Banjir Bandang Lembata, 32 Meninggal Dunia dan 35 Masih Hilang
Merdeka.com - Bencana banjir bandang juga terjadi di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur. Banjir bandang terjadi di Kecamatan Nubatukan, Ile Ape, Ile Ape Timur, Buyasuri, Omesuri dan Lebatukan.
Selain korban meninggal dunia dan luka-luka, warga pun mengalami kerugian materil. Rumah warga yang roboh dan tertimpa reruntuhan batu juga masih dalam pendataan.
Selain itu, jembatan putus di desa Waienga Kecamatan Lebatukan. Akses jalan yang menghubungkan desa Jontona Kecamatan Ile Ape Timur ke desa Lamawolo, Kecamatan Ile Ape Timur tertimbun batu dan lumpur. Akses jalan yang menghubungkan Desa Amakaka dan Desa Bunga Muda juga sama.
-
Bagaimana kerusakan bangunan akibat gempa Bandung? Bangunan rumah yang hancur rata-rata sudah terbuat dari tembok batu bata. Kondisi hancurnya juga beragam, ada yang rusak ringan hingga cukup berat.Salah satu yang mengalami kerusakan parah adalah bangunan SDN Cirawa, di Kertasari, Kecamatan Cibereum, Kabupaten Bandung.Mengutip Jabar Quick Response, dampak dari gempa ini membuat atap dari beberapa ruang kelas roboh.
-
Bagaimana kondisi warga Ganting setelah banjir? Sejumlah warga kini terpaksa tinggal sementara di tenda darurat setelah banjir bandang menghancurkan rumah mereka.
-
Apa yang rusak akibat gempa Batang? Gempa itu menyebabkan kerusakan pada sejumlah bangunan.
-
Apa yang dialami korban? 'Dia alami luka cukup serius. Setelah kejadian, korban kemudian dilarikan ke RSUD Dekai, guna mendapatkan penanganan medis,' kata Kapolres Yahukimo AKBP Heru Hidayanto.
-
Siapa saja yang menjadi korban longsor? Empat korban itu yakni; Caisar Sofian (28), Putri Amanda (26), Sofia Putri (10) dan Ghibran Naufa (5).
-
Kerusakan apa yang terjadi akibat gempa Bantul? Bupati Halim menambahkan dampak dari gempa tersebut sebagian besar mengakibatkan kerusakan rumah ringan, rata-rata pada bagian atap. Sementara itu bangunan utama tetap utuh.
Wakil Bupati Lembata, Thomas Ola Langoday kepada merdeka.com menyebutkan, jumlah korban meninggal di desa Amakaka (4/4) sebanyak enam orang.
"Tanggal 5 April ditemukan dua orang. Tanggal 6 April ditemukan tujuh orang, sehingga total meninggal di desa Amakaka menjadi 15 orang. Diperkirakan masih dalam pencaharian 15 orang," Ungkapnya, Rabu (7/4).
Menurut Thomas, Selasa (6/4) kemarin dua jenazah warga Desa Waimatan ditemukan sehingga total meninggal menjadi enam orang. Sebanyak 20 orang masih dalam pencaharian.
"Di Desa Tanjung Batu meninggal enam orang, Desa Waowala tiga orang meninggal dan Desa Lamawolo dua orang meninggal. Dengan demikian total meninggal dunia sampai dengan hari ini sebanyak 32 orang. Masih dalam pencaharian 35 orang," Jelasnya.
Data yang dihimpun wartawan, ada 49 warga yang mengalami luka-luka dan masih dirawat di Puskesmas dan rumah sakit Lewoleba, Kabupaten Lembata.
Evakuasi jenazah korban terkendala akses jalan karena rusak berat, alat berat yang dikerahkan pun sulit masuk, lantaran jembatan penghubung putus sehingga sulit dilalui.
Hingga saat ini seluruh korban yang ditemukan meninggal sudah dikuburkan secara massal. Jumlah korban meninggal diperkirakan akan terus bertambah, mengingat masih ada puluhan warga yang hilang dan belum ditemukan.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banjir tersebut akibat tingginya intensitas curah hujan di wilayah itu pada Sabtu (11/5) malam, sehingga membawa material bebatuan besar serta ranting kayu.
Baca SelengkapnyaBNPB mencatat korban meninggal dunia akibat banjir lahar dingin dan longsor yang menerjang 6 kabupaten dan kota di Sumatera Barat bertambah menjadi 50 orang.
Baca SelengkapnyaKorban tewas akibat terjangan banjir bandang di Sumbar ini tercatat sebanyak 50 orang. Sementara, 27 orang lainnya dilaporkan hilang.
Baca SelengkapnyaTim gabungan masih berjibaku di lapangan untuk mencari korban yang masih belum ditemukan hingga sore ini.
Baca SelengkapnyaUpdate Banjir Bandang Sumbar: 67 Orang Meninggal, 20 Orang Hilang, 44 Luka-Luka
Baca SelengkapnyaBencana banjir dan longsor di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar) diperkirakan menimbulkan kerugian hingga Rp157 miliar.
Baca SelengkapnyaBanjir lahar hujan Gunung Marapi yang melanda lima kabupaten/kota di Sumatera Barat (Sumbar).
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan kembali menemukan dua korban meninggal dunia bencana tanah longsor di Desa Tulabolo
Baca SelengkapnyaDiperkirakan jumlah korban akan terus bertambah seiring tim penyelamat masih melakukan pencarian korban.
Baca SelengkapnyaDari 43 tersebut, 19 orang berasal Kabupaten Agam, 14 Tanah Datar, 8 Padang Pariaman serta 2 dari Padang Panjang.
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan terus berjibaku menyingkirkan material tanah longsor untuk mencari 10 korban yang masih hilang.
Baca SelengkapnyaTim SAR Gabungan bersama masyarakat di Kota Ternate, Maluku Utara, terus melakukan pencarian korban banjir bandang.
Baca Selengkapnya