Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bangunan pelimpah Waduk Pacal di Bojonegoro ambrol

Bangunan pelimpah Waduk Pacal di Bojonegoro ambrol Waduk Setiabudi longsor. ©2014 Merdeka.com/Imam Buhori

Merdeka.com - Tim Balai Besar Bengawan Solo di Solo, Jawa Tengah menangani ambrolnya bangunan pelimpah Waduk Pacal di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, dengan membangun tanggul sepanjang 125 meter untuk mencegah air waduk mengalir.

"Pekerjaan pembuatan tanggul dilakukan sejak Selasa (15/3) malam. Adanya tanggul juga untuk mengamankan tiang pancang jembatan yang pondasinya longsor tergerus air," kata Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Balai Besar Bengawan Solo di Solo Djoko Inti di lokasi jembatan Waduk Pacal. Demikian dikutip dari Antara, Rabu (16/4).

Ditanya berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk membangun tanggul, ia menyatakan akan dilakukan secepatnya sesuai instruksi Bupati Bojonegoro Suyoto.

"Pembuatan tanggul akan dilakukan secepatnya sebab kondisi ini darurat. Kalau terlambat gerusan air bisa mengancam pondasi jembatan," tegas Djoko, sembari menambahkan pembuatan tanggul sepanjang 125 meter tersebut ketinggiannya mencapai 116 meter.

Tinggi bangunan tanggul sama dengan ketinggian air maksimal Waduk Pacal, untuk menghambat air mengalir melalui saluran pelimpas. "Pekerjaan pembuatan tanggul dengan memanfaatkan lima 'backhoe'. Untuk tanah tanggul memanfaatkan tanah di sekitar waduk," papar Djoko.

Menurut Djoko secara teknis pembuatan tanggul sepanjang 125 meter juga memanfaatkan kantung plastik jumbo yang diisi tanah dengan kapasitas 1,5 ton. Adapun fungsi kantung plastik jumbo untuk menutup aliran air Waduk Pacal yang mengalir melalui saluran pelimpas.

"Jumlah kantung plastik yang tersedia lebih dari 500 kantung. Saat ini mulai diisi dengan tanah," ucap Djoko. Yang jelas, menurut Djoko kalau tanggul sudah terbangun dan mampu menghentikan aliran air, maka perbaikan bangunan pelimpah yang ambrol belasan meter sejak sehari lalu itu baru bisa dilakukan.

Sesuai laporan Bina Marga Provinsi Jatim di Bojonegoro jembatan yang menghubungkan Bojonegoro menuju Nganjuk yang baru dibangun dengan dana Rp50 miliar dari APBN memiliki 20 tiang pancang di tengah dengan diameter 40 centimeter berkedalaman 16 meter.

Selain itu, di kanan dan kiri jembatan masing-masing terdapat 27 tiang pancang dengan diameter 40 centimeter berkedalaman 27 meter. "Tiang pancang di tengah tanahnya longsor sekitar enam meter," jelas Kasi Operasi Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro Mucharom. (mdk/hhw)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP