Banjir bandang Manado, 19 orang tewas dan 10.844 rumah rusak
Merdeka.com - Banjir bandang yang terjadi di sejumlah kawasan di Sulawesi Utara (Sulut) mengakibatkan 19 orang tewas. Sementara 85.831 jiwa atau 23.204 KK terdampak banjir di Manado.
"Terkait banjir bandang dan longsor di Kota Manado dan sekitarnya per tanggal 22 Januari 2014 pukul 09.00 WITA, 1. Korban meninggal 19 orang dengan perincian Manado 6 orang, Tomohon 6 orang, Minahasa 6 orang dan Minahasa Utara 1 orang," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho dalam siaran pers yang diterima merdeka.com, Rabu (22/1).
Sutopo mengatakan 10.844 rumah mengalami kerusakan akibat banjir. Sedangkan warga yang terkena longsor 110 jiwa (20 KK) dengan kerusakan rumah 8 unit.
-
Apa dampak dari banjir? Banjir tidak hanya menghancurkan rumah dan infrastruktur, tetapi juga mengakibatkan kerugian ekonomi yang signifikan.
-
Siapa yang terdampak banjir lahar? 'Semua korban harus diterima dan diberikan perawatan. Soal biaya, nanti pemerintah daerah akan mencarikan solusi,' katanya dihubungi dari Padang, Minggu.
-
Siapa yang terdampak banjir dan longsor di Pesisir Selatan? Data sementara hingga Senin (11/3), 21.000 keluarga (KK) terdampak dengan kerusakan rumah, fasilitas umum, lahan pertanian dan peternakan, yang ditimbulkan bencana itu.
-
Siapa yang terdampak banjir di Cirebon timur? Salah satu yang terdampak adalah Kecamatan Waled yang menyebabkan air masuk ke permukiman warga.
-
Dimana banjir terjadi? Sejumlah kereta api jarak jauh dari Jakarta tujuan Surabaya mengalami keterlambatan hingga dua sampai tiga jam dari jadwal yang seharusnya, akibat banjir di wilayah Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang.
"Terdampak Minahasa, mengungsi 536 KK (2.091 jiwa), rumah hanyut 59, tertimbun 14, RB 59, RS 183, terendam 484," katanya.
Topik pilihan: Banjir Jakarta | Banjir Pantura
Menurutnya, pencarian korban di Tinoor telah dihentikan. Saat ini, jembatan bailey di dua titik longsor pada Jalan Manado-Tomohon tengah diujicoba.
"Pembersihan lingkungan masih dilakukan terutama sampah dan lumpur. Pelayanan air bersih masih berjalan, kekurangan tangki disiasati dengan tandon air yang diangkut truk," katanya.
Dia mengatakan penyakit yang rata-rata dialami para pengungsi adalah ISPA, dermatitis, luka tusuk dan maag?. Kebutuhan mendesak adalah air bersih, pembersihan lingkungan, sandang, layanan kesehatan pasca banjir, dapur keluarga, peralatan makan, perlengkapan tidur serta peralatan bersih-bersih.
"Banjir surut dan lumpur tebal mendominasi. BPBD Sulut meminta pengiriman kaos lengan panjang BNPB lagi sekitar 1500 buah untuk para petugas lapangan (TNI 1180, BPBD kota 100, BPBD prov 100, BPBD Tomohon 60, BPBD Minahasa," katanya.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
495 kepala keluarga (KK) terdampak banjir bandang tersebut.
Baca SelengkapnyaSelain korban meninggal, Basarnas Ternate juga berhasil menyelamatkan dua orang warga.
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan kembali menemukan dua korban meninggal dunia bencana tanah longsor di Desa Tulabolo
Baca SelengkapnyaBencana banjir bandang di Sumbar menyebabkan puluhan orang meninggal dunia
Baca SelengkapnyaUpdate Banjir Bandang Sumbar: 67 Orang Meninggal, 20 Orang Hilang, 44 Luka-Luka
Baca SelengkapnyaBanjir bandang melanda Pekalongan, Jawa Tengah usai hujan deras
Baca SelengkapnyaBencana banjir dan longsor di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar) diperkirakan menimbulkan kerugian hingga Rp157 miliar.
Baca SelengkapnyaDari 43 tersebut, 19 orang berasal Kabupaten Agam, 14 Tanah Datar, 8 Padang Pariaman serta 2 dari Padang Panjang.
Baca SelengkapnyaBanjir dan Longsor Terjang Pesisir Selatan, 23 Korban Meninggal Dunia & 4 Orang Hilang
Baca SelengkapnyaBanjir di Kudus karena hujan lebat yang mengguyur sejak Sabtu (10/3) lalu.
Baca SelengkapnyaBanjir lahar hujan Gunung Marapi yang melanda lima kabupaten/kota di Sumatera Barat (Sumbar).
Baca SelengkapnyaSalah satu polisi gugur saat bertugas mengevakuasi para korban.
Baca Selengkapnya