Banjir bandang terjang Aceh Tenggara, lansia & bocah 8 tahun hilang
Merdeka.com - Setelah diguyur hujan lebat, banjir bandang disertai longsor terjadi di Aceh Tenggara, Selasa (11/4). Peristiwa ini menyebabkan korban jiwa dua orang. Hingga sekarang, korban belum ditemukan dan petugas masih melakukan pencarian.
Informasi yang dihimpun merdeka.com, banjir bandang dan longsor terparah terjadi di dua kecamatan, enam gampong. Yaitu Kecamatan Lawe Sigala-Gala dan gampong yang dilanda banjir bandang adalah Lawe Sigala Barat, Batu Dua Ratus, Kayu Mbelin dan Lawe Tuha.
Sedangkan untuk Kecamatan Semadan, gampong yang dilanda banjir bandang dan longsor adalah Lawe Beringin dan Suka Mamur.
-
Apa dampak dari banjir? Banjir tidak hanya menghancurkan rumah dan infrastruktur, tetapi juga mengakibatkan kerugian ekonomi yang signifikan.
-
Dimana banjir terjadi? Sejumlah kereta api jarak jauh dari Jakarta tujuan Surabaya mengalami keterlambatan hingga dua sampai tiga jam dari jadwal yang seharusnya, akibat banjir di wilayah Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang.
-
Mengapa banjir bandang terjadi? Di Indonesia sendiri, bencana alam ini sudah marak terjadi di hampir semua titik daerah.
Bencana alam ini terjadi karena hujan dengan intensitas tinggi dan terjadi secara terus menerus. Sehingga debit air yang mengalir dari pegunungan terus meningkat.
"Ada 15 unit rumah rusak berat, tetapi masih dalam pendataan," kata salah seorang petugas piket Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Alam (BPBA) Aceh, Muhammad Yudhi, Rabu (12/4).
Adapun korban jiwa akibat banjir bandang dan longsor ini menimpa Boru Panjaitan (80), wanita lansia Gampong Sigala Barat, Kecamatan Sigala-Gala. Kemudian korban lainnya belum diketahui namanya, diperkirakan usia 8 tahun jenis kelamin perempuan warga Gampong Lawe Tua, Kecamatan Lawe Sigala-Gala.
"Kondisi saat ini sedang dalam pencarian," jelasnya.
Adapun titik pengungsian sekarang berada di Masjid Simpang Semadam. Pihak BPBD Kabupaten Aceh Tengara telah mengerahkan dua unit alat berat ke lokasi kejadian. Alat berat itu sekarang sedang membersihkan material longsir di badan jalan Medan-Kutacane, Aceh Tenggara.
Selain itu, BPBD Aceh Tenggara juga telah membawa bantuan logistik dan peralatan berupa tenda untuk warga dampak bencana. Sedangkan Tim Reaksi Cepat sudah berada di lokasi untuk mengadvokasi warga ke lokasi aman.
(mdk/msh)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebanyak 8 kecamatan dalam Kabupaten Aceh Utara dikepung banjir, sejak Selasa (5/9) pagi. Akibat bencana ini, seribu lebih warga memilih mengungsi.
Baca SelengkapnyaBadan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Selatan masih mendata terkait jumlah korban terdampak banjir.
Baca SelengkapnyaTim gabungan masih berjibaku di lapangan untuk mencari korban yang masih belum ditemukan hingga sore ini.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu bermula saat kawasan sekitar dilanda hujan besar diikuti longsor.
Baca SelengkapnyaTim SAR Gabungan bersama masyarakat di Kota Ternate, Maluku Utara, terus melakukan pencarian korban banjir bandang.
Baca SelengkapnyaTim SAR menemukan seorang lagi korban banjir bandang yang menerjang pemukiman di Desa Simangulampe, Bakti Raja, Humbahas.
Baca SelengkapnyaSelain menggunakan eskavator, tim SAR gabungan juga harus menggeser secara manual material batuan tersebut untuk membuka akses pencarian.
Baca SelengkapnyaBencana longsor di Sragen menyebabkan seorang ayah dan anak perempuannya tewas tertimbun tanah
Baca SelengkapnyaSelain korban meninggal, Basarnas Ternate juga berhasil menyelamatkan dua orang warga.
Baca SelengkapnyaSebanyak 20 ribu rumah terendam banjir bandang di Musi Rawas Utara.
Baca SelengkapnyaSaat banjir datang, korban memancing ikan bersama kakaknya yang masih berusia 8 tahun di pinggir sungai.
Baca SelengkapnyaBencana longsor ini terjadi pada Minggu (24/3) malam setelah wilayah tersebut diguyur hujan dengan intensitas tinggi.
Baca Selengkapnya