pola belajar mengajar," ungkapnya.
Saat media massa meliput kondisi sekolah ini, malah salah seorang oknum guru mengusir wartawan yang mengabadikan potret proses belajar mengajar di sekolah ini.
"Oknum guru kembali berulah dengan mengusir teman-teman media massa yang mengabadikan gambar. Perilaku oknum guru itu jelas ikut menghambat tugas-tugas jurnalis," kata Jhoni salah seorang kontributor TVRI di daerah itu.
Ia menyesalkan, sikap para guru yang arogan terhadap wartawan ini jelas merupakan pelanggaran terhadap kode etik pers karena sengaja menghalang-halangi untuk mendapatkan informasi.
Kepala SMP Negeri I Pasangkayu, Atika yang dikonfirmasi juga mengaku prihatin atas kondisi yang dialami siswanya lantaran sudah setahun harus belajar melantai.
"Saat ini kami hanya menyiasati dengan berinisiatif membuat meja mini agar siswa kami bisa belajar walaupun harus duduk di lantai. Kondisi ini sudah kami sampaikan ke pihak Diknas Matra, namun sampai saat ini masih sebatas janji," katanya.
Atika berharap agar usulan pengadaan meja dan kursi bisa dipenuhi sehingga 35 siswa yang masih belajar di lantai juga bisa menikmati pendidikan seperti siswa lainnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tidak ada bangku membuat para siswa harus duduk di lantai dan menunduk saat menulis materi pelajaran.
Baca SelengkapnyaSebanyak 18 siswa kelas 1 di SDN 02 Desa Tanjung, Kecamatan Koto Kampar Hulu, Kabupaten Kampar, Riau belajar di ruangan bekas water closet (WC).
Baca SelengkapnyaKondisi bangunan bekas WC itu tak layak pakai. Jauh dari standar sekolah seperti biasanya.
Baca SelengkapnyaKarena kekurangan ruangan kelas sehingga harus digunakan bangunan yang tidak layak tersebut
Baca SelengkapnyaBeberapa sekolah kekurangan siswa. Namun kegiatan belajar mengajar tetap berjalan.
Baca SelengkapnyaKondisi seperti ini sudah terjadi sejak 2014, karena kursi dan meja sudah rapuh.
Baca SelengkapnyaKegiatan belajar mengajar (KBM) tanpa meja kursi di sekolah itu sudah berlangsung lebih dari dua tahun.
Baca SelengkapnyaBegini penampakan bangunan SMA di Alor yang sangat menyedihkan dan penuh keterbatasan.
Baca SelengkapnyaSelain kondisi gedung sekolah yang perlu diperbaiki, dewan guru pun menyampaikan bahwa SDN 7 Suana kekurangan meja dan kursi.
Baca SelengkapnyaTahun ini, jumlah lulusan SD di Depok sebanyak 34.000 siswa. Namun daya tampung SMPN di Depok hanya untuk 9.000 siswa saja.
Baca SelengkapnyaSetiap hari mereka menyeberang sungai itu tanpa didampingi orang tua
Baca Selengkapnyakondisi bangunan ruang kelas sekolah Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al Ikhlas Gunung Halu, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.
Baca Selengkapnya