Bangun Underpass, Pemkot Solo Gusur 104 Bangunan PKL

merdeka.com Sekitar 5 Tahun yang lalu

Merdeka.com - Pemerintah Kota Solo akan membangun underpass di perbatasan Desa Makamhaji, Kartasura Sukoharjo dengan Kelurahan Pajang, Laweyan. Terowongan tersebut akan melintasi jalur kereta api double track Jogja-Solo di Jalan Transito, Kelurahan Pajang.

Lokasi pembangunan underpass dulunya merupakan perlintasan tanpa palang pintu yang sering dimanfaatkan oleh warga. Namun karena sering menelan korban jiwa, perlintasan tersebut ditutup warga. Pada akhirnya ratusan warga memanfaatkan sisi selatan rel di Jalan Transito untuk hunian dan tempat berjualan.

Berdasarkan pendataan Satpol PP, saat ini ada sekitar 104 bangunan milik PKL disana. Jika underpass jadi dibangun, para PKL tersebut terancam digusur.

Orang lain juga bertanya?

Wali Kota Solo F.X Hadi Rudyatmo mengatakan, pihaknya sudah melakukan sosialisasi dan pendataan terkait pembangunan underpass. Nantinya warga yang ber-KTP Solo akan ditempatkan di rumah susun dan para PKL di masukkan ke shelter atau pasar.Diantaranya shelter buah Purwosari, shelter di timur Solo Square dan shelter Manahan. Sedangkan pasar, kemungkinan Pasar Penumping dan Pasar Purwosari.

"Kita prioritaskan untuk warga Solo, ini sesuai aturan. Kalau bukan warga Solo tidak bisa dipindahkan ke rusunawa. Selain itu mereka benar-benar tidak punya rumah di tempat lain," katanya, Senin (6/5).

Namun jika mereka memiliki tempat tinggal di lokasi lain, maka warga hanya mendapatkan kompensasi berupa ongkos bongkar bangunan. Ongkos bongkar itu bernilai Rp 65 ribu permeter persegi bagi bangunan permanen, serta Rp 50 ribu untuk bangunan semipermanen.

"Kalau ongkos bongkar, semua akan mendapatkannya. Tidak masalah mereka warga Solo atau luar kota," ujarnya.

Lebih lanjut, Rudy menyampaikan, saat ini pihaknya sedang menunggu proses perizinan dari Kementerian Perhubungan. Karena bangunan underpass tersebut akan melintas bawah rel PT Kereta Api Indonesia.

"Kalau sudah dapat izin, langsung kita lelang dan secepatnya dikerjakan," tegasnya.

Rudy menambahkan, pembangunan underpass mendesak dilakukan. Hal tersebut seiring pembangunan flyover di perlintasan sebidang Purwosari tahun depan. Dengan dibangunnya underpass tersebut, diharapkan bisa memecah kepadatan lalulintas khususnya roda dua yang akan melintas Kota Solo.

(mdk/fik)