Bangun Pasar Rejosari, Solo minta dana Pemprov Jateng Rp 19,5 miliar
Merdeka.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Solo gencar melakukan revitalisasi pasar tradisional. Itu diharapkan pasar tradisional tak kalah bersaing dengan pasar modern. Sehingga warga tak lagi enggan berbelanja di pasar tradisional.
Tahun ini Pemkot Solo merevitalisasi Pasar Rejosari di Kecamatan Jebres. Pasar yang semula hanya satu lantai akan disulap menjadi dua lantai. Namun, dana APBD Kota Solo senilai Rp 4,7 miliar tak cukup untuk membangun pasar di lahan PT KAI tersebut.
Kekurangan dana nantinya akan dibiayai APBD Provinsi Jawa Tengah. "Kami akan mengajukan permohonan bantuan anggaran ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah sebesar Rp19,5 miliar untuk merampungkan proyek Pasar Rejosari," ujar Kepala Dinas Pengelolaan Pasar (DPP) Solo, Subagiyo, disela peninjauan pembangunan Pasar Rejosari, Jumat (7/10).
-
Bagaimana arsitektur Pasar Gede Solo? Gaya arsitektur Pasar Gede Solo adalah Belanda-Jawa. Arsiteknya sendiri adalah Sir Eyer Herman Thomas.
-
Apa itu Pasar Baru? Pasar Baru menjadi salah satu landmark utama di Jakarta. Dahulu, tempat ini juga menjadi pusat perbelanjaan tertua sejak 1820.
-
Kenapa kuliner tradisional populer di Solo? Solo memang terkenal dengan berbagai kuliner tradisionalnya.
-
Bagaimana Pemkab Paser meningkatkan Pasar Senaken? Kedepannya akan kami terus tingkatkan penerapan tera ulang di Pasar Senaken,' sebutnya.
-
Bagaimana Pasar Selo membantu perekonomian warga? Setelah dikulik lebih jauh, ternyata para pedagang di Pasar Tradisional Selo punya sumber penghasilan lain di samping berjualan di pasar. Mereka memanfaatkan rumah mereka sebagai homestay bagi para wisatawan.
-
Kenapa Pasar Lama Tangerang menarik? Di lokasi ini, para pengunjung dapat memilih berbagai kios makanan dengan sajian yang begitu menggugah selera.
Subagiyo mengatakan, proyek revitalisasi Pasar Rejosari dikerjakan secara bertahap mulai tahun ini. Saat ini, tahapan pembangunan pasar baru mencapai struktur bangunan. Berdasarkan data, Pasar Rejosari menampung 418 pedagang. Mereka terbagi menjadi 42 pedagang kios dan 376 pedagang menempati los pasar.
Subagiyo menambahkan, selain anggaran pelaksanaan pembangunan pasar juga terkendala struktur tanah yang mengandung lumpur. Kondisi ini menyulitkan revitalisasi, sehingga pelaksanaan proyek masih berkutat di pemasangan tiang pancang. (mdk/ang)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ganjar telah merevitalisasi 79 pasar dengan total anggaran yang dikucurkan senilai Rp360,6 miliar.
Baca SelengkapnyaInfrastruktur pasar yang masih tampak sederhana itu sudah dibiarkan selama bertahun-tahun
Baca SelengkapnyaNamun rencana revitalisasi tersebut masih belum tahu kapan akan direalisasi.
Baca SelengkapnyaKementerian PUPR telah menyelesaikan revitalisasi Pasar Pon Trenggalek, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaIpuk meyakini, revitalisasi pasar Banyuwangi akan memperkuat daya tarik wisata mengingat letak pasar induk ini berada tepat di jantung kota Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan rehabilitasi pasar seluas 29.000 meter persegi ini menelan anggaran sebesar Rp124 miliar.
Baca SelengkapnyaGanjar meyakini pengunjung pasar akan lebih banyak seiring perbaikan fasilitas pasar
Baca SelengkapnyaPara pedagang dan seluruh PKL Pasar bersepakat untuk segera melakukan relokasi Pasar Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaSuasana Pasar Jongke hari itu sangat bersih. Berjalan-jalan di pasar itu seakan sedang berada di sebuah mal modern.
Baca SelengkapnyaPasar yang dibangun megah di era Wali Kota Gibran Rakabuming Raka tersebut menghabiskan anggaran Rp124 miliar.
Baca SelengkapnyaProgram revitalisasi Pasar Godean menelan anggaran Rp89 miliar
Baca SelengkapnyaRevitalisasi trotoar kawasan Glodok ini untuk memberikan ruang bagi pejalan kaki yang selama ini digunakan untuk PKL dan parkir motor liar.
Baca Selengkapnya