Banjir bandang itu menyapu nyawa yang ingin selamatkan galon air
Merdeka.com - Banjir dahsyat yang menerjang Manado tidak hanya mengakibatkan kerugian materi, tetapi juga korban jiwa. Tercatat hingga hari ini sudah ada sekitar 19 orang dinyatakan tewas.
Ada kisah tragis soal banjir di Manado. Dikisahkan oleh Anita, warga yang sempat melalui Jembatan Pakoa, Dusun Pakoa, Manado. Saat itu, kebetulan Anita sedang ada keperluan di sana. Lalu tanpa sengaja ia menjadi saksi tragis kematian dua orang warga.
"Kejadiannya saat itu masih pukul 08.30 Wita. Padahal banjir sudah mulai dirasakan semenjak pukul 06.00," ungkapnya di Dusun Pakoa kepada merdeka.com, Selasa (21/1).
-
Siapa yang terkena dampak banjir di Agam? Mentan mengatakan, pertanian adalah jantung masa depan bangsa yang perlu mendapat perhatian bersama baik di tingkat pusat maupun daerah. Dia ingin, sejumlah lokasi yang terdampak bencana dapat kemabli pulih dan berproduksi seperti sedia kala.
-
Dimana makam korban banjir bandang? Ketegangan semakin terasa ketika terungkap bahwa di halaman rumah itu terdapat sepasang batu besar yang berfungsi sebagai tanda makam bagi korban banjir bandang.
-
Bagaimana kondisi warga Ganting setelah banjir? Sejumlah warga kini terpaksa tinggal sementara di tenda darurat setelah banjir bandang menghancurkan rumah mereka.
-
Apa dampak dari banjir? Banjir tidak hanya menghancurkan rumah dan infrastruktur, tetapi juga mengakibatkan kerugian ekonomi yang signifikan.
-
Dimana banjir terjadi? Sejumlah kereta api jarak jauh dari Jakarta tujuan Surabaya mengalami keterlambatan hingga dua sampai tiga jam dari jadwal yang seharusnya, akibat banjir di wilayah Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang.
Saat itu, warga masih belum menyadari bahwa ini bukan banjir biasa, karena tampak mereka masih banyak yang menyelamatkan barang. Ada yang mengangkat kasur, sofa, tas, pakaian hingga dokumen. Kisah kematian dua orang warga Dusun Pakoa ini sangat tragis. Pasalnya nyawa mereka harus dipertaruhkan demi menyelamatkan galon minuman.
Topik pilihan: Banjir Jakarta | Banjir Pantura
Air genangan sudah sampai tiga meter saat itu, kata Anita, dua orang yang tidak dikenalnya ini awalnya masih bisa melalui gang sempit. Tapi mendadak terdengar suara yang tidak diharapkan.
"'Tolong-tolong' ada suara orang dari arah tempat dua orang yang ingin mengambil galon air tadi," kata Anita.
Ternyata saat itu banjir bandang menyapu kedua orang tersebut. Anita masih sempat melihat mereka berdua memeluk galon air. Tapi kerasnya arus Sungai Kanaan tak dapat dibendung. Tak berapa lama tangan yang memegang galon air itu hilang bersama arus.
"Warga lantas teriak dengan kencang, 'Hanyut... Hanyut'," Anita mencoba menggambarkan.
Akhirnya kedua orang pria tersebut tewas. "Kabarnya jenazah kedua orang tersebut telah ditemukan di kawasan hilir Sungai Kanaan, kompleks Pasar Karombasan. Ke arah pantai boulevard," ungkap Anita.
Semenjak itu dia enggan keluar rumah saat hujan datang. Inilah salah satu kisah tragis dalam banjir bandang Manado. Harapannya warga lebih berhati-hati.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banjir bandang melanda Pekalongan, Jawa Tengah usai hujan deras
Baca SelengkapnyaPihak BPBD Sulawesi Tengah menyatakan banjir bandang telah menerjang dua desa yang menyebabkan satu korban jiwa dan dua lainnya hilang.
Baca SelengkapnyaAksi heroik pria rela membiarkan motornya tenggelam demi selamatkan ibu dan anak yang terjebak banjir bandang dan hampir tenggelam.
Baca SelengkapnyaJasad korban ditemukan 14 Km jauhnya dari pertama kali hanyut
Baca SelengkapnyaTim SAR menemukan seorang lagi korban banjir bandang yang menerjang pemukiman di Desa Simangulampe, Bakti Raja, Humbahas.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi saat dua mobil melintas di Jalan Lintas Sumatera di Desa Batanghari, Kecamatan Semidang Aji.
Baca SelengkapnyaLebih dari 320 KK menjadi korban banjir setelah sebuah tanggul di kawasan Perumahan Taman Mangu, Tangerang Selatan tak kuat menahan debit air hujan.
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan menemukan jasad korban banjir bandang di Kecamatan Suli, Kabupaten Luwu. Korban diidentifikasi sebagai Suardi (70) dan Mutmita (5).
Baca SelengkapnyaKorban tewas akibat terjangan banjir bandang di Sumbar ini tercatat sebanyak 50 orang. Sementara, 27 orang lainnya dilaporkan hilang.
Baca SelengkapnyaLongsor tersebut terjadi pada Minggu (7/1) sore, setelah kawasan Desa Cipondoh diguyur hujan deras dari siang.
Baca SelengkapnyaSaat banjir datang, korban memancing ikan bersama kakaknya yang masih berusia 8 tahun di pinggir sungai.
Baca SelengkapnyaBanjir akibat Topan Yagi di Myanmar telah menewaskan 19 orang dan menyebabkan lebih dari 3.600 warga diungsikan.
Baca Selengkapnya